Mohon tunggu...
Money

Mengetahui Madzhab Alternatif Kritis

26 Februari 2018   07:01 Diperbarui: 26 Februari 2018   07:12 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Madzhab alternative mengkritik kedua madzhab sebelumnya. Madzhab bagir dikritik sebagai madzhab yang berusaha untuk menemukan sesuatu yang baru yang sebenarnya sudah ditemukan oleh orang lain. Menghancurkan teori lama, kemudian menggantinya dengan teori baru. Sementara madzhab mainstream di kritiknya sebagai jiplakan dari ekonomi neo klasik dengan menghilangkan variable riba dan memasukkan variable zakat serta niat.

Madzhab alternative ini adalah sebuah madzhab yang kritis. Mereka berpendapat bahwa analisis kritis bukan saja harus dilakukan terhadap sosialisme dan kapitalisme, tetapi juga terhadap ekonomi islam itu sendiri. Mereka yakin bahwa islami pasti benar, tetapi ekonomi islam belum tentu benar, karena ekonomi islami adalah hasil tafsiran manusia terhadap Al-Qur'an dan As-Sunnah, sehingga nilai kebenarannya tidak mutlak. Proposisi dan teori yang diajukan oleh ekonomi islam haruis selalu diuji kebenarannya sebagaimana yang dilakukan trhadap ekonomi konvensional.

Walaupun pemikiran para pakar tentang ekonomi islam terbagi kedalam tiga madzhab, namun pada dasarnya mereka setuju dengan prinsip-prinsip umum yang mendasarinya. Bangunan ekonomi islam didasarkan atas lima nilai universal, yakni: tauhid (keimanan), 'adl (keadilan), nubuwwah (kenabian), khalifah (pemerintahan), dan maad (hasil). Kelima nilai inilah menjadi dasar inspirasi untuk menyusun proposisi-proposisi dan teori-teori ekonomi islam.

Namun demikian, teori yang kuat dan baik tanpa diaplikasikan menjadi sistem, akan menjadikan ekonomi islam hanya sebagai kajian ilmu saja tanpa memberikan dampak pada kehidupan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, dari kelima nilai-nilai universal tersebut, dibangunlah tiga prinsip derivatif yang menjadi ciri-ciri dan cikal bakal sistem ekonomi islam. Ketiga prinsip derivatif itu adalah multitype ownership, freedom to act, dan social justice. 

Diatas semua nilai dan prinsip inilah dibangunlah konsep yang memayungi kesemuanya, yakni konsep akhlak. Akhlak menempati posisi sentral, karena akhlak inilah yang menjadi tujuan islam dan dakwan para Nabi, yaitu untuk menyempurnakan akhlak manusia. Akhlah inilah yang menjadi panduan para pelaku ekonomi dan bisnis dalam melakukan segala aktifitasnya.

Pokok pemikiran Madzhab Alternatif

Timur kuran

Ia adalah seorang dosen ekonomi di Southern California University, USA. Pemikirannya bisa ditemukan dalam tulisan artikel-artikelnya, yaitu; "the economyc system in contemporary Islamic thought: Interpretation and Assessment", dalam international journal of middle east Studies Volume 18 tahun 1986, dan "On The Notion of Economic justice in contemporary Islamic Thought". Dalam International journal of Middle East Studies Volume 21 tahun 1989.

Alternatif kritis mempunyai pendapat bahwa analisis kritis bukan saja dilakukan terhadap sosialisme dan kapitalisme, tetapi juga terhadap ekonomi islam itu sendiri. Diantara madzhab tersebut, pendekatan yang paling sering digunakan dalam mengkaji ekonomi islam adalah sudut pandang/madzhab mainstream.

Madzhab ini paling lazim digunakan karena paling realistis dan pada beberapa sektor telah dapat menemukan teori-teori baru. Selain itu, beberapa alasan yang diajukan adalah: pertama, tidak ada suatu cabang ilmu yang hadir dikemudian hari tanpa ada keterkaitan dengan disiplin ilmu yang telah dikembangkan pada masa sebelumnya. kedua, fondasi rancang bangun ekonomi islam sampai saat ini belum sepenuhnya kokoh dengan berbagai macam teori-teorinya sebagaimana ekonomi konvensional. Ketiga, kritik yang diarahkan kepada madzhab mainstream bahwa ia hanya sebagai produk jiplakan neo-klasik menurut pentusun tidak dikatakan benar secara meyakinkan.

Tokoh-Tokoh Madzhab Alternatif

Madzhab Alternatif dipelopori oleh:

Timur Kuran

Jomo

Muhammad Arif

Apakah Madzhab alternatif bertentangan dengan madzhab yang lain?

Tidak bertentangan. Karena madzhab alternatif mengkritik madzhab yang lain. Dan madzhab alternatif adalah madzhab yang kritis. Madzhab ini paling lazim digunakan karena paling realistis dan pada beberapa sektor telah dapat menemukan teori-teori baru.

Timur Kuran adalah Profesor Ekonomi dan Profesor Pemikiran Islam dan Budaya, University of Southern California, Los Angeles, California. E-mail-nya adalah kuran@rcf.usc.edu. 156 Jurnal Perspektif Ekonomi Islam berbeda dari tradisi ekonomi sekuler.
Dalam dua tiga dekade terakhir, jumlah uang yang signifikan dan tumbuh cepat telah memasuki industri keuangan yang dikelola 'sesuai' dengan syariat. Menurut sebuah studi, 'pada akhir tahun 2005, lebih dari 300 lembaga di lebih dari 65 yurisdiksi mengelola aset bernilai sekitar US $ 700 miliar, meningkat menjadi US $ 1 triliun dengan cara 'sesuai syariah'.
Ekonomi Islam semakin membesar dengan berkembangnya portofolio karena para eksportir minyak dan berlipatnya pengalihan instrumen keuangan Islam (seperti hipotik bebas bunga dan surat utang sukuk). Di kalangan industri keuangan 'konvensional' mulai timbul pertanyaan: Bisakah instrumen 'sesuai- syariat ' ini menantang tatanan keuangan internasional?
Tidak Berakar dari Islam
Untuk memahami asal muasal ekonomi Islam kita bisa merujuk pada Prof Timur Kuran, guru besar ekonomi dan ilmu politik kelahiran Turki, di Duke University. Ia menulis sebuah buku berjudul Islam and Mammon, ditulis dengan dukungan dari Pemerintah Saudi, Raja Faisal, sebagai Profesor Pemikiran Islam dan Kebudayaan di University of Southern California. Sekarang mengajar di Duke University, Kuran menemukan bahwa ekonomi Islam tidak berasal dari ajaran Nabi Muhammad, sallalahu alaihi wa sallam, tetapi merupakan 'tradisi yang diciptakan' yang muncul pada 1940-an di India. Gagasan tentang disiplin ekonomi 'yang berbeda dan jelas Islami' ini sangatlah baru. Bahkan seorang Muslim paling terpelajar seabad yang lalu akan tercengang dengan istilah 'ekonomi Islam'.
Proposisi dan teori-teori yang diajukan oleh ekonom-ekonom islam haruslah selalu diuji kebenarannya sebagaimana yang dilakukan terhadap ekonomi konvensional. (Memberi  kesempatan untuk ekonomi sebagai Ilmu selalu berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu-ilmu lain.)

Daftar Pustaka
Sadr, Muhammad Bagir al-islam dan Madzhab Ekonomi. Jakarta: penerbit YAPI, 1989
Amalia, Euis, sejarah pemikiran ekonomi islam. Gramata. Jakarta: 2010
Al-Arif, M. Nur Rianto. Dasar-Dasar ekonomi islam. Solo: Era Adicitra Intermedia, 2011
http://kesempurnaanqu,blogspor.com/2013/10/pemikiran-ekonomi-islam.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun