Ini pengakuan Ahmad Amri di media:
"Saya di usir dari rumah pak Amin Rais waktu mengantar surat panggilan Bawaslu ke rumahnya Jum'at (27/06/2014) siang usai Jum'atan oleh salah seorang putranya," ujarnya Sabtu (28/06/2014) di Kantor Bawaslu DIY.
Menurut Amri lagi, selain mengusir, pihak Amin juga telah mencela institusi Bawaslu dengan mengatakan Bawaslu tidak jelas asal memanggil seseorang tanpa bukti yang jelas. Padahal Bawaslu hanya ingin meminta klarifikasi soal kebenaran penyampaian visi misi dan ajakan di lingkungan kampus.
Kemudian ada kalimat-kalimat yang kurang pantas diucapkan oleh orang-orang terdidik:
"Jangan duduk di kursi saya, pindah saja di jok motor sana," ungkap Staf Bawaslu DIY menirukan salah seorang putra Amin Rais yang mengusirnya pada Jum'at (27/6/2014) siang.
Menurut Amri waktu disuruh pindah di jok motor kemudian di usir lagi dan diminta motornya untuk dibawa keluar pekarangan rumahnya sejauh beberapa meter. Komisioner Bawaslu DIY Sri Rahayu R Werdiningsih sangat menyesalkan insiden ini terjadi karena menurutnya staf Bawaslu datang ke rumah Amin Rais adalah tugas negara yang harus dihormati.
Bila berita ini benar, maka surat cinta Tasniem Fauzia kepada Jokowi akan menjadi semacam "melempar bola kedinding", yang akhirnya sama dengan "Menepuk air didulang". Berniat mengoreksi orang lain sementara lingkungan dan diri kita masih banyak kekurangannya.
Semoga dapat menjadi renungan kita semua.
Salam Indonesia Hebat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI