Mohon tunggu...
herman hurit
herman hurit Mohon Tunggu... Apoteker - Hermanus Ehe Hurit

Saya adalah Apoteker praktisi di Klinik Pratama Jakarta dan sebagai dosen di program studi Farmasi Unversitas Esa Unggul.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Vaksin Covid-19: Tak Kenal Maka Tak Sayang

15 Januari 2022   10:00 Diperbarui: 15 Januari 2022   10:07 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari hasil survei awal yang dilakukan tim abdimas, berupa wawancara dan menyebarkan kuisioner kepada warga dengan usia diatas 50 tahun atau lanjut usia (lansia) ternyata lebih banyak yang tidak bersedia menerima vaksin Covid-19 dengan alasan bahwa berita yang didengar atau dibaca di dunia maya tidak halal dan beberapa kasus menyebabkan efek samping yang berbahaya bahkan menyebabkan kematian, menjadi alasan utama untuk menolak pemberian vaksin Covid-19 meskipun disediakan dan diberikan secara gratis oleh Pemerintah.

Berdasarkan hal tersebut tim Abdimas terpanggil untuk melakukan sosialisasi dan ceramah kepada warga RW. 08 Kelurahan Kuta Jaya Pasar Kemis tentang keberadaan vaksin Covid-19, mulai dari sumber atau asal vaksin, manfaat atau kegunaan, keamanan dan kehalalan tentunya berdasarkan hasil kajian ilmiah dan penelitian serta uji klinis yang telah dilakukan olehpara ahli. 

Setelah berdiskusi dengan ketua RW. dan RT. bahwa tim Abdimas akan membantu memberikan informasi yang benar tentang vaksin kepada warganya.

Hal ini disambut dengan baik oleh Ketua RW. dan RT. Karena mereka ingin mempertahankan wilayahnya tetap menjadi zona hijau, karena warganya bebas dari Covid-19. 

Bahwa upaya pencegahan selain menerapkanPHBS ada acara lain yang sangat mendukung untuk pembentukan system imun secara pribadi, yaitu dengan pemberian vaksin Covid-19, dan akan berdampak besar dalam memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.

Hasil survei yang dilakukan oleh tim Abdimas pada bulan Februari 2021 dengan responden usia lanjut sebanyak 20 responden, didapatkan 85%  responden menolak untuk divaksinasi karena kurangnya informasi yang mereka terima terkait manfaat, tujuan, keamanan dan kehalalan vaksin Covid-19. Terdapat 100% responden menyatakan pernah mendengar tentang Covid-19 dan vaksin Covid-19. Sebagian besar responden yakni sebanyak 80% menyatakan percaya adanya Covid-19 dan 20% respondena menyatakan tidak percaya. 

Dari 100% responden yang pernah mendengar vaksin Covid-19, hanya 50% responden menyatakan mengetahui Pemerintah akan mengadakan vaksin Covid-19, dan hanya 30% responden yang mengetahui manfaat dari vaksin Covid-19 dan 70% tidak mengetahuinya. Terdapat 85% responden menyatakan tidak bersedia divaksin dan hanya 15% yang bersedia divaksin Covid-19. 

Dari 85% yang menyatakan tidak bersedia divaksin. Dari responden yang tidak bersedia divaksin dengan alasan takut sebanyak 29,4%, menyatakan tidak aman sebanyak 17,6%, tidak halal sebanyak 41,2 %, tidak yakin 5,9% dan tidak didukung oleh keluarga sebanyak 5,9%. Sedangkan 15% responden yang menyatakan vaksin Covid-19 bermanfaat, dan diantaranya menyatakan karena alasan kesehatan sebanyak 66,7% dan alasan tuntutan pekerjaan yang mengharuskan divaksin sebanyak 33,3%. 

Sebanyak 25% responden menyatakan pernah mendengar kehalalan dari vaksin Covid-19 dan 75% responden menyatakan belum pernah mendengar. Terdapat 25% Responden menyatakan lebih sering mendengarkan manfaat vaksin Covid-19 dan 75% responden menyatakan lebih sering mendengarkan tentang kerugian atau efek samping dari vaksin Covid-19. 

Responden menyatakan sumber informasi tentang manfaat atau kerugian dari vaksin Covid-19 adalah media social sebanyak 70%, dari tetangga sebanyak 5% dan dari tenaga kesehatan sebanyak 25%. 

Peran tenaga kesehatan di RW 08 Pasar Kemis masih kurang dirasakan terkait sosialisasi terkait vaksin Covid-19, hal ini terlihat dari hasil survei yang didapat hanya 15% informasi tentang manfaat vaksin Covid-19 yang didapat dari tenaga kesehatan, sehingga ketika ditawarkan edukasi terkait vaksin Covid-19 oleh tenaga kesehatan ternyata 100% responden menyatakan bersedia mengikuti edukasi dan ceramah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun