Naasnya lagi, ia mulai mencerca sahabat-sahabat yang selama ini berdampingan dengannya dalam melakukan aktifitas kebaikan. Menutup mata atas segala kebaikan para rekannya yang selama ini dinikmatinya.
Sahabat pembaca, mungkin anda juga pernah mengalami hal yang sama? Mengalami sesuatu diluar nalar dan logika. Apa hikmah yang dapat kita ambil dari hal ini. Tentu saja ada. Selalu ada hikmah berharga dibalik semua perjalanan yang kita lewati.
Ada pepatah yang mengatakan, dalamnya lautan dapat diukur. Namun dalamnya hati siapa yang tahu. Oleh sebab itu, hindari terlalu cepat menilai seseorang dari tampilan luarnya.Â
Jangan terlalu terburu-buru beranggapan baik sepenuhnya hingga memberikan kepercayaan pada seseorang yang selalu terlihat manis dan mengeluarkan kata-kata yang melenakan hati.Â
Begitu pun sebaliknya. Jangan terlalu cepat berasumsi negatif kepada seseorang yang terlihat kurang cakap apalagi nada suaranya tidak terlalu merdu untuk didengar.
Hindari sikap memberi label nilai di kening seseorang. Bisa saja poin yang diberikan itu meleset dari harapan. So, dalam bergaul hendaknya biasa-biasa saja. Jangan terlalu berharap dan percaya berlebihan kepada orang lain. Namun juga jangan membenci seseorang bertubi-tubi karena ada hal yang tak disukai dari diri mereka.Â
Berbuat baiklah pada semua orang dengan dosis yang tepat. Lalu lupakan semua benih-benih kebaikan yang telah kita semai. Agar tak terluka ketika mendapatkan balasan yang kurangmengenakkan dari orang yang telah menerima kebaikan dari kita.
Oret-oret di tengah padatnya aktifitas PPG
Senin, 9 Agustus 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H