Mohon tunggu...
Herman Efriyanto Tanouf
Herman Efriyanto Tanouf Mohon Tunggu... Penulis - Menulis puisi, esai, artikel lepas

Founder dan Koordinator Komunitas LEKO Kupang

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Gadis Cilik yang Suka Berkencan dengan Buku

2 Februari 2019   15:25 Diperbarui: 2 Februari 2019   21:23 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komunitas Penulis Kompasiana Kupang dan NTT (KampungNTT)

Dalam percakapan itu, Nana lebih banyak bertanya. Namanya juga anak-anak, pastinya ingin tahu lebih banyak tentang sesuatu yang asing di mata.

Ia sempat bertanya "ketidaknyamanannya" saat membaca di tempat yang ramai dan bising. Adalah hal yang baru dialaminya. Sebab tidak seperti biasanya membaca itu aktivitas di sekolah, rumah, ataupun perpustakaan yang lebih didominasi situasi hening.

"Membaca bisa dilakukan di mana saja. Selain di sekolah, rumah atau perpustakaan, Nana bisa saja membaca saat berada di taman, pantai dan tempat-tempat lainnya. Bahkan di tempat yang ramai sekalipun" kurang lebih, demikian.

Dengan cara yang sederhana, saya dan beberapa teman di komunitas berusaha untuk menjelaskan maksud dan tujuan digelarnya Kencan Buku di CFD. Juga sedikitnya tentang literasi, khususnya pustaka jalanan.

Untuk sesaat ia lupa pada kemerdekaan yang lain, yaitu bermain bersama teman sebayanya. Ekspresi ceria di wajahnya adalah simpulan bahwa ia sedikit paham akan penjelasan yang disampaikan.

Ada salah satu momen unik tentang Nana setelah bincang-bincang. Ia kembali bermain sembari menggenggam buku-buku yang diberikan padanya.

Saking semangatnya ketika asyik menikmati roller skate, buku-buku yang digenggamnya terlepas dan berhamburan di jalan raya. Banyak remaja (anak sekolah), orang muda hingga orang dewasa berjalan lewat, tetapi tidak satu pun menggubris aksi Nana.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Mungkin di benak meraka ia hanya seorang anak kecil yang tengah memungut sampah kertas. Atau memang mereka tidak berpikir sama sekali. Lebih memilih asyik dengan kesibukan sendiri, entahlah.

Nana yang merasa asing di tengah keramaian, berusaha mengambil dan merapikan buku-bukunya. Sedikit kecewa tampak di wajah polosnya. Bukan karena tidak dibantu, tetapi kelalaian yang mengakibatkan buku-buku berjatuhan.

Kurang lebih 200 meter jarak saya dengan Nana. Melihat aksinya demikian, saya berusaha untuk mengabadikannya dalam potret. Ingin membantunya, tetapi Nana sudah terlebih dahulu mengamankan buku-buku itu.

Setelah dirapikan, ia kembali menggenggam buku-buku tersebut. Beberapa menit kemudian, ia mendekap erat buku-buku tepat di dadanya. Ya, erat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun