Mohon tunggu...
HERMANUS ADOK
HERMANUS ADOK Mohon Tunggu... Guru - Asli

Biarkan ini menjadi berkat bagi banyak orang yang sedang membaca artikel ini. #Hermanus Adok,S.Pd

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teknologi dalam Perkembangan Gereja pada Masa Kini di Era Revolusi Industri 4.0

22 Februari 2022   11:59 Diperbarui: 22 Februari 2022   14:57 2341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TEKNOLOGI DALAM PERKEMBANGAN GEREJA MASA KINI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 

Hermanus Adok, 

Pascasarjana Sekolah Tinggi Teologi Katharos Indonesia Bekasi, 

hermausadok@gmail.com., Fb_@Hermaus

Abstrak: Revolusi Industri 4.0 dapat menghasilkan pengaruh besar bagi perkembangan Gereja pada masa kini di Era Revolusi Industri 4.0, apalagi di masa pandemi saat ini teknologi semakin banyak perkembangan sehingga membuat gereja mudah goyah jika tidak memiliki pondasi yang kuat dalam kebenaran, dalam hal ini juga Gereja memang harus mengikuti perkembangan zaman. Untuk itu dalam hal ini tidak dapat dipungkiri lagi itu sudah menjadi kewajiban warga gereja pada masa era 4.0, supaya gereja tidak ketinggalan dalam perkembangan teknologi, dengan catatan gereja harus tetap berpondasi pada kebenaran Alkitab. Gereja harus mampu mengambil tindakan dengan cepat dan dengan benar supaya gereja tidak salah menempatkan diri dalam perkembangan revolusi industri 4.0 saat ini. Gereja harus mampu berperan aktif dalam memerikan pelayanan kepada jemaatnya yang kreatif inovatif dan konfrontatif. di Era Industri 4.0, dimana perkembangan teknologi semakin berkembang dan tidak dapat dihindari namun harus disikapi dengan positif. Oleh karena itu artikel ini memberikan arahan bagi para gembala sidang untuk memberdayakan teknologi yang canggih di era revolusi industri 4.0. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah literature yang menganalisa menganalisa tentang era revolusi industri 4.0, dan diuraikan secara deskriptif dan sistematis

  • Pendahuluan

Dalam dunia Globalisasi yang sudah beranjak kepada era yang kita kenal dengan sebuat era revolusi Industri 4.0. Revolusi Industri 4.0 merupakan perubahan Industri ke-4, hal ini menyebabkan banyak perubahan dalam dunia yaitu optimasi robot dan mesin dalam dunia industri dengan sistem konektivitas dan digitalisasinya yang sangat berpengaruh pada semua penjuru dunia terkhusus berimbas pada kelangsungan hidup bangsa Indonesia.[1] dimana perkembangan teknologi semakin berkembang dan tidak dapat dihindari namun harus disikapi dengan positif

 

Revolusi Industri 4.0. berdampak besar kepada kehidupan bangsa Indonesia terkhusus pada bidang pendidikan dan gereja . hal ini akan dapat menghasilakan banyak tantangan dan peluang bagi bidang pendidikan di indonesia[2] bahkan juga dalam gereja akan membawa banyak pengaruh yang sangat membuat jemaat dalam gerja dituntu untuk mengikuti perkembangan Revolusi Industri 4.0. dalam hal ini tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa covid-19 memberikan kita pelajaran untuk terus mengikutui perkembangan teknologi, dimana tadinya gereja dapat beribadah atau sembahayang dengan tatapa muka dapat berjabat tangan dan saling dapat menyapa satu dengan yang lain secara langsung. sekarang dengan adanya covid-19 ini membuat gereja atau jemaat dalam gereja harus bisa mengikuti kemajuan teknologi saat ini, bahkan covid-19 ini sudah membatasi kita untuk saling berjabatan tangan, tentu ini tidaklah hal yang kita anggap suatu hal yang gampang, namun bagaimana sikap kita sebagai jemaat atau gereja dalam menghadapi tantagan zaman teknologi revolusi industri 4.0 ini, tentu ini bukan suatu hal yang mudah, oleh sebab itu gereja harus waspada dalam mengambil tindakan dimana perkembangan teknologi semakin berkembang dan tidak dapat dihindari namun harus disikapi dengan positif. Dan gereja harus siap untuk mengadapi tantangan perkembangan revolusi industri 4.0 saat ini, dengan pondasi kebenaran Alkitab, bahwa gereja harus berpegang teguh pada Firman Allah.  Alkitab berkata dalam Yakbous 1:1 "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh dalam berbagai-bagai pencobaan" artinya dalam kehidupan sekarag yang dengan begitu banyak tantangan rintangan yang di hadapai jangan kita memnggangap kita tidak dapat melewatinya sebab, kita harus percaya bahwa jika gereja berpondasi pada kebernaran maka semuanya dapat di lewati.

 

Dampak Revolusi Industri 4.0 pada perkembangan  pendidikan maupun gereja saat ini, bukan hanya pada pendidikan formal/sekuler namun juga pada pendidikan informal/rohani.[3] Salah satu pada rohani jemaat dalam gereja, karena gereja merupak sebuah wadah bagi orang kristen untuk beribadah kepada Tuhan dengan tujuan untuk memuji Tuhan dalam ruamh ibadat/ dalam sebuah gereja. ibadah merupakan suatu bentuk pengalaman bukan hanya bersifat filosifis maupun intelektual. Tetapi ibadah Kristen melibatkan perasaan dan tindakan manusia yang berkenan kepada Tuhan, Ibadah Kristen juga banyak mengandung banyak unsur pendidikan. unsur pendidikan itu dapat dilihat dari ibadah maupun litrugi yang dignakan. 

 

  • Perkembangan Teknologi Era Revolusi Industri 4.0
  •  
  • Straubhaar dan LaRose (2011) secara baik menggambarkan perubahan teknologi sebagai suatu revolusi yang dialami masyarakat dalam kehidupannya karena perkembangan teknologi.  Era revolusi industri 4.0 ini akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia dalam berbagai bidang, tidak hanya dalam bidang teknologi saja, namun juga bidang yang lain seperti ekonomi, sosial, dan politik serta agama (Banu Prasetyo, 2019).  Manusia menciptakan teknologi untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan dan aktivitas kehidupan sehari-harinya karena teknologi merupakan sebagai perpanjangan tangan manusia untuk memanfaatkan alam sekitar secara lebih maksimal.[4]

 

Manfaat Teknologi di Era Revolusi Industri 4.0

 

Secara garis besar Manfaat era revolusi industri 4.0 bagi gereja: 1) evangelisasi dunia virtual (digital continent); 2) menciptakan dan menguatkan sense of community, terutama bila masyarakat semakin sadar bahwa relasi sosial dan semangat persaudaraan semakin dirasakan sebagai khazanah dan sekaligus urgensi; 3) melahirkan global and interconnected civilization, Gereja ikut mengalami transformasi dalam membangun dan menampilkan universalitas dan partikularitasnya; 4) membangun relasi dan komunikasi untuk melakukan discernment spiritual dan kristiani (discretional digital);  5) Keamanan dan kenyamanan (public safety and security) umat dalam merayakan liturgi hari-hari besar menuntut digunakannya teknologi pengamanan yang canggih (valentines CP, dkk, 2019).  Di era revolusi industry ini gereja dapat memperdayakan teknologi untuk melakukan Amanat Agung melalui media sosial atau media digital lainnya. Inilah tanggung jawab sebuah gereja yang utara dan terutama adalah menggunakan teknologi untuk memberitakan Amanat Agung Kristus, supaya setiap orang dapat dan cepat menerima kabar baik.

 

 

 

Defenisi Teknologi

 

Teknologi dapat didefenisikan sebagai sejumlah sebuah cara yang berbeda. Secara umum, pengertian teknologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang keterampilan dalam menciptakan alat hingga metode pengolahan guna membantu menyelesaikan berbagai pekerjaan manusia.[5] Penggunaan istilah 'teknologi' (bahasa Inggris: technology) telah berubah secara signifikan lebih dari 200 tahun terakhir. Sebelum abad ke-20, istilah ini tidaklah lazim dalam bahasa Inggris, dan biasanya merujuk pada penggambaran atau pengkajian seni terapan.[2] Istilah ini sering kali dihubungkan dengan pendidikan teknik, seperti di Institut Teknologi Massachusetts (didirikan pada tahun 1861).[3] Istilah technology mulai menonjol pada abad ke-20 seiring dengan bergulirnya Revolusi Industri Kedua. Pengertian technology berubah pada permulaan abad ke-20 ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai oleh Thorstein Veblen, menerjemahkan gagasan-gagasan dari konsep Jerman, Technik, menjadi technology. Dalam bahasa Jerman dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, perbedaan hadir di antara Technik dan Technologie yang saat itu justru nihil dalam bahasa Inggris, karena kedua istilah itu biasa diterjemahkan sebagai technology.[6]

 

Defenini teknologoi menurut pandangan-pandangan para pakar

 

  • Webster's Ninth Collegiate Dictionary mendefinisikan teknologi sebagai I: bahasa teknis, 2 a: ilmu terapan b: metode ilmiah untuk mencapai suatu tujuan praktis, 3: keseluruhan sarana yang digunakan untuk menyediakan arti penting bagi kelangsungan hidup dan kenyamanan manusia (pg. 1211).
  • Frederick Ferre percaya bahwa teknologi adalah singkatan dari semua peralatan praktis intelijen. Dia berbicara tentang teknologi sebagai materi dan kegiatan, kepercayaan, dan sikap. Dengan kata lain, teknologi dapat dibahas dalam dara-laut dari benda-benda yang nyata maupun yang tidak berwujud Sistem kepercayaan, sikap dan cara berpikir (Ferre 1991: 1995)
  • Jacques Ellul membuat perbedaan antara teknologi dan teknik. Teknologi adalah penemuan-penemuan mekanis manusia untuk memperbaiki keadaan hidupnya. Teknik mengacu pada berbagai fenomena iklan, propaganda, paksaan psikologis, dan desain struktur organisasi yang bermaksud efisiensi, kontrol ekonomi dan sosial (Ellul 1970).
  • Richard Krieebaum membuat perbedaan antara teknologi yang kurang canggih dan teknologi tinggi. Elemen utama yang membedakan adalah ketergantungan teknologi tinggi pada sistem informasi atau komunikasi, sistem yang menciptakan, menangkap, bergerak.
  • Oroanie and retriese information Hieh technoloos adalah charseteriaad bu bich wolmd Atur, dan ambil informasi. Teknologi tinggi ditandai dengan volume tinggi. Kecepatan tinggi, ekspektasi tinggi, tingginya harga harga, tingginya tingkat akurasi, tingginya permintaan, dan tingginya efisiensi "pengetahuan adalah kekuatan" adalah maket masyarakat informasi teknologi tinggi, dan pengetahuan dee proporsional dengan kecepatan dan keakuratan informasi kita (Kriegbaum 1983)
  • Ken Funk dari Oregon Suste University menggunakan istilah "teknologi" dalam lima indra yang berbeda. Pertama, teknologi adalah proses rasional menciptakan sarana untuk mengatur dan mengubah materi, energi, dan informasi Ont untuk mewujudkan tujuan tertentu yang berharga. Kedua, tekutologi adalah obyek (perangkat, sistem, dan metode) yang dihasilkan dari proses ini. Ketiga, teknologi adalah pengetahuan yang diciptakan oleh dan menggerakkan proses teknologi, keempat, teknologi adalah bagian kecil dari objek dan pengetahuan teknologi terkait (misalnya. Teknologi komputer). Kelima, teknoloy adalah semua di atas ditambah pengembang dan pengguna obiects teknologi dan pandangan dunia yang telah muncul dari dan mendorong proses teknologi (Funk 1999).

 

Saya percaya bahwa hampir semua teknologi dapat ditempatkan dalam salah satu dari tiga kategori: contoh ide/penulis adalah paten, hak cipta, film, publikasi.[7]

 

  • Defenisi Gereja

Arti kata dari sebuah gereja diambil dari kata church dalam bahasa Inggris berhubungan dengan kata Kirk dalam bahasa Skotlandia dan kirche dalam bahasa Jerman. Semua istilah ini dari kata Yunani kuriakon. Istilah Churh juga diterjemahkan dari kata Yunani ekklesia, yang berasal dari kata ek, berati "keluar dari"dan Kaleo yang berati "memanggil" Jadi gereja adalah "suatu kelompok yang dipanggil keluar."

 

Matius 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: "Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku [ekklesia] dan alam maut tidak akan menguasainya"[8]

 

  • Namun demikian kata ekklesia tidak mengindikasikan natur dari kelopok yang dipangil keluar; kata itu dapat digunakan dapat digunakan dalam suatu pengertian teknis dari gereja PB, atau kata itu dapat dignakan dalam pengertian yang non-teknis dari grup mana pun. misalnya dalam Kisah Para Rasul 7:38, kata itu menunjukan pada jemaat yang terdiri dari orang israel sebagai ekklesia. Namun demikian, umumnya kata itu digunakan dalam pengertian teknis yang ditunjukan pada gereja PB, yaitu suatu kelompok orang percaya yang dipanggil dalam Yesus Kristus.[9]
  • Aspek-aspek Gereja
  •  
  • aspek kasih
  •  
  • "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
  •  
  • Itu sebabnya di dalam Perjanjian Baru rasul Yohanes mengajarkan bahwa 'Allah itu kasih'. Allah tidak 'memiliki' kasih, Allah itulah kasih adanya (God does not have love, God is love). Itu sebabnya semua orang yang berusaha 'mengasihi sesamanya' tanpa melibatkan Allah akan gagal.[10]
  •  
  • aspek Kebenaran
  •  
  • "Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." Yohanes 14:6

 

Komitmen Tuhan Yesus untuk hidup dalam Kebenaran, yaitu:

Kebenaran     Moral
Tuhan Yesus dicobai sebagaimana layaknya manusia, tetapi Dia sedikitpun tidak terpancing untuk melakukan apa yang melanggar kekudusan-Nya

Kebenaran     Epistemologikal
Ia tidak pernah berbohong mengenai sifat dan esensi hakiki keberadaan-Nya, maupun berbohong mengenai rencana dan maksud tujuan-Nya datang ke dunia ini.

Sebagai manusia, seringkali kita gagal di dalam mengejar kebenaran di dalam pikiran, perkataan dan perbuatan kita. Kita seringkali berbohong, melakukan hal-hal yang salah secara moral, dan juga tidak mencintai kebenaran sehingga kita juga mudah dibohongi dan percaya kepada hal-hal yang tidak 100% benar. Rasul Paulus juga kemudian di dalam surat-suratnya mendorong orang-orang percaya untuk tidak termakan oleh dongeng-dongeng nenek moyang dan ajaran-ajaran palsu sehingga mereka menyimpang dari iman yang murni. Komitmen Tuhan Yesus kepada kebenaran bahkan juga sampai kepada aspek seremonial, di mana Ia rela menerima baptisan dari Yohanes Pembaptis, meskipun pada hakikatnya Ia tidak memerlukan baptisan dari siapapun, tetapi ia bersedia melakukannya "demi memenuhi semua kebenaran"

 

  • Aspek Kuasa

Di dalam sejarah Gereja; khususnya di dalam sejarah doktrin kristologi hal ini juga merupakan suatu titik perdebatan yang sengit. Darimana sumber kuasa Tuhan Yesus untuk melakukan semua perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya? Jika kita terlalu menekankan keilahian-Nya maka hilanglah harapan bagi orang percaya kebanyakan untuk melakukan apa yang Tuhan Yesus kerjakan.

Hal ini sempat dipercayai oleh banyak aliran gereja, terutama di dalam abad pertengahan. Di sinilah juga keistimewaan pengertian kaum Pentakosta. Melalui komitmen yang tinggi kepada penerapan firman Tuhan, kita dapat melihat bahwa aspek kuasa ini diperuntukkan bagi semua orang percaya. Markus 16:15-18, Kisah 1:8, Yohanes 5:20, Yohanes 14:12.[11]

Kristologi yang seimbang akan menjaga tensi yang tepat antara keunikan Tuhan Yesus yang peranan-Nya tidak dapat digantikan oleh siapapun, sementara mendorong setiap orang percaya untuk meneladani Tuhan Yesus di dalam ketiga aspek tersebut di dalam seluruh kehidupan mereka.

 

  • Dofmasi Gereja
  •  
  • Dalam Formasi Gereja kapankan gereja dimulai? ini banyak perbincangakn diberbagai kalangan, dengan ini penulis mau mencoba memberikan sebuah tanggapan dari apa yang sudah penulis ketahui. bahwa gereja dimulai itu memang sebenarnya sudah di PL, namun untuk mengindikasikan lebih lanjut bahwa gereja baru ada di PB,dan dapat dilihat dari fakta-fakta Alkitab, seperti dalam Matius 16:18, bahwa Yesus menyatakan, "Aku akan mendirikan jemaat-Ku" namun pernyataan ini adalah Yesus menekankan bahwa bahwa bagaimana pembangunan gereja-Nya di masa yang akan datang, karena pada saat Yesus Mengatakan demikian geeja belum ada dalam bentuk sebuah bangunan yang secara fisik yang dapat kita lihat, tetapi memprediksikan tentang pembangunan gereja-Nya. untuk lebih lanjut dapat dilihat dalam 1 Korintus 12:13, ini dapat mengidentifikasikan bagaimana cara gereja itu dibangun. Kisah Para Rasul 1:5, Yesus Menyatakan, "Tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus." Ini mengindikasikan bahwa pekerjaan Roh Kudus yang menempatkan ornag percaya ke dalam kesatuan dengan Kristus dapat diantisipasi dengan cepat. peristiwa Pentakosta dengan turunnya Roh Kudus (Kis 2:1-4). inilah wal dari formasi dari PB.[12]
  •  

  •  
  • Figur-figur Dari Gereja

 

Terjadinya figur-figur gereja adalah diperkiraakan pada aktu Tuhan Yesus menyatakan "Aku akan mendirikan Jemaat-Ku" yang terdapat dalam kitab (Matius 16:18).[13] Sejumlah figur digunakan dalam kitab seci untuk menjabarkan atau menggambarkan gereja sebagai suatu oranisame yang hidup.

 

Gereja yang dinyatakan Tuhan Yesus dalam Matius 16:18 tidak menunjuk pada gereja lokal, tetapi gereja universal. Ada sejumlah figur yang dinyatakan dalam PB untuk menggambarkan Gereja sebagai organisme yang hidup.

 

  • Tubuh. Kristus sebagai Kepala Gereja [Ef.1:22-23; Kol.1:18].

 

Gereja adalah satu tubuh Kristus [1 Kor.12:13; Ef.2:16; 4;4,12,16; Kol.2:19; 1 Kor.10:16-17].

 

  • Mempelai Wanita [Ef.5:23; Wahyu 19:7-9].
  • Bangunan [Ef.2:11-21; 1 Pet.2:5]
  • Keluarga [Ef.2:19]
  • Kawanan Domba [Yoh.10:16; Kis.20:18; 1 Pet.5:3]
  • Ranting Anggur [Yoh.15:1-8]
  • Laskar [Ef.6:10-18; 2 Tim.2:3-4]

 

FUNGSI GEREJA

 

Fungsi atau tugas pokok Gereja adalah:

 

  • Marturia [Kesaksian]
  • Didaskalia [Pengajaran]
  • Diakonia [Pelayanan Kasih]
  • Koinonia [Persekutuan]
  • Pastoralia [Penggembalaan]
  • Oikonomia [Penatalayanan]
  • Liturgi [Ibadah]

 

TUJUAN GEREJA

 

Pada dasarnya tujuan akhir Gereja didirikan di bumi ini oleh Tuhan Yesus adalah untuk mendatangkan Kerajaan Allah di bumi [Mat.6:10] supaya semua orang bertobat dan diselamatkan [2 Pet.3:9]. Sebelum melakukan hal ini gereja diperlengkapi dan dibentuk dalam iman, karakter dan karunia. Hal ini telah tercakup dalam Fungsi Gereja.

 

Tujuan gereja ini secara representatif dituangkan ke dalam visi gereja lokal. Visi untuk masing-masing jemaat bisa berbeda sesuai dengan penyataan yang diterima oleh seseorang [Gembala/Rasul/Nabi] dari Tuhan. Penggembalaan dimaksudkan untuk mengarahkan jemaat pada visi. Pemahaman jemaat terhadap tujuan atau visi gereja akan memudahkan pemimpin dalam melaksanakan penggembalaan.[14]

 

 

 

KESIMPULAN

 

Bahwa dalam era revolusi Industri 4.0, bahwa gereja juga dituntut untuk mengikuti perkemabangan teknologi, namun gereja tidak boleh mudah terpengaruh oleh teknologi, sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa gereja harus berpegang pada kebenaran Alkitab. dalam mengikuti perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0. tekonologi hanya sebuah serana untuk gereja menjalankan tugas gereja yaitu amanat Agung Kristus, yaitu menyampaikan Injil Kristus.

 

Dengan adanya teknologi semakin mudah untuk gereja memberitakan injil dengan semua media yang ada untuk menyapaikan/memberitakan kebenran Alkitab, bukan berati gereja bergantung pada teknologi. tetapi dengan adanya teknologi itu digunakan dengan hal yang positif.

 

kiranya artikel ini dapat bermanfaat dan berguna untuk kita semuanya. jika ada saran kritikan, silahkan untuk dapat memberikan masukan supaya dalam penulisan artikel ini dapat lebih baik lagi.

 

 

REFERENSI

 

Venti Eka Satya, Strategi Indonesia Menghadapi Industri 4.0. Jurnal Info Singkat: Kajian singkat

 

terhadap isu Aktual dan Strategis. Vol,No 09, (Mei, 2018) 19-20.

 

Muhammad Yahya, Era Industri 4.0. Tantangan dan peluang Perkembangan Pendidikan Kejuruan

 

Indonesia, (Orasi Ilmiah Senat Univeritas negeri Makasar,  Makaar 14 Maret 2018),9

 

Laksmi Kusuma Wardani, Simbolisme Liturgi Ekaristi Dalam Gereja Katolik Sebuah Konsepsi

 

dan Aplikasi Simbol, Dimensi Interior, Vol.4. No.1, Juni 2006, hal 18

 

Adolf Bastian Butarbutar, Kepemimpinan Gembala Sidang Di Era Revolusi industri 4.0,Bekasi:tt

 

https://www.merdeka.com/trending/pengertian-teknologi-menurut-para-ahli-ketahui-

manfaat-beserta-jenisnya

https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi#Definisi_dan_penggunaan

Dule B. Sims, jurnal, Dampak Teknologi Pada Kekristian: Berkat Atau Kutukan,

https://christyaministry.wordpress.com/2013/08/31/kepemimpinan-gereja/

Paul Enns, The Moody Handbook of Theology "Eklesiologi ;Doktrin Gereja, (Malang: Litrugi,

2019),393.

https://gbirayon3.org/view/post/tiga-aspek-kekristenan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun