Bisa jadi sebagai mahluk yang bernama manusia dan yang diciptakan sempurna oleh Yang Maha Kuasa, tanpa sadar pernah berlaku juga sebagai calo-calo. Entah dalam hal apapun. Menawarkan sesuatu yang dianggap baik buat orang lain, tetapi tidak berani melakukan untuk dirinya sendiri. Sejumlah teori dipaparkan dengan detail, tetapi tidak sama sekali diuji buat dirinya sendiri. Memang benar apa yang tertulis. Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.
Belum lagi potongan rambut ala Madura selesai, tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya. Dan kembali terbayang dengan calo-calo bus di terminal bayangan. Apakah dia tetap berteriak menawarkan bus-bus yang akan membawa calon penumpang kea rah kota yang dituju, ataukah dia hanya berteduh di emperan ruko-ruko yang berjejer sambil menunggu hujan reda. Dan penulis memilih untuk menunggu hujan reda. Karena penulis sungguh lupa membawa jas hujan di bagian jok sepeda motor yang penulis pakai. Begitu. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H