Mohon tunggu...
Herman Utomo
Herman Utomo Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan

mencoba membangkitkan rasa menulis yang telah sekian lama tertidur... lewat sudut pandang kemanusiaan yang majemuk

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gengsi....

24 Oktober 2023   12:05 Diperbarui: 24 Oktober 2023   12:15 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
httpspixabay.comidphotosperenang-berenang-jalan-nyata-1678307

Semalam sambil merayakan ulang tahun isteri tercinta, kami merayakannya dengan menikmati mie ayam langganan kami. Sebuah perayaan yang jauh dari kata kemewahan. Bahkan saat anak dan menantu mengucapkan selamat ulang tahun kepada mamanya, sambil bertanya dinner dimana ? Kami berdua tertawa lepas tanpa ada beban apalagi gengsi. Sekalipun anak menantu sudah menjadi sponsor ulang tahun mamanya.

Hidup itu seperti pepatah katakan, daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri. Tetapi apakah mau kalau kita ketiban batu ? Enggak juga kan ? Memang ada beberapa fakta yang menganggap bahwa menjaga gengsi lebih penting. Ada juga yang berpedoman boleh kalah nasi, asal jangan kalah aksi. Lha ?

Tentu saja ini ada hubungannya dengan yang namanya uang. Sempat membaca status WhatsApp seorang teman penulis. Kalimatnya sederhana dan menggelitik, tetapi cukup menohok. Dia tulis begini…” Uang bukan masalah, tetapi tidak ada uang menjadi masalah”.

Sekali lagi inipun berhubungan erat dengan hukum fisika. Tekanan berbanding lurus dengan gaya. Jadi kalau hidup kita penuh tekanan, jangan-jangan kita kebanyakan gaya. Benar ?

httpswww.pexels.comid-idfotoorang-yang-mengenakan-sepatu-kets-rendah-putih-dan-hitam-981619
httpswww.pexels.comid-idfotoorang-yang-mengenakan-sepatu-kets-rendah-putih-dan-hitam-981619

Memang adakalanya kita seolah lupa berpijak, saat kita bergelimang dengan uang. Apa saja bisa dibeli dengan uang. Jabatan, kekuasaan sampai harga diripun yang sejatinya adalah yang paling hakiki, bisa dibeli dengan uang. Bahkan follower di media sosialpun bisa dibeli dengan uang. Ini fakta yang ada di sekeliling hidup kita. Mulai sejak ada nenek moyang. Seperti syair lagu anak-anak jaman kita kecil. Begini bunyinya. Nenek moyangku orang pelaut. Jadi tidak perlu ditanya kemana kakeknya.

 

Dan ketika orang hidup bergelimang dengan uang, ternyata semakin banyak yang diinginkan dan rasanya akan mendapat penghormatan lebih. Dan rasanya tidak pernah cukup. Handphone, mobil, rumah tidak cukup satu. Tetapi, seperti status di atas, karena ada uang, bukan menjadi masalah. Karena pada kenyataannya memang demikian adanya. Orang yang lebih kaya, apalagi mempunyai jabatan akan lebih dihormati, dihargai dan diterima pendapatnya, sekalipun pendapatnya sudah melanggar norma-norma, moral, etika bahkan sudah membuat akar pahit diantara sesama umat manusia, dibanding dengan orang lain yang tidak memiliki penghasilan, hidup serba pas-pasan, sekalipun orang ini memiliki iman yang kuat kepada Sang Khalik.

Seperti halnya pengalaman penulis dengan isteri yang ingin sesekali jalan-jalan di mall, setelah menghabiskan masa rutinnya bersatu dengan suasana pasar tradisional, yang kadangkala masih ada saja sampah yang berserakan di lorong-lorong pasar. Menggunakan mobil penumpang sejuta umat. Memasuki halaman parkir, si tukang parkir dari jauh sudah teriak. Maju, maju langsung saja masuk parkir di basement. Masih banyak yang kosong. Sempat bersitegang, karena di depan mata ada beberapa tempat yang kosong. Tetapi akhirnya penulis beserta isteri mengalah menghindari pertumpahan darah hanya karena masalah parkir.

httpspixabay.comidphotossepatu-kaki-mobil-jendela-mobil-434918
httpspixabay.comidphotossepatu-kaki-mobil-jendela-mobil-434918

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun