Mohon tunggu...
Herman Efriyanto Tanouf
Herman Efriyanto Tanouf Mohon Tunggu... Penulis - Menulis puisi, esai, artikel lepas

Founder dan Koordinator Komunitas LEKO Kupang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang "Si Burung Merak"

29 Januari 2019   22:48 Diperbarui: 29 Januari 2019   23:24 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: sastranews.wordpress.com

Salah satu dari sekian banyak makna yang tersembunyi dalam angka 7 ialah keyakinan bahwa Sang Budha (Sidharta Gautama) ketika lahir menapaki 7 langkah. Sang Budha mencari keselamatan selama 7 tahun dan mengitari pohon bodhi selama 7 kali sebelum akhirnya duduk bermeditasi.

Tidak bermaksud untuk membuat perbandingan, tetapi Rendra sebagai Sastrawan (Penyair) yang lahir di tanggal 7 telah ditakdirkan Yang Transenden. Ketahuilah bahwa Penyair ketika menulis puisi ia seperti bermeditasi, setingkat di atasnya ialah kontemplasi.

[net]
[net]
Dalam berbagai pernyataan kita menjumpai istilah "kontemplasi puisi". Sebab pada dasarnya, Penyair menulis puisi melalui perenungan mendalam setelah menentukan ide atau citraan. Penyair masuk ke dalam dunia sunyi dan bergumul dengan kata-kata. Seperti rahim imaji yang "dibuahi" dan lahirlah puisi.

Demikian sedikit tentang Sang Maestro. Ia telah lahir untuk "menyelamatkan" rakyat dari kesewenang-wenangan dan juga menyelamatkan puisi dari para elit sastra. Semua diramu di dalam karya-karyanya yang mempesona, seperti ketika burung merak mengembangkan ekornya.

Semua kita tentu sudah pernah atau saat ini tengah membaca karya-karya Sang Maestro. Baiklah, di akhir tulisan ini saya melampirkan salah satu puisi W. S. Rendra. Adalah puisi terakhir yang ditulisnya tanpa judul:

Aku lemas
Tapi berdaya
Aku tidak sambat rasa sakit
atau gatal
 
Aku pengin makan tajin
Aku tidak pernah sesak nafas
Tapi tubuhku tidak memuaskan
untuk posisi yang ideal dan wajar
 
aku pengin membersihkan tubuhku
dari racun kimiawi
 
Aku ingin kembali pada jalan alam
Aku ingin meningkatkan pengabdian
kepada Allah
 
Tuhan, aku cinta padamu
 
Rendra, 31 Juli 2009

Sumber:

  • Kompas.com (07/08/2009). Asal Muasal Julukan "Si Burung Merak". Diakses 07 Nov. 2018. Pukul 14:00 Wita.
  • Merdeka.com/willibrordus-surendra-broto-rendra/profil/ Diakses 07 Nov. 2018/ Pukul 14:15 Wita.

_____

Insaka, 2018
Herman Efriyanto Tanouf

Komunitas Penulis Kompasiana Kupang dan NTT
Komunitas Penulis Kompasiana Kupang dan NTT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun