Menjadi menarik, kalau kita bisa membaca dan bisa menangkap sekaligus menterjemahkan sesuatu yang ada di sekeliling hidup kita dengan berkaca dari ke-Iman-an masing-masing. Seolah menjadikan tolok ukur, bagaimana bisa mengendalikan rasa amarah yang timbul sebagai respon dari tindakan orang lain, orang yang terdekat, bahkan keluarga sendiri. Karena tidak menutup kemungkinan, setiap hari kita bisa saja diperhadapkan dengan hal-hal yang memancing emosi dan timbul rasa marah. Tetapi satu hal yang senantiasa Tuhan ingatkan lewat penulisan ayat-ayat. Berhentilah marah dan tinggalkan panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
Jadi bagaimana ? Saat kita diperlakukan tidak adil bahkan mungkin dizolimi dengan semena-mena, apakah kita juga akan membawa panas hati sampai malam hari di tempat tidur ataukah kita mau berdamai dengan Sang Khalik ? Seteguk kopi pahit di sore hari ini yang masih mendung gelap, seakan menyadarkan tidak selamanya hidup itu pahit. Begitu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI