Apalagi kalau kamu laki-laki, "jadi laki-laki itu tidak boleh menangis, laki-laki harus kuat, tidak boleh cengeng." Akhirnya ini terpahat di otak kita, terpatri dalam batin kita bahwa kita harus menganggap masalah itu tidak ada padahal masalah itu ada.
Maka itu kita perlu melihat diri lebih dalam lagi. Cari tempat yang aman, sambil duduk pejamkan mata, kemudian ambil napas dalam-dalam melalui hidung dan hembuskan pelan-pelan melalui mulut kemudian lihat ke dalam dirimu, hal apa yang selama ini belum bisa kamu maafkan dari dirimu sendiri.Â
Mungkin kamu merasa bahwa sikapmu ini aneh, entah terlalu pendiam, atau terlalu banyak bicara. Kemudian kamu merasa bahwa, kamu pantas tidak diterima oleh banyak orang atau mungkin kamu merasa gagal.Â
Merasa sudah berumur tapi jodoh belum juga datang, merasa ingin nikah tapi belum ada jodoh, segini parahkan nasip saya?Â
Atau, mungkin kamu di masa lalu pernah dibanding-bandingkan, merasa diri kamu selalu kurang di mata orang tua, dibandingkan dengan ade kamu yang lebih oke, atau kaka kamu yang lebih pintar dari segalanya.Â
Coba lihat ke dalam diri kamu dalam-dalam. Dari apa yang dikatakan tadi, mana yang paling mendekati, apa yang pernah kamu alami dalam hidup kamu dan renungkan.
Itulah alasan kenapa kamu suka menangis sendiri, karena diri kamu belum bisa memaafkan dirimu sendiri. Dirimu belum bisa merelakan bahwa itu memang terjadi dalam hidupmu.Â
Hal ini memang pedih, perih, paham saya. Karena saya juga pernah merasakan hal yang sama, merasakan pedih di masa lalu, walaupun bisa jadi tidak sepedih kamu. Lalu, sampai kapan kamu berpura-pura menganggap semuanya baik-baik saja?
Lalu sekarang apa yang harus kamu lakukan, bagaimana obatnya? Obatnya adalah seperti yang  kamu lakukan sebelumnya, air matamu yang pernah keluar tiba-tiba, itu sebenarnya dia menuntut ingin dikeluarkan.Â
Kalau kamu ingin menangis, menangislah sehebat-hebatnya sambil kamu usapkan dada kamu, dan rasakan rasa sedihnya seperti apa bentuknya yang selama ini terpendam dalam diri kamu sambil katakan dengan suara yang terdengar di telingamu sendiri "saya jujur saya cape, saya jujur saya sedih, saya jujur ingin marah." Keluarkan itu semua.
Kamu sebenarnya adalah sebuah permata. Permata yang disiapkan Tuhan untuk menjadi berkat untuk orang lain. Ketika kamu memiliki masalah atau sedang kecewa.