Mohon tunggu...
Herlina Nurmusfiroh
Herlina Nurmusfiroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiawa

Try everything and you will know more, writing is not just hobby, but obligation for me. I'm a newbie, so please criticizing and suggesting me.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Revitalisasi Pembelajaran PAI, Menggali Potensi TIK untuk Menarik Minat Belajar Siswa

3 September 2024   08:44 Diperbarui: 3 September 2024   08:49 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Latar Belakang

Pendidikan Agama Islam sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kurikulum Pendidikan Nasional memiliki peran sentral dalam pembentukan karakter dan moralitas siswa.  Namun, peran penting tersebut belum berjalan dengan maksimal karena berbagai kendala, diantaranya adalah kekurangan tenaga pengajar yang memiliki kualitas memadai, kekurangan sarana dan prasarana yang memadai di beberapa daerah, serta pengajaran yang tradisional dan konvensional. Hal itu membuat minat siswa terhadap pembelajaran PAI semakin berkurang, ditambah lagi dengan adanya perkembangan teknologi dan internet yang semakin pesat (Adiyana Adam, 2023). Perkembangan teknologi yang menyajikan media digital dapat meningkatkan prestasi siswa jika dimanfaatkan dengan baik, namun sebaliknya jika dimanfaatkan dengan semena-mena akan menimbulkan dampak buruk bagi penggunanya. Dan yang terjadi kini penggunaan teknologi tanpa dibarengi dengan pendidikan karakter dan moral memberikan pengaruh negatif pada pikiran maupun perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari. 

Dalam era digital ini Pendidikan agama dituntut untuk dapat mempertahankan minat belajar siswa terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam, kaitannya dengan pembentukan karakter dan moral siswa agar tidak terjerumus dalam suramnya pengaruh globalisasi. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi sebuah potensi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan dalam revitalisasi pembelajaran PAI. Dalam konteks ini, integrasi TIK menjadi peluang baru untuk memperkaya pengalaman belajar siswa dan memperbarui pendekatan pembelajaran PAI agar tetap relevan dan menarik.

Studi terkini menyoroti adanya penurunan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran agama, termasuk PAI. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti kurikulum yang kaku, pengajaran yang tradisional atau konvensional, kurang interaktif dan ketidakmampuan guru dalam memanfaatkan teknologi menyebabkan minat belajar siswa menurun secara signifikan. Sedangkan pembelajaran dengan menggunakan teknologi lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional yang hanya menekankan pada kekuasaan pendidik dalam pembelajarannya. Minat siswa akan meningkat ketika ia dapat terlibat dalam pembelajaran seperti pada pembelajaran interaktif dimana siswa dapat sepenuhnya berpartisipasi dalam pembelajarannya.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rusman pada tahun 2006 menunjukkan bahwa hasil belajar melalui metode pembelajaran berbasis komputer, seperti tutorial dan drill and practice, secara signifikan lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Penelitian lain oleh Wilfrid Laurier pada tahun 1998 juga menemukan bahwa mahasiswa yang menggunakan Web dalam proses pembelajaran memiliki waktu belajar yang dua kali lebih cepat dibandingkan dengan mahasiswa yang menggunakan metode klasikal. Selain itu, 80% dari mahasiswa tersebut mencapai prestasi baik hingga sangat baik, dan 66% dari mereka bahkan tidak memerlukan bahan cetak (Idris, 2015). Minat dalam konteks pembelajaran memiliki peran yang signifikan dalam tercapainya keberhasilan siswa pada proses pembelajaran. Semakin besar minat siswa terhadap suatu hal, semakin besar pula kemungkinan ia akan berusaha menguasainya. Kehadiran minat memberikan motivasi kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran, sedangkan kurangnya minat dapat menghambat proses pembelajaran dan mengurangi kualitas hasil belajar yang diperoleh (Akrim, 2021).

Mengingat minat siswa saat ini cenderung tertuju pada teknologi dan digitalisasi, penting bagi pendidik untuk mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran PAI. Integrasi ini tidak hanya dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, tetapi juga dapat memicu minat siswa terhadap PAI secara maksimal, menciptakan ikatan yang kuat antara materi PAI dengan dunia digital yang akrab bagi siswa. Dengan demikian, pembelajaran PAI yang terintegrasi dengan TIK memiliki potensi besar untuk merangsang minat siswa serta memberikan kontribusi positif dalam pembentukan karakter dan keberhasilan akademik mereka. Melalui penggunaan teknologi yang tepat, pembelajaran PAI dapat dibuat lebih menarik, relevan, dan interaktif bagi siswa.

Dalam pelaksanaanya Pembelajaran Agama Islam (PAI) memiliki beberapa permasalahan. Terkait dengan metode pembelajaran PAI yang cenderung tradisional dan kurang responsif terhadap perkembangan teknologi. Orientasi yang lebih cenderung pada aspek normatif, teoritis, dan kognitif membuat proses pembelajaran menjadi kaku, monoton, dan cenderung membuat siswa menjadi pasif selama pembelajaran. Guru sering kali membatasi materi yang diajarkan hanya pada aspek pengetahuan agama, tanpa memperhatikan kemampuan untuk berinteraksi dengan mata pelajaran lain di luar agama.

Saat ini pendidikan sedang mengalami era revolusi industri 4.0 di mana salah satu karakteristik utamanya adalah adanya revolusi digital di seluruh masyarakat. Banyak teknologi yang digunakan dalam berbagai aspek pendidikan, termasuk administrasi, fasilitas, dan khususnya dalam media pembelajaran. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi waktu dan keberhasilan proses pembelajaran (Daud et al., 2019). Keresahan lain muncul dari kekhawatiran akan semakin menurunnya minat belajar siswa terhadap PAI, yang dapat berdampak negatif pada pemahaman mereka terhadap nilai-nilai keagamaan dan moral. Problematika yang terkait dengan kurangnya integrasi TIK dalam pembelajaran PAI juga menimbulkan keprihatinan terhadap kualitas pendidikan agama di era digital ini.

Pendidikan agama islam sebagai mata pelajaran yang utama dalam mengajarkan akhlak moral seharusnya menjadi pelajaran pokok yang diminati siswa. Akan tetapi dengan penyampaian dan materi yang tidak dikembangkan maka menjadikan siswa tidak tertarik. Disinilah perlunya integrasi antara PAI dengan TIK. Dua-duanya harus berjalan secara  beriringan.

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menginvestigasi potensi TIK dalam meningkatkan minat belajar siswa terhadap PAI.  Serta menjelaskan pentingnya Teknologi Informasi dan Komunikasi(KPI) dalam meningkatkan minat belajar siswa dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam. Selain itu untuk mengetahui peran TIK dalam memperluas sumber daya belajar Agama Islam dan memfasilitasi eksplorasi siswa terhadap berbagai aspek keagamaan. Dengan demikian, penelitian  memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana TIK dapat digunakan secara efektif dalam revitalisasi pembelajaran PAI.

Berdasarkan tema diatas terdapat 2 poin utama pertanyaan yang diajukan. Pertama, mengkaji potensi  penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Kedua, peran TIK dalam memperluas akses terhadap sumber daya belajar agama Islam dan memfasilitasi eksplorasi siswa terhadap berbagai aspek keagamaan. Output yang diharapkan dari penelitian adalah pengembangan model pembelajaran PAI yang inovatif dan terkini berbasis TIK. Selain itu, penelitian ini diharapkan mampu memberikan rekomendasi kepada guru dan pengambil kebijakan pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI melalui integrasi TIK, serta memberikan kontribusi terhadap literatur pendidikan agama dan teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun