Pada umumnya anak merupakan tujuan utama bagi mereka yang sudah menikah, dengan kehadiran anak bisa membuat hidup mereka yang sudah menikah menjadi berwarna.
Juga berarti memiliki anak bukan hanya sekadar lucu-lucuan, di balik anak yang bisa membuat anda terhibur, membuat hidup anda berwarna, ada tugas besar yang harus anda jalani dalam membesarkan anak tersebut.Â
Orang tua dituntut untuk tahu dan peka akan kebutuhan anak Anda, baik itu secara fisik maupun psikologis sesuai dengan perkembangan si anak tersebut.
Sebagai orang tua tentunya menginginkan sang anak tumbuh menjadi pribadi yang baik dan sukses dalam hal apa pun. Hal tersebut tentunya tidak akan luput dari tugas orang tua dalam mendampingi proses tumbuh kembang sang anak.Â
Beberapa orang tua sangat obsesif dalam menyiapkan masa depan sang anak sampai lupa bagaimana mengatasi tahap perkembangan anak.Â
Perkembangan anak tidak hanya fisik tetapi juga emosi, ketika berbicara tentang perkembangan anak tentunya ada beberapa catatan yang belum lengkap karena masih dalam proses menjadi sempurna seperti orang tua.Â
Beberapa orang tua terkadang merasa kewalahan dalam mendapingi emosi marah sang anak, ketika anak marah orangtua mengatakan anak tersebut tidak baik, tidak patuh pada orang tua.
Pada tulisan ini saya akan membahas bagaimana mengelolah emosi marah pada anak usia remaja
Marah adalah salah satu emosi atau perasaan yang dimiliki oleh semua orang, dan merupakan hal yang normal. Ketika kita berbicara tentang marah, hal ini bisa diibaratkan seperti alat musik, sebenaranya tidak ada yang salah dengan biola atau piano.Â
Suara biola itu sebenarnya indah tergantung siapa yang memainkan. Begitu juga piano, sebenarnya tidak ada yang bermasalah dengan pianonya, tapi akan menjadi tidak enak untuk didengar jika yang memainkan asal-asalaan. Dari sini kita bisa mengetahui tergantung siapa yang memainkan alat musik tersebut.