Mohon tunggu...
Yuni Herlina
Yuni Herlina Mohon Tunggu... Administrasi - Sedang belajar menulis

The mind needs books the way a sword needs a whetstone to keep its edge sharp.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pesona Waduk Gajahmungkur dari Ketinggian

10 Februari 2020   19:34 Diperbarui: 10 Februari 2020   19:31 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harga tersebut sudah termasuk dengan biaya dokumentasi kamera dan pilot paralayang yang sudah berpengalaman dan bersertifikat. Yang jelas adrenalin pasti terpacu kencang saat berada di angkasa dengan hembusan angin yang cukup kencang.

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Jika sudah berpuas diri di Puncak Joglo, pengunjung bisa turun untuk melanjutkan ke Watu Cenik yang memang letakknya berada di bawahnya. Hanya butuh waktu 10 -- 15 menit dari Joglo ke Watu Cenik. Dari ketinggian 320 meter di atas permukaan laut ini, waduk yang dibangun tahun 1976 ini terlihat bagai lautan saking luasnya. 

Warna langit terpantul di atas permukaan danau dengan cantiknya. Keramba nelayan dan perahu nelayan yang melintas nampak bagai miniatur. Pengelola pun sudah menata kawasan Watu Cenik dengan baik. Jalan setapak sudah sangat nyaman dilalui dan tak licin. Telah disediakan pula ornamen-ornamen untuk berfoto berbentuk hati hingga balon udara berlatar belakang panorama yang indah.

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Jika berjalan ke arah timur menuruni anak tangga, nantinya terdapat tulisan nama destinasi ini, Watu Cenik, tepat di depan deretan batu besar yang menjulang. Nama Watu Cenik berasal dari bahasa Jawa yakni watu berarti batu dan cenik atau batu cenik, berarti batu kecil yang tersusun berdekatan di atas batu besar. 

Di balik tulisan, deretan batu tersusun persis seperti namanya. Pengunjung bisa berfoto di atas bebatuan ini dengan latar waduk dan pegunungan sehingga hasilnya pasti ciamik. Gunakan sepatu yang nyaman dan tidak licin sehingga saat naik ke bebatuan aman. Hendaknya diingat, ketika berfoto, agar tetap berhati-hati sehingga tidak sampai terjatuh dari ketinggian.

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Waktu berselancar di Watu Cenik dan Puncak Joglo paling nyaman dilakukan pagi hari atau sore hari ketika cuaca cerah. Keindahan matahari terbit bisa disaksikan di sini karena pemandangan ke ufuk timur bergitu terbuka. 

Sementara itu saat sore hari yang cerah, suasananya syahdu dan magis apalagi ditemani bisikan angin sepoi. Duduk di landasan pacu atau batu sembari menatap langit berpendar penuh warna jingga dengan semburat emas saat senja datang, berteman semilir angin tentu akan membuat siapa pun enggan tergesa beranjak. 

Barisan pegunungan karst yang membentang elok bagaikan deretan ratusan prajurit yang menjaga kawasan ini. Saat lingkaran surya mulai meredup, mereka pun mengiringinya dengan tatapan syahdu.

~Take only pictures and leave only footprints~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun