Jadi bagaimana ? Kembali, kehidupan berkeluarga adalah ibarat adonan kue. Jadi buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang memang tidak beragi. Bisa jadi seorang suami susah sekali membuang ragi yang lama, sekalipun dia sudah menjadi seorang yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Harta kekayaan yang melimpah, Jabatan yang sedang dalam posisi puncak karier, memandang kebenaran dari satu pribadi yaitu dirinya sendiri, ke-aku-an yang besar, semua itu yang membuat sebuah kesulitan di dalam cita rasa adonan yang baru. Tetapi di atas segalanya masih ada Yang Maha Kuasa, yang mengatur pola hidup manusia. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Coba kembali tengok keluarga kita masing-masing dan berkaca, apakah adonan kue dalam rumah tangga sudah siap disajikan di hadapan Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta ? Dan lihatlah perubahan di raut wajah anak-anak yang kembali bercahaya. Semoga !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H