Kembali kepada sejauh mana ketahanan daya iman seseorang dalam berkehidupan berkebangsaan di hadapan Sang Khalik. Sampai sejauh manakah kemudian kita tersadar akan keberadaan kita dihadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan segala kekurangannya, dan dengan segala ada yang ada diri kita.
Sejatinya, kadangkala kita mendadak sombong dan bisa melakukan apa saja seenak hati kita, di tengah permasalahan dan himpitan persoalan yang mengepung. Yang paling tidak bisa diredam adalah keegoan diri, tanpa bisa melihat lagi dengan kacamata kuda perlunya ada kerendahan hati, untuk meminta ampun atas segala tindakannya yang tidak berkenan dihadapan Tuhan Semesta Alam.
Kadangkala tanpa sadar kita merasa bahwa beban hidup kitalah yang paling berat diantara sesama manusia yang lain. Bahkan tanpa sadar juga kita berharap orang lain dapat mengerti dan menerima kondisi kita, tanpa mau ambil peduli dengan masalah yang sedang dihadapi orang lain. Dalam benaknya hanya satu, bagaimana secepat kilat persoalan dapat terselesaikan.
Jadi seberapa besar pergumulan yang sedang kita hadapi. Dan mungkin saja kita sudah merasa tidak kuat lagi menahan beban hidup ini. Janganlah marah dan kecewa kepada sesama ataupun keadaan. Apalagi sampai marah dengan cara menyalakan sumbu pendeknya dan diserahkan kepada Tuhan. Alamakkk…!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H