Mohon tunggu...
Hermansyah Siregar
Hermansyah Siregar Mohon Tunggu... Administrasi - ASN

Menguak fakta, menyuguh inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

PPKI ala Milenial

13 April 2018   21:36 Diperbarui: 13 April 2018   22:19 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maka tidak berlebihanlah kalau aku menyebut mereka sebagai Panitia Pemelihara nilai Kebangsaan Indonesia di abad milenial atau disingkat PPKI Milenial.

Agar acara seminar dan workshop tersebut tidak hanya sekedar upaya diseminasi penyikapan tapi juga menggali prespektif baru yg bisa dibagikan kepada masyarakat Indonesia di dalam negeri disepakati untuk mencari narasumber tambahan yaitu pakar yang berasal dari Jerman. Barangkali kita bisa belajar dan mengambil lesson learn bagaimana pengalaman Jerman mengelola permasalahan serupa.

Singkat cerita akhirnya ditentukan acara diselenggarakan tgl 04 April 2018 dengan narasumber seorang Romo Katolik yg juga cendikiawan pakar etika publik DR. Haryatmoko dengan moderator tokoh muda NU yg sedang mengambil S3 di Freie University Berlin, Zacky Umam.

Sehari sebelum acara berlangsung, kami berkesempatan menjamu narasumber yg lebih senang dipanggil Moko saat aku berkenalan dengannya. Namun karena anak-anak muda yg duduk bersamaku pada memanggil beliau Romo, aku ikutan memanggil beliau Romo.

Jujur saja, ini merupakan kali pertama aku duduk semeja makan bersama dengan seorang pastor Katolik. Bayanganku, figur seorang Romo pembawaannya serius dan formil. Awal berkomunikasi, aku rada hati-hati dgn menunjukkan bahasa tubuh yg firm sebagai wujud rasa hormat.

Namun ketika makanan yg terhidang mulai disantap dan obrolan mulai mengalir ngalor ngidul ternyata dugaanku keliru.Romo Moko orangnya sangat hangat dan humoris. Beliau sangat antusias bercerita pengalamannya kuliah di Belgia dan Paris dan bagaimana latar belakang munculnya istilah dan fenomena post truth di Eropa dan Amerika dan kini melanda Indonesia.

Dari cara beliau bercerita dan menjelaskan bidang keilmuannya, menurutku kepiawaian Romo Moko yg juga sebagai ahli filsafat adalah sangat cerdas mengemas teori yg rumit menjadi hal yg sederhana dengan contoh keseharian sehingga cukup mudah dicerna dan dipahami.

Menjelang akhir acara jamuan, beliau memberikan kami oleh-oleh beberapa buah buku baru karangan beliau sendiri yg masih gress terbungkus plastik.

Aku segera membuka bungkusan plastik buku tsb dan tanpa berpikir panjang mengambil pena, membuka cover depan dan menyodorkannya kepada Romo Moko. Ini merupakan kesempatan langka mendapatkan buku langsung dari pengarangnya dan supaya lebih memorable juga meminta tanda tangan dan sedikit goresan tulisan tangannya.

Sebelum berpisah, kamipun mengabadikan pertemuan malam itu dengan berfoto bersama. Betapa indahnya sebuah kedamaian.

dok. pribadi
dok. pribadi
Tulisan ini telah diposting pada personal blog penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun