Madzhab alternative mengkritik kedua madzhab sebelumnya. Madzhab bagir dikritik sebagai madzhab yang berusaha untuk menemukan sesuatu yang baru yang sebenarnya sudah ditemukan oleh orang lain. Menghancurkan teori lama, kemudian menggantinya dengan teori baru. Sementara madzhab mainstream di kritiknya sebagai jiplakan dari ekonomi neo klasik dengan menghilangkan variable riba dan memasukkan variable zakat serta niat.
Madzhab alternative ini adalah sebuah madzhab yang kritis. Mereka berpendapat bahwa analisis kritis bukan saja harus dilakukan terhadap sosialisme dan kapitalisme, tetapi juga terhadap ekonomi islam itu sendiri. Mereka yakin bahwa islami pasti benar, tetapi ekonomi islam belum tentu benar, karena ekonomi islami adalah hasil tafsiran manusia terhadap Al-Qur'an dan As-Sunnah, sehingga nilai kebenarannya tidak mutlak. Proposisi dan teori yang diajukan oleh ekonomi islam haruis selalu diuji kebenarannya sebagaimana yang dilakukan trhadap ekonomi konvensional.
Walaupun pemikiran para pakar tentang ekonomi islam terbagi kedalam tiga madzhab, namun pada dasarnya mereka setuju dengan prinsip-prinsip umum yang mendasarinya. Bangunan ekonomi islam didasarkan atas lima nilai universal, yakni: tauhid (keimanan), 'adl (keadilan), nubuwwah (kenabian), khalifah (pemerintahan), dan maad (hasil). Kelima nilai inilah menjadi dasar inspirasi untuk menyusun proposisi-proposisi dan teori-teori ekonomi islam.
Namun demikian, teori yang kuat dan baik tanpa diaplikasikan menjadi sistem, akan menjadikan ekonomi islam hanya sebagai kajian ilmu saja tanpa memberikan dampak pada kehidupan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, dari kelima nilai-nilai universal tersebut, dibangunlah tiga prinsip derivatif yang menjadi ciri-ciri dan cikal bakal sistem ekonomi islam. Ketiga prinsip derivatif itu adalah multitype ownership, freedom to act, dan social justice.Â
Diatas semua nilai dan prinsip inilah dibangunlah konsep yang memayungi kesemuanya, yakni konsep akhlak. Akhlak menempati posisi sentral, karena akhlak inilah yang menjadi tujuan islam dan dakwan para Nabi, yaitu untuk menyempurnakan akhlak manusia. Akhlah inilah yang menjadi panduan para pelaku ekonomi dan bisnis dalam melakukan segala aktifitasnya.
Pokok pemikiran Madzhab Alternatif
Timur kuran
Ia adalah seorang dosen ekonomi di Southern California University, USA. Pemikirannya bisa ditemukan dalam tulisan artikel-artikelnya, yaitu; "the economyc system in contemporary Islamic thought: Interpretation and Assessment", dalam international journal of middle east Studies Volume 18 tahun 1986, dan "On The Notion of Economic justice in contemporary Islamic Thought". Dalam International journal of Middle East Studies Volume 21 tahun 1989.
Alternatif kritis mempunyai pendapat bahwa analisis kritis bukan saja dilakukan terhadap sosialisme dan kapitalisme, tetapi juga terhadap ekonomi islam itu sendiri. Diantara madzhab tersebut, pendekatan yang paling sering digunakan dalam mengkaji ekonomi islam adalah sudut pandang/madzhab mainstream.
Madzhab ini paling lazim digunakan karena paling realistis dan pada beberapa sektor telah dapat menemukan teori-teori baru. Selain itu, beberapa alasan yang diajukan adalah: pertama, tidak ada suatu cabang ilmu yang hadir dikemudian hari tanpa ada keterkaitan dengan disiplin ilmu yang telah dikembangkan pada masa sebelumnya. kedua, fondasi rancang bangun ekonomi islam sampai saat ini belum sepenuhnya kokoh dengan berbagai macam teori-teorinya sebagaimana ekonomi konvensional. Ketiga, kritik yang diarahkan kepada madzhab mainstream bahwa ia hanya sebagai produk jiplakan neo-klasik menurut pentusun tidak dikatakan benar secara meyakinkan.
Tokoh-Tokoh Madzhab Alternatif