Gajah adalah salah satu hewan yang hidup paling lama, mereka hanya mengambil 4 hingga 5 napas permenit, demikian pula dengan aligator yang hanya mengambil satu napas per menit.
Sebagai perbandingan, anjing, kucing, dan tikus mengambil lebih banyak napas permenit kemudian mereka hidup jauh lebih pendek daripada gajah dan aligator. Manusia berada diantara gajah atau aligator serta kucing atau anjing untuk kecepatan napas semasa hidup.
Manfaat lain dari seni bernapas yang benar adalah bisa membantu seseorang dalam menghadapi kecemasan. Orang yang mengalami gangguan panik, memiliki kadar karbon dioksida yang rendah dan rasa takut yang jauh lebih besar untuk menahan napas, untuk menghindari serangan lain, mereka bernapas terlalu banyak dan akhirnya menjadi sangat peka terhadap karbon dioksida dan panik jika merasakan peningkatan gas ini.Â
Mereka cemas karena bernapas berlebihan sebaliknya, napas berlebihan karena mereka cemas. Tidak ada hal yang penting untuk kesehatan kita daripada bernapas. Latihan ini mampu meningkatkan kualitas hidup dan mencegah masalah kesehatan serius yang ada di masa depan
James mengaitkan kebiasaan bernapas melalui mulut ini dengan evolusi manusia yang punya struktur rahang yang semakin memanjang dan kecil akibat kebiasaan makan dan mengunyah yang berubah dari waktu ke waktu.
Faktanya, sebagaimana yang ditulis di dalam buku, manusia adalah spesies yang punya susunan yang berantakan bahkan nenek moyang kita, manusia purba ternyata punya struktur gigi yang rapi.Â
Demikian pula dengan hewan-hewan yang tidak mempunyai gigi compang-camping seperti manusia, padahal di zaman purba atau di dunia hewan tidak ada dokter gigi atau tukang pasang behel.
Bernapas dari mulut adalah cara untuk mengkonsumsi udara yang sangat buruk dan merugikan kesehatan. Pada hewan jika mereka bernapas melalui mulut maka itu adalah pertanda sebuah kondisi yang tidak baik, seperti anjing yang sedang kepanasan atau yang sedang sakit, bahkan kuda yang berlari kencang pun tidak bernapas melalui mulutnya.
Dalam bukunya, James bereksperimen menjadi sukarelawan menjadi riset yang diadakan di sinus center Stanford University, dia ingin tahu apa yang terjadi pada tubuhnya jika dia hanya bernapas melalui mulut.Â
Eksperimen yang dilakukan James dengan waktu selama 10 hari, yang terjadi pada dirinya adalah tekanan darahnya naik 20 poin di hari pertama, selain itu James yang awalanya bukan orang yang suka mendengkur tetapi dia kemudian mulai mendengkur selama empat jam permalam. James juga mengalami sleep apnea atau gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang berhenti selama beberapa kali saat tidur.Â
Dampak lain, level oksigen dalam darah James menjadi 90%, padahal dalam kondisi manusia normal haruslah diantara 95%-100%. Hasil ini bukan kebetulan, temannya juga yang menjadi sukarelawan dalam eksperimen ini, mengalami hal yang sama.Â