Mohon tunggu...
HERLIN SULISTYO RINI
HERLIN SULISTYO RINI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Says merupakan mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan prodi Pendidikan bahasa Indonesia. Saya senang menuangkan ide serta gagasan uang saya miliki melalui tulisan dan bagi saya menulis membuat saya tenang.

Selanjutnya

Tutup

Book

Multatuli Membuktikan bahwa Memperjuangkan Keadilan Tak Selamanya Melalui Kekerasan

5 April 2024   13:43 Diperbarui: 5 April 2024   13:43 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik etis atau politik balas budi ialah gerakan yang baru dilakukan pemerintah Belanda setelah mendapat kritikan tajam oleh Multatuli. Kebijakan ini berupa diperbolehkannya rakyat pribumi untuk bersekolah di sekolah Belanda dengan syarat yang diperbolehkan untuk bersekolah hanyalah anak dari pejabat-pejabat pribumi. Bener saja politik etis membawa pengaruh baik kepada rakyat pribumi, karena adanya sekolah rakyat pribumi mengenal betapa penting nya pendidikan. Selain itu novel Multatuli membawa kemajuan dalam bidang sastra dan juga politik, dapat disimpulkan sebuah karya sastra dapat mempengaruhi Belanda. Novel Multatuli juga menjadi salah satu karya sastra yang sangat berpengaruh.

Sebagai seorang pemimpin, Multatuli mencerminkan pemimpin semestinya dimana menjadi pemimpin bukanlah soal jabatan tetapi bagaimana si pemimpin ini bisa mementingkan kepentingan rakyatnya. Tidak semena-mena dan selalu bersikap adil, itu lah yang berusaha dilakukan oleh Mulltatuli dan menghapuskan kolonialisme dari bumi pertiwi.  Karena semua itu membuatnya begitu dikagumi oleh rakyat Indonesia khususnya rakyat Lebak. Karenanya kolonialisme tidak sekejam seperti awal mula Belanda datang ke Indonesia.

Novel ini seakan berkata bahwa yang membuat bangsa ini menderita ialah karena kejahatan dari pejabat-pejabat pribumi itu sendiri, memberikan fakta baru bahwa sedari dulu korupsi sudah merajalela di negri ini. Novel ini menjadi salah satu karya sastra klasik yang begitu penting bagi bangsa Eropa.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun