Jika suatu ketika ber-Do’a lalu terasa berat, sangat berat, seperti tanpa harapan, kehilangan keyakinan, atau juga sekedar kesulitan meng-“hadir”-kan hati ke hadapan-Nya; perbanyaklah Istighfar. Seratus kali. Mungkin Seribu kali. Insya Allah, hatimu akan kembali hadir ke dalam Do’a. Dengan ini, engkau tidak lah menyia-nyiakan waktu-waktu ber-Do’a-mu. Mungkin justru telah memanfaatkan dengan sangat baik.
Rutinkan, dawam-kan, dzikir Istighfar, mungkin minimal seribu kali sehari, dalam berbagai kesempatan; selesai Shalat, sebelum Shalat, ketika sedang berbaring, sedang berjalan dan ketika sedang apapun, selagi memungkinkan. Ketika sedang gundah, ketika sedang gusar hati, ketika sedang gembira, ketika sedang penuh harap.
***
Setiap kali kita dihadapkan pada kesulitan, merasakan hidupmu menjadi seperti sangat berat, atau sekedar tiba-tiba kehilangan kegembiraan dan keringanan hati; Istighfar-lah. Perbanyak Istighfar.
Ketika ada yang sangat engkau hasratkan; ber-Do’a-lah. Atau, sekedar ber-Istighfar-lah. Mungkin justru Istighfar adalah Do’a yang terbaik bagimu. Karena, setiap kali engkau menghasratkan sesuatu, apalagi begitu sungguh-sungguh engkau hasratkan; sesungguhnya Allah jua-lah yang menanamkan hasrat itu di dalam hatimu. Dan ketika Allah telah berkenan menanamkan hasrat itu, sesungguhnyalah Allah memang berkenan meng-anugrah-kannya kepadamu; mungkin hanya dan hanya karena dosa-dosamulah maka semua itu masih tertahan.
Sehingga, hanya dengan ber-Istighfar, bahkan misalnya engkau tidak sempat memohonkan hasratmu secara khusus, Insya Allah, Allah akan mengabulkannya untukmu. Dan bukankah Allah, Dia Maha Tahu akan segala Isi Hati, yang tersamar sekali pun?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H