Mohon tunggu...
Herlina Nurmusfiroh
Herlina Nurmusfiroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiawa

Try everything and you will know more, writing is not just hobby, but obligation for me. I'm a newbie, so please criticizing and suggesting me.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Revitalisasi Pembelajaran PAI, Menggali Potensi TIK untuk Menarik Minat Belajar Siswa

3 September 2024   08:44 Diperbarui: 3 September 2024   08:49 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Latar Belakang

Pendidikan Agama Islam sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kurikulum Pendidikan Nasional memiliki peran sentral dalam pembentukan karakter dan moralitas siswa.  Namun, peran penting tersebut belum berjalan dengan maksimal karena berbagai kendala, diantaranya adalah kekurangan tenaga pengajar yang memiliki kualitas memadai, kekurangan sarana dan prasarana yang memadai di beberapa daerah, serta pengajaran yang tradisional dan konvensional. Hal itu membuat minat siswa terhadap pembelajaran PAI semakin berkurang, ditambah lagi dengan adanya perkembangan teknologi dan internet yang semakin pesat (Adiyana Adam, 2023). Perkembangan teknologi yang menyajikan media digital dapat meningkatkan prestasi siswa jika dimanfaatkan dengan baik, namun sebaliknya jika dimanfaatkan dengan semena-mena akan menimbulkan dampak buruk bagi penggunanya. Dan yang terjadi kini penggunaan teknologi tanpa dibarengi dengan pendidikan karakter dan moral memberikan pengaruh negatif pada pikiran maupun perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari. 

Dalam era digital ini Pendidikan agama dituntut untuk dapat mempertahankan minat belajar siswa terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam, kaitannya dengan pembentukan karakter dan moral siswa agar tidak terjerumus dalam suramnya pengaruh globalisasi. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi sebuah potensi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan dalam revitalisasi pembelajaran PAI. Dalam konteks ini, integrasi TIK menjadi peluang baru untuk memperkaya pengalaman belajar siswa dan memperbarui pendekatan pembelajaran PAI agar tetap relevan dan menarik.

Studi terkini menyoroti adanya penurunan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran agama, termasuk PAI. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti kurikulum yang kaku, pengajaran yang tradisional atau konvensional, kurang interaktif dan ketidakmampuan guru dalam memanfaatkan teknologi menyebabkan minat belajar siswa menurun secara signifikan. Sedangkan pembelajaran dengan menggunakan teknologi lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional yang hanya menekankan pada kekuasaan pendidik dalam pembelajarannya. Minat siswa akan meningkat ketika ia dapat terlibat dalam pembelajaran seperti pada pembelajaran interaktif dimana siswa dapat sepenuhnya berpartisipasi dalam pembelajarannya.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rusman pada tahun 2006 menunjukkan bahwa hasil belajar melalui metode pembelajaran berbasis komputer, seperti tutorial dan drill and practice, secara signifikan lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Penelitian lain oleh Wilfrid Laurier pada tahun 1998 juga menemukan bahwa mahasiswa yang menggunakan Web dalam proses pembelajaran memiliki waktu belajar yang dua kali lebih cepat dibandingkan dengan mahasiswa yang menggunakan metode klasikal. Selain itu, 80% dari mahasiswa tersebut mencapai prestasi baik hingga sangat baik, dan 66% dari mereka bahkan tidak memerlukan bahan cetak (Idris, 2015). Minat dalam konteks pembelajaran memiliki peran yang signifikan dalam tercapainya keberhasilan siswa pada proses pembelajaran. Semakin besar minat siswa terhadap suatu hal, semakin besar pula kemungkinan ia akan berusaha menguasainya. Kehadiran minat memberikan motivasi kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran, sedangkan kurangnya minat dapat menghambat proses pembelajaran dan mengurangi kualitas hasil belajar yang diperoleh (Akrim, 2021).

Mengingat minat siswa saat ini cenderung tertuju pada teknologi dan digitalisasi, penting bagi pendidik untuk mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran PAI. Integrasi ini tidak hanya dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, tetapi juga dapat memicu minat siswa terhadap PAI secara maksimal, menciptakan ikatan yang kuat antara materi PAI dengan dunia digital yang akrab bagi siswa. Dengan demikian, pembelajaran PAI yang terintegrasi dengan TIK memiliki potensi besar untuk merangsang minat siswa serta memberikan kontribusi positif dalam pembentukan karakter dan keberhasilan akademik mereka. Melalui penggunaan teknologi yang tepat, pembelajaran PAI dapat dibuat lebih menarik, relevan, dan interaktif bagi siswa.

Dalam pelaksanaanya Pembelajaran Agama Islam (PAI) memiliki beberapa permasalahan. Terkait dengan metode pembelajaran PAI yang cenderung tradisional dan kurang responsif terhadap perkembangan teknologi. Orientasi yang lebih cenderung pada aspek normatif, teoritis, dan kognitif membuat proses pembelajaran menjadi kaku, monoton, dan cenderung membuat siswa menjadi pasif selama pembelajaran. Guru sering kali membatasi materi yang diajarkan hanya pada aspek pengetahuan agama, tanpa memperhatikan kemampuan untuk berinteraksi dengan mata pelajaran lain di luar agama.

Saat ini pendidikan sedang mengalami era revolusi industri 4.0 di mana salah satu karakteristik utamanya adalah adanya revolusi digital di seluruh masyarakat. Banyak teknologi yang digunakan dalam berbagai aspek pendidikan, termasuk administrasi, fasilitas, dan khususnya dalam media pembelajaran. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi waktu dan keberhasilan proses pembelajaran (Daud et al., 2019). Keresahan lain muncul dari kekhawatiran akan semakin menurunnya minat belajar siswa terhadap PAI, yang dapat berdampak negatif pada pemahaman mereka terhadap nilai-nilai keagamaan dan moral. Problematika yang terkait dengan kurangnya integrasi TIK dalam pembelajaran PAI juga menimbulkan keprihatinan terhadap kualitas pendidikan agama di era digital ini.

Pendidikan agama islam sebagai mata pelajaran yang utama dalam mengajarkan akhlak moral seharusnya menjadi pelajaran pokok yang diminati siswa. Akan tetapi dengan penyampaian dan materi yang tidak dikembangkan maka menjadikan siswa tidak tertarik. Disinilah perlunya integrasi antara PAI dengan TIK. Dua-duanya harus berjalan secara  beriringan.

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menginvestigasi potensi TIK dalam meningkatkan minat belajar siswa terhadap PAI.  Serta menjelaskan pentingnya Teknologi Informasi dan Komunikasi(KPI) dalam meningkatkan minat belajar siswa dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam. Selain itu untuk mengetahui peran TIK dalam memperluas sumber daya belajar Agama Islam dan memfasilitasi eksplorasi siswa terhadap berbagai aspek keagamaan. Dengan demikian, penelitian  memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana TIK dapat digunakan secara efektif dalam revitalisasi pembelajaran PAI.

Berdasarkan tema diatas terdapat 2 poin utama pertanyaan yang diajukan. Pertama, mengkaji potensi  penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Kedua, peran TIK dalam memperluas akses terhadap sumber daya belajar agama Islam dan memfasilitasi eksplorasi siswa terhadap berbagai aspek keagamaan. Output yang diharapkan dari penelitian adalah pengembangan model pembelajaran PAI yang inovatif dan terkini berbasis TIK. Selain itu, penelitian ini diharapkan mampu memberikan rekomendasi kepada guru dan pengambil kebijakan pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI melalui integrasi TIK, serta memberikan kontribusi terhadap literatur pendidikan agama dan teknologi.

PEMBAHASAN

  • Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Dapat Meningkatkan Minat dan Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki potensi besar untuk meningkatkan minat dan keterlibatan siswa. Integrasi TIK dalam pendidikan didasarkan pada teori-teori pendidikan modern yang menekankan pentingnya pembelajaran interaktif, kontekstual, dan bermakna. Teori Pendidikan yang relevan dengan hal ini yaitu teori konstruktivisme yang dipelopori oleh Jean Piaget dan Lev Vydotsky. Konstruktivisme adalah sebuah teori yang memberi kebebasan kepada individu dalam proses belajar atau mencari apa yang mereka butuhkan, dengan kemampuan untuk menemukan keinginan atau kebutuhan tersebut dibantu oleh fasilitas yang disediakan oleh orang lain. Individu belajar dengan menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan, atau teknologi yang diperlukan untuk mengembangkan diri mereka (Fatimah Saguni, 2018). Teori ini sangat relevan jika diterapkan pada siswa dengan karakteristik generasi saat ini yang senang menggunakan teknologi-teknologi mutakhir. Dengan memanfaatkan teknologi dan ketertarikan siswa terhadapnya, pendidik dapat memaksimalkan proses pembelajaran dan meningkatkan pemahaman siswa mengenai apa yang diajarkannya (Ida Ayu Gde, 2022). Berikut adalah beberapa penggunaan teknologi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang memiliki potensi dalam meningkatkan minat dan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar.
  • Interaktivitas Multimedia. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memungkinkan penggunaan media interaktif seperti video, animasi, dan simulasi yang dapat membuat materi PAI lebih menarik. Misalnya, penggunaan video sejarah Islam atau animasi kisah nabi dapat membuat pembelajaran lebih hidup dan mudah dipahami oleh siswa. Beberapa penelitian dan uji coba membuktikan bahwa penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran menunjukkan kualifikasi sangat baik, karena siswa lebih baik dalam belajar ketika ia ikut serta mengendalikan apa yang sedang dipelajarinya, bahkan dapat memilih sendiri apa yang akan dipelajari sesuai minatnya (Ifa Rachmawati, 2023). Pemanfaatan multimedia interaktif dalam PAI dapat menciptakan fleksibilitas dalam proses pembelajarannya dan siswa dapat belajar lebih mandiri. Sehingga dapat disimpulkan multimedia interaktif layak digunakan sebagai media maupun sumber belajar.
  • Pembelajaran Berbasis Game (Gamifikasi). Pembelajaran berbasis game atau gamifikasi adalah pembelajaran yang melibatkan penggunaan elemen permainan, seperti poin, kompetisi, tantangan, dan hadiah, yang dimaksudkan untuk meningkatkan minat dan keterlibatan siswa. Game edukatif mencakup materi PAI dapat digunakan untuk menguji pengetahuan siswa dengan cara yang menyenangkan serta meningkatkan keterlibatan dan minat siswa dalam belajar. Platform game edukatif yang biasa digunakan dalam pembelajaran seperti Kahoot! Dan Quizizz memberikan penghargaan langsung berupa lencana atau poin yang memotivasi siswa untuk belajar lebih giat. Integrasi gamifikasi dalam Pendidikan Agama Islam adalah sebuah temuan inovatif yang menarik. Gamifikasi berpotensi meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran agama, dengan memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan, gamifikasi dapat menciptakan lingkungan belajar yang tidak membosankan. Gamifikasi juga membantu siswa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Agama Islam dengan lebih mendalam, hal ini sejalan dengan teori pembelajaran konstruktivisme (Khairul Bahri, 2023).
  • Aplikasi dan Platform E-Learning. E-learning adalah pembelajaran yang disajikan melalui media berbasis komputer dan elektronik, memanfaatkan jaringan internet untuk berbagai alat pembelajaran. Platform e-learning seperti Moodle, Google Classroom, atau aplikasi khusus PAI menyediakan ruang bagi guru dan siswa untuk berinteraksi secara lebih fleksibel. Fitur seperti forum diskusi, kuis online, dan penugasan digital memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang lebih dinamis dan berkelanjutan. Salah satu aplikasi e-learning terkemuka adalah Google Classroom, yang dikembangkan oleh Google dan tersedia untuk semua orang. Aplikasi ini memungkinkan penciptaan ruang kelas online, memudahkan penyampaian materi pembelajaran, pengumpulan tugas, dan pemberian materi, sehingga menjadi solusi efektif untuk tantangan dalam pembelajaran di kelas (Ade Jamaludin, 2022). Adanya Google Classroom dan platform e-learning lainnya membantu mengurangi kesenjangan akses informasi antara siswa, memungkinkan kolaborasi yang lebih baik, dan memberikan umpan baik yang cepat dan efektif, serta menjadikan proses belajar mengajar lebih efisien dan menarik.

Integrasi teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran PAI menawarkan beberapa manfaat. Pertama, meningkatkan interaksi langsung antara guru dan siswa, menjadikan pembelajaran lebih interaktif dan menarik. Kedua, memudahkan siswa dalam mengakses informasi dan materi pembelajaran yang konsisten, berkualitas, dan dapat digunakan ulang sesuai kebutuhan. Ketiga, menyajikan informasi tanpa batas dengan menggunakan berbagai media pada perangkat teknologi, memungkinkan guru menyampaikan materi ajar secara lebih variatif dan menarik, sehingga memudahkan pemahaman siswa. Terakhir, meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran, yang pada akhirnya membantu siswa mencapai hasil belajar yang lebih optimal. Disamping memiliki berbagai manfaat bagi pembelajaran khususnya PAI, penggunaan multimedia interaktif memiliki tantangan terkait aksesibilitas dan integrasi teknologi. Namun dengan langkah-langkah yang tepat serta dukungan Lembaga sekolah dalam implementasinya dapat memaksimalkan proses pembelajaran dan menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan tentunya  dapat menarik minat siswa dalam pelajaran PAI (Agus Manto, 2013)

  • Peran TIK dalam Memperluas Akses Terhadap Sumber Daya Belajar Agama Islam dan Memfasilitasi Eksplorasi Siswa Terhadap Berbagai Aspek Keagamaan

Pendidikan Agama Islam(PAI) merupakan mata pelajaran dalam pendidikan  yang membahas tentag ajaran Islam. Dengan harapan setelah mempelajari pendidikan agama, siswa mampu memahami, meghayati, dan lebih khusus dapat mengamalkan ilmu yang telah dimiliki. Serta dapat menjadi pandangan ataupun banteng dalam menjalani kehidupan yang selamat, sejahtera di dunia dan di akhirat.  Untuk mempermudah siswa dalam proses pembelajaran, diperlukan metode, usaha maupun cara yang menarik (Budi Waluyo, 2021).

Melihat   begitu  pentingnya     Pendidikan     Agama     Islam  disekolah,maka  jangan sampai PAI digunakan hanya sebagai  formalitas saja.  Tetapi  harus  membekas  bagi  peserta  didik.  Diantara  caranya adalah dengan adanya inovasi pembelajaran. Salah  satu  bentuknya  adalah  pembelajaran PAI   berbasis Information   and   Commu-nication   Technology (ICT)   atau   sering disebut   dengan   Teknologi   Informasi   dan Komunikasi  (TIK)  atau  yang  dalam tulisan ini   kami   sederhanakan   dengan   teknologi informasi (Zalik Nuryana, 2018).

Di era teknologi ini, TIK  dapat menjadi solusi dalam mempermudah proses pembelajaran Pendidikan Agama. Teknologi harus memengaruhi cara berinteraksi siswa dengan informasi agama, memfasilitasi transfer pengetahuan, pengembangan keterampilan, dan pemahaman yang lebih mendalam di kalangan siswa. Tim   gabungan   antara Kementerian   Komunikasi   dan Informasi, Departemen   Pendidikan Nasional(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) serta Departemen Agama(Kementerian Agama) mengidentifikasi ada beberapa peranan strategis Teknologi Informasi  dan  Komunikasi dalam  Sistem Pendidikan  Dasar  dan  Menengah.  Peranan itu ialah, 1)sebagai gudang ilmu pengetahuan, 2)sebagai alat bantu pembelajaran ,3)sebagai fasilitas pendidikan, 4)sebagai standard kompetensi, 5)sebagai penunjang administrasi pendidikan, 6)sebagai alat bantu manajemen sekolah/madrasah, dan 7)sebagai infrastruktur pendidikan.

Transformasi   digital   dalam   pendidikan   Islam   mencakup   penggunaan   sumber-sumber elektronik seperti aplikasi edukasi Islam, situs web agama, ebook, video pembelajaran, dan platform daring.  Sumber-sumber  ini  memungkinkan  siswa  untuk mengakses  materi  pendidikan  dengan  lebih mudah,   meningkatkan   interaktivitas   dalam   pembelajaran,   dan   menyediakan   beragam   metode pengajaran.  Teknologi  telah  membantu  memperluas  akses  ke  sumber-sumber  pendidikan  Islam  dan meningkatkan efektivitas pembelajaran (M. Fauzil dkk, 2023).

Integrasi teknologi ke dalam kurikulum pendidikan Agama Islam selain meningkatkan daya tarik materi  juga memperluas akses siswa ke sumber pembelajaran, sehingga memungkinkan dan memudahkan  mereka untuk belajar kapan saja dan di mana saja. Fitur-fitur seperti terjemahan Al-Quran,  materi kajian, panduan ibadah, jadwal sholat  dapat diakses secara digital sehingga memperluas pengalaman pembelajaran siswa. Berkat adanya aplikasi edukasi yang menyajikan materi dengan cara  yang  lebih  interaktif,  siswa  dapat  terlibat  lebih  aktif  dalam  proses  belajar  mereka (Amirah Mawardi, 2023).

Pengelompokkan Penggunaan teknologi informasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dibagi menjadi tiga fungsi, yaitu:

  • Media pembelajaran mandiri. Beberapa metode pembelajaran mandiri meliputi pemutaran film dan penggunaan CD interaktif. Guru dapat memutar film yang relevan dengan materi Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk memperkaya proses pembelajaran. Selain itu, CD interaktif dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memungkinkan siswa berinteraksi dengan program yang ada di dalam CD tersebut. Contohnya, CD interaktif yang berisi soal-jawab tentang Pendidikan Agama Islam bisa dikemas dalam bentuk permainan seperti "Who Wants to Be a Millionaire".
  • Alat Bantu Pembelajaran. Penggunaan teknologi informasi sebagai alat bantu pembelajaran mencakup berbagai perangkat lunak komputer yang dirancang untuk mendukung proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam. Beberapa contoh perangkat lunak pendidikan yang sering digunakan antara lain: Computer Assisted Instruction (CAI): Perangkat lunak ini sangat efektif digunakan untuk keperluan remedial, membantu siswa memahami materi yang mungkin sulit dipahami di kelas. Intelligent Computer Assisted Learning (ICAL): Dapat digunakan untuk mengajarkan materi atau konsep tertentu, membantu siswa dalam memahami topik secara lebih mendalam. Computer Assisted Training (CAT): Digunakan untuk melatih siswa dalam berbagai keterampilan melalui modul interaktif. Computer Assisted Design (CAD): Memfasilitasi siswa dalam mendesain proyek, yang bisa berkaitan dengan konten keagamaan atau arsitektur Islam. Computer Assisted Media (CAM): Menyediakan berbagai media pembelajaran yang interaktif dan menarik, seperti video, animasi, dan simulasi. Dengan memanfaatkan teknologi ini, pembelajaran Pendidikan Agama Islam menjadi lebih interaktif dan efektif, membantu siswa memahami dan menguasai materi dengan lebih baik.
  • Sumber Pembelajaran. Teknologi informasi sebagai sumber pembelajaran mencakup penggunaan internet beserta semua komponennya. Materi yang tersedia di situs web terkait Pendidikan Agama Islam dapat ditelusuri terlebih dahulu oleh guru sebelum diterapkan oleh siswa. Penelusuran ini bertujuan untuk memastikan bahwa materi atau informasi tersebut relevan dengan tujuan kurikuler Pendidikan Agama Islam, sehingga sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Selain itu teknologi juga berperan dalam memfasilitasi pembelajaran PAI diantaranya : (1) Teknologi sebagai  Informasi Berbasis Visual (2) Teknologi sebagai Informasi Berbasis Visual bisa dilakukan menggunakan perangkat lunak , seperti power point. Melalui perangkat lunak ini, memudahkan guru dalam menulis poin-poin penting dari materi yang akan disampaikan. (3) Teknologi sebagai Informasi Berbasis Audio.

Teknologi sebagai informasi berbasis audio dapat memberikan kesan positif  dalam mendukung pendengaran peserta didik dan juga meningkatkan kemampuan peserta didik melalui penggunaan audio streaming; (1) Teknologi sebagai Informasi Berbasis Visual Audio, (2) Teknologi sebagai Informasi Berbasis Visual Audio dapat dilakukan dengan menggunakan film.

TIK telah merevolusi cara siswa mengakses dan mempelajari agama Islam. Dengan menyediakan akses tak terbatas ke literatur, memfasilitasi pembelajaran kolaboratif, dan menawarkan sumber belajar interaktif, TIK membantu siswa mengeksplorasi berbagai aspek keagamaan dengan lebih mendalam dan efektif. Integrasi TIK dalam pendidikan Islam bukan hanya meningkatkan kualitas pembelajaran tetapi juga memperluas jangkauan dan aksesibilitas pendidikan keagamaan bagi semua orang.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga berperan besar dalam memfasilitasi eksplorasi siswa terhadap berbagai aspek keagamaan. Melalui akses yang luas ke literatur digital, pembelajaran multimedia, kursus online, aplikasi interaktif, platform kolaboratif, dan OER, siswa dapat mengeksplorasi dan memperdalam pemahaman mereka tentang agama Islam dengan cara yang lebih menarik, fleksibel, dan efektif. Integrasi TIK dalam pendidikan agama tidak hanya meningkatkan aksesibilitas tetapi juga memperkaya pengalaman belajar siswa secara keseluruhan.

KESIMPULAN

Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) berpotensi besar meningkatkan minat dan keterlibatan siswa, berdasarkan teori konstruktivisme yang menekankan pembelajaran interaktif dan bermakna. Penggunaan multimedia interaktif, gamifikasi, dan platform e-learning dapat membuat materi PAI lebih menarik dan mudah dipahami. Multimedia interaktif memungkinkan penggunaan video, animasi, dan simulasi, sementara gamifikasi meningkatkan motivasi siswa melalui elemen permainan. Platform e-learning seperti Google Classroom menyediakan ruang kelas online yang fleksibel, memudahkan penyampaian materi, pengumpulan tugas, dan pemberian umpan balik. Integrasi TIK ini tidak hanya meningkatkan interaksi dan akses informasi tetapi juga membuat pembelajaran lebih efisien dan efektif, membantu siswa mencapai hasil belajar yang optimal. TIK telah merevolusi cara siswa mengakses dan mempelajari agama Islam. Dengan menyediakan akses tak terbatas ke literatur digital, pembelajaran multimedia, kursus online, aplikasi interaktif, platform kolaboratif, dan OER, TIK membantu siswa mengeksplorasi berbagai aspek keagamaan dengan lebih mendalam dan efektif. Integrasi TIK dalam pendidikan agama tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran tetapi juga memperluas jangkauan dan aksesibilitas pendidikan keagamaan bagi semua orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun