Mohon tunggu...
Hermanto Hermanto
Hermanto Hermanto Mohon Tunggu... -

Hanya sebutir pasir ...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kadar Ketidakwarasan

12 April 2010   02:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:51 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ya,” jawabku. “Mengapa Yesus membutuhkan 3 hari untuk bangkit dari kubur?”

Ia menggeleng2kan kepalanya sambil tersenyum. Kulihat bola matanya bergulir ke atas sejenak seperti seorang yang putus asa, dan tangannya memberikan isyarat padaku untuk diam. Kemudian ia mendekati telingaku, dan …

“Stop! Stop!” teriakku, “Mengapa kamu me-nyetrum telingaku?”

“Oh sorry, sorry,” kata istriku,” ada nyamuk di telingamu, dan maaf, aku tidak bermaksud menyetrum telingamu dengan alat penangkap nyamuk ini.”

Aku membuka mataku, dan melihat wajah istriku tersayang di hadapanku. Dia tersenyum, rupanya menganggap kejadian ini lucu. Sementara aku masih merasa gundah dan tak percaya. Kutanya padanya,”Sayang, menurutmu … aku ini … kurang waraskah?”

“Oh itu sudah pasti!” kata istriku sambil menciumku. Dan aku pun terkesima dengan jawabannya …

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun