Seperti kalimat bermakna, dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Semestinya begitu bukan ? Dan sudah selayaknya, bagaimana sikap seorang laki-laki dan tentunya (yang sudah atau akan) bertindak sebagai pucuk pimpinan dalam sebuah keluarga, tidaklah cukup untuk memenuhi segala kebutuhan keluarga dari sisi keuangan. Tetapi haruslah juga bertanggungjawab dari sisi kejiwaan bahkan yang terpenting adalah membekali keluarganya, khususnya anak-anaknya dari sisi rohani.
Berapa banyak anak-anak jaman sekarang yang sudah menjadi korban karena ke-egois-an orang tua yang hanya hidup dengan dunianya sendiri, tanpa memperdulikan perkembangan dan pertumbuhan rohani anak-anaknya. Bahkan ada beberapa orang tua yang dengan tega melepaskan ke-iman-an anaknya demi menutupi ketidakmampuannya dalam mengurus rumah tangganya. Lalu dimana peran bapak sebagai kepala rumah tangga yang bertanggung jawab buat anggota keluarganya dengan memperlengkapi sepanjang pertumbuhan anak-anaknya dengan hal jasmani, kejiwaan dan rohani ? Bagaimana ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H