***
Semoga kebijakan yang ada dapat dipertimbangkan lagi, biar lebih tepat, dan berpihak kepada masyarakat adat di Timor Barat. Jika itu jadi beban/ halangan, caranya saja (kuantitas) yang diubah, jangan hilangkan ritualnya.
Gereja dan adat perlu bersama-sama menyelamatkan pasangan-pasangan yang akan menikah, biar hidup rukun dan damai sebagaimana tujuan dari pernikahan Katolik, dan tentu esensi dari helketa itu sendiri.
Kita ini umat beriman yang berbudaya, jadi perlu berjalan bersama. Ingat tema besar sinode akhir tahun 2021 lalu: berjalan bersama.
***
Timor, 7 Februari 2022
Herman Efriyanto Tanouf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H