Bisa jadi melakukan pendekatan seperti ini bisa menjadikan contoh. Tempatkan dua ekor kambing dan seekor serigala pada kandang yang berjejeran. Seekor kambing ditempatkan persis di sebelah kanan kandang serigala, tetapi dengan dinding pembatas yang rapat dan tidak tembus pandang. Sedang seekor kambing lainnya di tempatkan pada kiri kandang serigala, tetapi dengan pembatas yang terbuka. Apa yang terjadi beberapa waktu kemudian ? Kambing yang berada di sebelah kanan kandang serigala masih terlihat bugar dan sehat, sedangkan kambing yang ada di kandang sebelah kiri serigala terlihat kurus dan stres. Apa penyebabnya ? Teror dan Ketakutan !!
Ketika Covid sedang memporak porandakan negeri ini, seorang teman punya hobby nge-share berita-berita covid yang belum tentu kebenarannya. Dan tanpa ia sadari ternyata hal tersebut telah membuat sahabat-sahabatnya yang membaca, makin tercekam dalam ketakutan di dalam pikirannya, yang membuat kondisi tubuh sahabatnya makin merosot. Teror dan Ketakutan membuat Imun tubuh kita menurun.
Dari contoh di atas kita dapat melihat bagaimana bahayanya hal-hal negatip yang masuk dalam ladang pikiran kita. Lalu sebuah pertanyaan muncul. Apakah saat kita berkawan dengan teman yang suka menyebar dan menteror ketakutan itu perlu dibinasakan ? Tentu saja tidak bukan ?
Di dalam Ladang Pikiran kita hal-hal yang positip akan senantiasa berdampingan dengan hal-hal yang negatip. Karena itu berfungsi sebagai kontrol diri kita. Seperti halnya saat kita berteman dalam tatanan kehidupan bersosialisasi. Pasti akan pernah bertemu dan berbenturan dengan orang yang tidak sejalan dengan kita.
Jadi kalau diibaratkan ada tumbuhan gandum yang bersama dengan ilalang dalam satu area, maka sebaiknya membiarkan keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu yang akan dilakukan oleh penuai-penuai adalah mengumpulkan dahulu lalang itu dan mengikat berberkas-berkas untuk selanjutnya dibakar. Selanjutnya kemudian barulah mengumpulkan gandum itu ke dalam lumbung penampungan.
Melihat sekeliling kita dengan sudut pandang dan beberapa kacamata, seberapa banyak ilalang, rumput liar dan semak belukar yang bertebaran, saat kita sedang diajar mengolah ladang pikiran kita dengan tetap menanam dan merawat hal-hal yang baik, akan berdampak pada daya tahan keimanan kepada Tuhan, sehingga tidak terkontiminasi dengan hal-hal yang negatip.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H