Jadi memang kadangkala tanpa sadar kita hidup dibikin ribet oleh ulah kita sendiri. Contoh yang seringkali kita jumpai jaman sekarang adalah anak-anak muda yang berpenampilan bak sultan, yang entah dari kerajaan mana. Mereka melakoni hidupnya dengan mengeksplore gaya dengan menghalalkan segala cara untuk memuaskan seleranya. Tidak peduli dengan kondisi orang tua yang sebenarnya, yang masih menopang kehidupannya.
Dari kacamata penulis, sosok penampilan yang diumbar di media sosial, apakah sudah sesuai dengan kenyataan hidupnya, suatu hal yang perlu dipertanyakan. Memang, rasanya sangat berbeda, dengan generasi-generasi sebelumnya. Yang boleh dikatakan menjalani hidup dengan sesuai apa yang ada. Tanpa perlu menggunakan topeng penampilan yang diproduksi oleh pabrik kemunafikan.
Karena tanpa disadari, melakoni hidup dengan mengaplikasi dua dunia yang berbeda, akan membuat sebuah tekanan mental. Orang bilang kebanyakan gaya. Jadi teringat kembali pelajaran melalui metoda Hukum Fisika Newton yang pernah kita pelajari di sekolah dulu. Dikatakan Tekanan berbanding lurus dengan gaya. Jadi kalau hidupmu banyak tekanan, berarti kamu kebanyakan gaya ? Betul ?
Karena bukan dari debu terbit bencana dan bukan dari tanah tumbuh kesusahan; melainkan manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi. Jadi kenapa kita buat kehidupan ini menjadi susah, hanya karena ingin mengikuti mode dan tren masa kini ?
Bagaimana dari sisi rohani? Sering kali kita jumpai juga orang yang bermuka manis dan membuat jatuh hati orang lain di lingkungan sekitar kita. Entah di lingkungantempat tinggal, entah di lingkungan sekolah, entah juga di lingkungan kerja. Bahkan bisa jadi di lingkungan keagamaan. Tetapi di luar itu tabiatnya berbalikan dari arti hidup yang sebenarnya. Ini juga termasuk kategori menimbulkan kesusahan bagi dirinya sendiri. Karena terus menerus menggunakan penampilan sebagai kedoknya.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Sebuah indikator keimanan kepada Sang Khalik yang mengajarkan kepada kita hal yang simpel, sederhana bahkan secukupnya saja, tanpa harus kebanyakan gaya yang malah hidup kita menjadi tertekan oleh keadaan. Apakah kita mau tampil beda hanya karena gengsi ? Apakah kita mau tampil di lingkungan agar terlihat baik cuma di hadapan orang ? Tentu tidak bukan ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H