Jadi bernapas dari hidung adalah hal yang pertama yang harus kita lakukan. Selanjutnya, kita perlu untuk mulai belajar bagaimana untuk mengoptimalkan napas dengan durasi tertentu, panjang dan pendeknya sesuai dengan kebutuhan kita, karena durasi napas menghirupkan dan mengembuskan akan berbeda-beda misalnya untuk rileks setelah bangun tidur, saat sedang berolaraga dan yang dapat kita lakukan sepanjang hari.Â
Nah, kabar baiknya, semua pola bernapas tersebut dapat kita temui di aplikasi tersebut. Jadi saya sarankan teman-teman menggunakan aplikasi tersebut karena gratis, bebas iklan, simple, tidak berat dan sangat mudah untuk digunakan
Jadi kesimpulannnya, mulai sekarang bernapaslah selalu menggunakan hidung sedapat mungkin, bahkan saat teman-teman sedang berolahraga, lakukan itu sepanjang hari, terutama saat tidur.Â
Sebagai orang tua, kita dapat memperhatikan anak kita terutama yang masih kecil saat mereka sedang tidur, angkat dagunya pelan-pelan jika mereka bernapas melaui mulut, dan selalu ingatkan anak-anak untuk bernapas melalui hidungnya sehingga itu dapat menjadi kebiasaan yang akan ia lakukan hingga dewasa. Jika memungkinkan saya menyarankan anda untuk membaca buku tersebut.Â
Mudah-mudahan tulisan ini dapat mengubah hidup anda, membuat anda menjadi lebih sehat dan bisa memberitahu orang-orang yang anda cintai supaya juga menjadi lebih sehat, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H