A: Ambil jurusan apa di Martin Luther universitt?
F: Sekarang Nutrition sebelumnya Biochemistry. Saya pindah jurusan karena kemungkinan mendapatkan pekerjaannya lebih luas dan ada kesulitan untuk praktikum dengan jurusan yg lama. (Dengan memakai kursi roda cukup beresiko kerja dilaboratorium-pen).
A: Siapa yang menginspirasinya untuk kuliah menuntut ilmu hingga ke luar negeri?
F: Tidak ada figure yg menginspirasi saya utk keluar negeri, tapi kedua org tua saya lah yg memberi saya kekuatan utk terus bermimpi.
A: Apakah punya kekhawatiran selama kuliah di luar negeri?
F: kekhawatiran itu pasti, pertanyaan seperti apakah saya bisa sukses atau timbul pikiran berapa banyak uang yg sudah dipakai itu mungkin beban mental setiap student. Tapi ketika saya memutuskan kuliah keluar negeri dan TANPA AGENT (huruf besar oleh pen), saya sudah sadar betul semua ini tidak akan mudah. Orang tua saya juga sudah bilang kalau saya itu seperti berenang melawan arus, akan capek, tenggelam sedikit, lama sampainya dan itu sudah resiko.
A: Apa ultimate dream kamu?Â
F: Mimpi saya mau bisa terus melanjutkan pendidikan, bekerja disini (Jerman-pen) dan setelah ilmu dan pengalaman saya cukup, saya ingin jadi professor disini. Uangnya saya mau pakai buat buka usaha di Indonesia biar orang-orang disana (Indonesia-pen) ada usahanya juga. Saya juga senang kalau keberadaan saya bisa menjadi penyemangat bagi yg lain.
A: Apakah untuk menggapai itu tidak cukup kuliah di dalam negeri?
F: Ya itu pak, kalau kuliah di dalam negeri ada berjuta-juta orang yang melakukan hal yg sama. Saya malu dong nanti kalau minta dikasih Allah lebih dari yg lain.
A: Selama sekolah di Indonesia apakah punya prestasi akademik dan pelajaran apa yang paling disukai?