Mohon tunggu...
Herman Utomo
Herman Utomo Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan

mencoba membangkitkan rasa menulis yang telah sekian lama tertidur... lewat sudut pandang kemanusiaan yang majemuk

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Meluap....

30 Mei 2023   13:30 Diperbarui: 30 Mei 2023   13:30 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pexels-a-frame-in-motion-11387442

pexels-a-frame-in-motion-11387442
pexels-a-frame-in-motion-11387442

Sebuah keramik yang remuk berkeping-keping mengingatkan kembali tentang manifestasi keberadaan seseorang di hadapan Tuhan Semesta Alam, yang berkuasa atas segalanya. Akankah kita mau tetap mendongakkan kepala di atas tahta logika dan kesombongan, ataukah kita mau sujud dan menundukkan kepala tanda merendahkan diri di hadapan-NYA ? Begitu.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun