Mohon tunggu...
Herman Efriyanto Tanouf
Herman Efriyanto Tanouf Mohon Tunggu... Penulis - Menulis puisi, esai, artikel lepas

Founder dan Koordinator Komunitas LEKO Kupang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Puisi Itu Teks Sastra, Bukan Surat Suara

23 Januari 2019   22:58 Diperbarui: 30 Juli 2019   01:38 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: fiverr.com/ jane6521

Nah, sikap pembaca inilah yang akan mencerminkan hasil pemaknaan terhadap puisi. Ada banyak sikap pembaca, namun pada kesempatan ini akan disampaikan secara umum sebagai simpulan.

Dalam proses pemaknaan, ada dua kategori yaitu pembaca aktif dan pasif.

Pembaca aktif ialah mereka yang setelah membaca dan memaknai teks kemudian melakukan penggalian makna secara mendalam dengan sederet teori-kritik sastra. Kategori pembaca ini pada umumnya adalah mereka yang memiliki motivasi khusus untuk menemukan makna yang disimpan penyair secara implisit. Biasanya dilakukan oleh para pegiat sastra ataupun yang membidanginya (jalur pendidikan) dengan tujuan akademis atau sekedar mempertajam daya analisisnya.

Pembaca pasif ialah mereka yang memberi respon secara langsung setelah membaca sebuah teks puisi tanpa terikat pada teori tertentu. Baik pegiat sastra itu sendiri maupun penikmat sastra pada umumnya. Terlebih "awam sastra" yang sudah disinggung di atas. Mereka tidak perlu berkerut kening untuk menggali makna yang tersembunyi di balik kata-kata/ struktur bangun puisi. Apa yang dibaca dan dirasakan, itulah kenikmatan dari puisi yang ada di hadapannya.

Kendati demikian, kedua kategori pembaca tersebut memberi respon (pemaknaan) sebagai akibat dari getaran-getaran perasaan yang dialami ketika membaca sebuah teks puisi.

Puisi pada dasarnya ditulis untuk dibaca dan dinikmati, selebihnya adalah nilai tambah (bonus) bagi pembaca. Entah bonusnya berupa komentar lepas ataupun apresiasi dengan menggunakan seperangkat konsep kritik sastra. Poin penting yang hendaknya tidak luput dari perhatian pembaca pada umumnya adalah memperlakukan puisi sebagai teks sastra tanpa mencabik-cabik keutuhannya.

________

Herman Efriyanto Tanouf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun