Mohon tunggu...
Herman Utomo
Herman Utomo Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan

mencoba membangkitkan rasa menulis yang telah sekian lama tertidur... lewat sudut pandang kemanusiaan yang majemuk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memonitor....

12 April 2023   10:00 Diperbarui: 12 April 2023   09:58 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin sore tetangga rumah dibikin emosi, karena ada kucing yang beranak di depan pintu dapurnya. Menjadi emosi karena tidak tahu itu kucing siapa. Bahkan lebih lebih lagi, dia juga tidak tahu siapa yang menghamili kucing itu sehingga beranak pinak di rumahnya. Apakah kucing itu telah melakukan perselingkuhan dengan sesama kawan sepermainannya ? Bisa jadi. Persoalannya apakah si kucing tahu bahwa tindakannya itu tidak ada yang tahu ?

pexels-pixabay-45170
pexels-pixabay-45170

Seperti halnya kabar yang beredar di media sosial baru-baru ini. Ada sepasang muda-mudi yang berbuat mesum di mobil yang diparkir di tepi jalan raya di wilayah negara tetangga. Ketika kemudian dipergoki petugas yang sedang patroli, si pria berdalih dan mengeluarkan alibi yang tidak masuk akal. Pertanyaanya, apa mereka tidak tahu kalau di sekitarnya banyak manusia yang berlalu lalang ? Atau mereka anggap dunia milik berdua, dan yang lain nge kost ?

Apapun yang dialami mereka berdua rasanya bisa membuka halaman baru di setiap bangun tidur dari istirahat kita sepanjang malam. Percaya atau tidak percaya, semua tindakan akan diawali dari dalam pikiran, baik itu tindakan kejahatan ataupun kebaikan. Nah, saat perbuatan kejahatan mulai terkuak, biasanya dengan lidahnya orang tersebut mulai menyangkal dengan memutar balikkan fakta.

owl-964011
owl-964011

Begitu juga dua kejadian besar yang menggegerkan bangsa negeri ini, baik itu kasus Sambo maupun kasus Rafael, tidak lepas dari sebuah tindakan, dengan pertanyaan awal yang sama. Apakah mereka tidak tahu apa yang sebetulnya dilakukannya ? Atau menganggap tidak ada yang tahu ? Atau juga pura-pura tidak tahu ? Atau malah tidak mau tahu ?

Jujur saja, seringkali penulis dibuat bingung melihat orang-orang di sekitar kita, yang bisa melakukan tindakan yang salah dan tidak baik pada umumnya manusia. Karena sejujurnya dan dengan sesungguhnya, penulis yakin bahwa orang tersebut pasti tahu apa yang dirancangnya itu tidak sesuai dengan hati nuraninya. Mungkin mereka berpikir bahwa apa yang dilakukannya sudah benar sesuai standar pemikiran mereka sendiri.

Jaman dahulu strategi pencuri, membobol rumah calon korbannya akan dilakukan di malam hari yang gelap. Dengan anggapan tidak ada orang yang tahu apa yang sedang dia lakukan. Memang rencana yang dilaksanakan dalam kegelapan dan samar-samar tidak akan jelas dipandang mata. Tetapi apakah demikian halnya ? Tanpa menyadari akan sebuah akibat. Celakalah orang yang menyembunyikan dalam-dalam rancangannya terhadap Tuhan, yang pekerjaan-pekerjaannya terjadi dalam gelap sambil berkata : Siapakah yang melihat kita dan siapakah yang mengenal kita ?

 

burglar-1678883
burglar-1678883

Saudara dekat kami, pernah melakukan hal yang tidak benar dalam kehidupannya. Dia selingkuh diam-diam dengan kawan dekatnya dan itu dilakukan dengan penuh kesadarannya. Padahal dunia sudah terang tidak lagi gelap-gelapan. Dan perbuatannya itu sudah bisa termonitor oleh isteri dan anak-anaknya. Kami berdua sudah pernah memberi nasehat agar segera meninggalkan selingkuhannya itu. Jangan sampai berakhir dalam penyesalan dan ditimpa kesakitan di ranjangnya dan hidup meninggalkan kesia-siaan tanpa iman yang jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun