Mohon tunggu...
Herman Utomo
Herman Utomo Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan

mencoba membangkitkan rasa menulis yang telah sekian lama tertidur... lewat sudut pandang kemanusiaan yang majemuk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Banjir...

17 Januari 2024   13:09 Diperbarui: 17 Januari 2024   13:36 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
httpswww.pexels.comid-idfotoorang-mengemudi-2061417

Seperti hari ini saja, dari pagi dia berangkat dari rumah sampai sesiang ini, baru dapat orderan penumpang satu saja. Dia tidak bisa membayangkan, kalau sampai sore, sesuai batas maksimal sopir ini bekerja, hanya dapat satu orderan penumpang saja.

Ini saja sudah disyukuri, daripada seharian tidak dapat orderan sama sekali, demikian kata pak tua sopir taksi online yang penulis tumpangi beserta isteri ke tempat kondangan. Rejeki memang sudah ada yang mengatur sesuai dengan iman percaya kepada Sang Khalik, lanjutnya. 

Dan ini terbaca oleh penulis dari sikap sang sopir yang sudah berusia lanjut tetapi masih tetapi sehat dan tetap semangat di belakang kemudinya.

 

httpspixabay.comidphotosprajurit-badai-lego-sepeda-2293057
httpspixabay.comidphotosprajurit-badai-lego-sepeda-2293057

Kadangkala memang manusia bersandar pada kekuatannya sendiri dalam menjalani ataupun melakoni kehidupan, khususnya dalam hal pekerjaan untuk mengais rejeki. Baik itu yang halal maupun yang haram. 

Mungkin kalau disurvey secara jujur, tanpa perlu membayar jasa survey sesuai pesanan konsumen, boleh dikatakan mayoritas akan berkata bahwa keberuntungan yang didapat adalah hasil kerja kerasnya sesuai kekuatan, kepandaiannya dan kemampuannya.

Jarang sekali mungkin yang secara sadar berkata, bahwa ini semua karena berkat dari Tuhan. Kehidupan memang keras dan bahkan mungkin ada yang beranggapan kejam. Karena ketika kemudian muncul kalimat sekejam-kejamnya ibu tiri, lebih kejam ibukota. Bisa jadi ungkapan ini benar adanya. 

Mengingat persaingan dalam mencari keberuntungan untuk bisa membawa uang pulang ke rumah, agar dapur tetap mengebul sudah demikian hebatnya.

Bahkan lanjut sang sopir, untuk bisa menggaet konsumen agar bisa menumpang di mobilnya sudah banyak sopir-sopir mobil online yang melakukan kecurangan dengan menggunakan aplikasi pihak ketiga yang bisa menaikkan volume aktifitasnya sehingga bisa gacor. Sebuah istilah di komunitas pengemudi online agar bisa selalu mendapatkan banjir orderan terus menerus tanpa jeda.

Menjadikan pembanding antara usaha keras yang mengandalkan kemampuan dan kekuatan diri sendiri dengan menyandarkan diri kepada kemurahan Tuhan. Seperti sang sopir katakan kemudian. Rejeki itu tidak bakal lari kemana. 

Kalau sudah waktu-NYA, manusia mau bilang apa? Benar juga. Dan ini seperti mengingatkan penulis akan sebuah kalimat bijak. Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun