Mohon tunggu...
Herlina Nurmusfiroh
Herlina Nurmusfiroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiawa

Try everything and you will know more, writing is not just hobby, but obligation for me. I'm a newbie, so please criticizing and suggesting me.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cercah Harapan Ayah

1 September 2024   17:11 Diperbarui: 1 September 2024   17:27 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ayah dan Anak, sumber gambar: Pinterest/vecteezy.com

Tak peduli kaki mengaduh, meniti jalan keras

Karena tawa ceriamu cukup menjadi pelipur lara

Nak....

Biarpun jauh, waktu telah meninggalkan masa

Memudarkan tawamu yang ku rindu

Merenggangkan genggaman tangan mungilmu

Aku akan tetap sama, berdiri di sini bersanding ibu

Kokohkan kaki penuh goresan, setia mendukungmu

Nak....

Langkahkan kakimu sebanyak yang kau mau

Jangan pernah hiraukan aku, agar tiada keraguan padamu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun