Mohon tunggu...
Herman Utomo
Herman Utomo Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan

mencoba membangkitkan rasa menulis yang telah sekian lama tertidur... lewat sudut pandang kemanusiaan yang majemuk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menua...

31 Oktober 2023   16:35 Diperbarui: 31 Oktober 2023   16:47 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan suatu kebetulan buat penulis, melihat siaran langsung di hadapan mata tentang orang-orang yang sudah menjalani di usia yang lanjut, dengan segala asam garamnya. Dan ketika kita juga berjalan dengan segala keberadaan kita di hadapan Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta, tidak menutup kemungkinan kita juga diperhadapkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan usia manusia yang ada di sekeliling kita, dengan maksud menyadarkan seberapa jauh kita sudah melangkah dengan iman.

pexels.com
pexels.com

Ada memang, beberapa orang yang sudah menapak lanjut usianya tetapi masih dilingkupi dengan keluhan-keluhan yang rasanya paling berat dihadapi daripada orang lain. Tetapi saat ditanya dengan apa yang sedang dihadapinya, bisa jadi Tuhan juga sudah ribet menghadapi keluhan-keluhannya. Lalu Tuhan katakan, daripada berkeluh kesah sepanjang hari, apakah tidak lebih baik Aku panggil kamu pulang ? Dan anehnya saat itu, akan terjawab, jangan dulu Tuhan. Aku hanya bercanda koq. Hah…!!

Malam itu, ada dua potret kehidupan yang bisa penulis jepret lewat kamera ilahi. Dan itu bisa menjadikan bekal buat kami berdua melangkah hari lepas hari bersama. Seberapakah kita berani melangkah dalam usia tua dengan mendasari pada nurani diri sendiri.Karena sejatinya menjadi tua dengan orang lain itu indah, tetapi menjadi tua sambil jujur pada diri sendiri adalah hal yang Ilahi (Dodinsky).

pexels.com
pexels.com

Sambil menunggu anak bungsu membayar di kasir, rasanya membawa penulis untuk menjadikannya sebuah hari untuk bisa bercermin ke dalam masa depan yang belum terjalani. Tetapi itu sudah pasti. Seperti yang ada tertulis dalam Kitab Suci. Sampai masa tuamu Aku tetap DIA dan sampai masa putih rambutmu, Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus, Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu. Begitu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun