Mohon tunggu...
HERLINA PEBRIANI
HERLINA PEBRIANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - I am an engineering student who is interested and started writing about climate change issues, women, and reviewing books

Knowledge plays a crucial part in our daily life and in every deeds. Knowledge helps us take better decisions, and take care of ourselves and lead a qualitative life.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Produksi, Karakteristik, dan Aplikasi Ecoenzyme

20 Oktober 2024   17:40 Diperbarui: 20 Oktober 2024   21:47 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Limbah organik, terutama dari rumah tangga, pasar, dan restoran, merupakan salah satu penyebab utama pencemaran lingkungan. Salah satu solusi yang efektif untuk mengatasi limbah ini adalah dengan mengolahnya menjadi ecoenzyme, yaitu cairan fermentasi hasil pemrosesan limbah buah dan sayuran. Konsep ecoenzyme diperkenalkan oleh Dr. Rosukon dari Thailand, dan semakin populer karena manfaatnya yang luas, termasuk sebagai agen pembersih, pupuk organik, dan pengolahan limbah air (Gumilar et al., 2023.

Produksi Ecoenzyme

Ecoenzyme diproduksi melalui proses fermentasi menggunakan limbah gula, buah/sayuran, dan air dengan rasio 1:3:10. Ini berarti untuk setiap 1 bagian gula, digunakan 3 bagian  imbah buah atau sayuran dan 10 bagian air (Gumilar et al., 2023). Proses pembuatannya cukup sederhana, yaitu dengan mencampur ketiga bahan tersebut dalam wadah tertutup dan dibiarkan berfermentasi selama tiga bulan. Selama bulan pertama, gas yang dihasilkan harus dilepaskan setiap hari untuk mencegah tekanan berlebih di dalam wadah.

Modifikasi pada jenis gula atau limbah buah/sayuran yang digunakan juga dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas ecoenzyme. Molases, gula merah, dan jaggery adalah beberapa jenis gula yang umum digunakan dalam proses ini (Gumilar et al., 2023).

Karakteristik Ecoenzyme

Karakteristik ecoenzyme sangat dipengaruhi oleh bahan baku dan kondisi fermentasi. Salah satu parameter utama yang diuji adalah pH, di mana ecoenzyme umumnya memiliki pH di bawah 4, menunjukkan kandungan asam organik yang tinggi seperti asam asetat dan asam sitrat. pH yang lebih rendah menandakan kandungan asam organik yang lebih tinggi, yang penting dalam banyak aplikasi, seperti pengolahan air limbah dan desinfeksi (Gumilar et al., 2023).

Ecoenzyme juga mengandung enzim aktif seperti lipase, protease, dan amilase. Aktivitas lipase optimal pada pH 8, sedangkan protease dan amilase menunjukkan aktivitas terbaik pada pH 6 dan 6,5 (Gumilar et al., 2023).

Aplikasi Ecoenzyme

Ecoenzyme memiliki berbagai aplikasi praktis. Salah satu yang paling menonjol adalah kemampuannya untuk mengolah limbah air dan lumpur dari akuakultur, dengan kemampuan mengurangi Total Suspended Solid (TSS) hingga 89% dan Chemical Oxygen Demand (COD) hingga 88% (Gumilar et al., 2023). Selain itu, ecoenzyme juga efektif sebagai agen antimikroba, mampu melawan bakteri seperti Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.

Ecoenzyme juga sering digunakan sebagai pupuk organik cair, membantu meningkatkan kualitas tanah dan pertumbuhan tanaman. Kemampuan serbaguna ini menjadikannya solusi ramah lingkungan yang semakin diminati di berbagai sektor (Gumilar et al., 2023).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun