Mohon tunggu...
Herman Utomo
Herman Utomo Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan

mencoba membangkitkan rasa menulis yang telah sekian lama tertidur... lewat sudut pandang kemanusiaan yang majemuk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ajakan....

5 Januari 2024   15:25 Diperbarui: 5 Januari 2024   15:46 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
httpspixabay.comidphotostangan-kebebasan-memuja-pria-4661763

Bisa jadi sebagai mahluk yang bernama manusia dan yang diciptakan sempurna oleh Yang Maha Kuasa, tanpa sadar pernah berlaku juga sebagai calo-calo. Entah dalam hal apapun. Menawarkan sesuatu yang dianggap baik buat orang lain, tetapi tidak berani melakukan untuk dirinya sendiri. Sejumlah teori dipaparkan dengan detail, tetapi tidak sama sekali diuji buat dirinya sendiri. Memang benar apa yang tertulis. Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.

httpspixabay.comidphotosair-mancur-air-mengalir-basah-3412242
httpspixabay.comidphotosair-mancur-air-mengalir-basah-3412242

Belum lagi potongan rambut ala Madura selesai, tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya. Dan kembali terbayang dengan calo-calo bus di terminal bayangan. Apakah dia tetap berteriak menawarkan bus-bus yang akan membawa calon penumpang kea rah kota yang dituju, ataukah dia hanya berteduh di emperan ruko-ruko yang berjejer sambil menunggu hujan reda. Dan penulis memilih untuk menunggu hujan reda. Karena penulis sungguh lupa membawa jas hujan di bagian jok sepeda motor yang penulis pakai. Begitu.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun