menerpa sisa-sisa rindu di ini dada, dan
sesaat kita lupa kisah air mata.
Ada merdeka di sana
ialah urai rambutmu, yang
menggelitik pori nganga
memanggil datangnya tawa.
Dan kita lupa
entah berapa kali ada merdeka
hingga angin cemburu
setelah tubuh-tubuh menyatu lalu layu.
__________
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!