Mohon tunggu...
HERLIN SUSWATI
HERLIN SUSWATI Mohon Tunggu... Guru - ASN

travelling

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ternyata ....

5 September 2024   20:26 Diperbarui: 5 September 2024   20:35 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siang ini menjadi hal yang luar biasa bagi ku. Sepenggal cerita yang dapat  menjadi pengingat diri.

Selepas salat dzuhur di mushola Al furqon, aku berjalan di bawah teriknya sinar mentari menyusuri jalan perumahan menuju rumah.

Tiba-tiba terdengar suara keras seseorang laki-laki.

"Jang... Jang... Jang.."

Aku menengok ke arah suara berasal. Ternyata seorang pria tua memanggil ku dari depan rumah.

Aku mendekat, menghampirinya dan menegaskan namaku. Pria itu hanya mengiyakan karena memang sudah  mengetahui namaku.

Sesungguhnya pria itu adalah tetanggaku.  Dia sudah purna bakti. Tinggal di perumahan yang sama denganku. Jadi aku mengenalnya. Diapun mengenalku. Jadi kami saling mengenal.

Tiba-tiba dia bertanya padaku, "sudah pensiun ya?"

Lugas aku menjawab, "iya"

Dia lanjut bertanya, "Jadi kegiatannya apa sekarang ?"

Aku jelaskan panjang lebar bahwa sekarang aku lebih mempunyai waktu luang untuk berkolaborasi melakukan aktifitas spiritual dan sosial di lingkungan tempat tinggal.

Selain itu untuk menambah kebutuhan finansial sudah mempersiapkan beberapa rumah kontrakan, mengelola dan memantau bisnis di bidang perikanan. Semua sudah dipersiapkan beberapa tahun sebelum purna bakti.

Aku memberi informasi lebih lanjut padanya bahwa aktifitas utamaku setiap hari adalah memantau, mengikuti dan belajar terkait pergerakan perdagangan dunia. Istilahnya "ngikuti trading', trading forex.

Dia serius mendengarkan penjelasanku. Terlihat sepintas  matanya berkaca-kaca seolah ingin mengatakan sesuatu.

Terlintas dalam benakku, nampaknya dia kurang maksimal mengisi rutinitas kehidupannya setelah purna bakti. Walaupun fisiknya terlihat cukup bugar dan sehat untuk orang yang berusia sekitar 80 tahun.

 Sekitar 15 menit aku memberikan informasi tentang diri dan rutinitas aktifitas ku dengan semangat kepadanya.

Aku akan pamit pergi meninggalkannya tapi terlihat sepintas dia menggerakkan mulutnya  seolah akan mengatakan sesuatu. Aku menunggu sesaat.

Benar dugaanku. Dia membuka mulutnya dan bertanya kembali kepadaku, "Jadi kegiatannya apa sekarang?

"Astaghfirullah", batinku.

Jadi setelah sekian menit aku menjelaskan sesuatu begitu detail, pada akhirnya dia tidak memahami dan bertanya kembali hal yang sama.

Ah... Pikiranku mengembara sesaat ke suatu tempat. Mengingat abah yang sudah tua dan selalu bertanya kembali untuk hal yang sama.

Apakah kondisi ini yang dinamakan alzheimer?

Tanpa berpanjang kalam aku bersegera menutup pembicaraan dengan berkata, "maaf pak, saya sudah open position. Sudah open trading".

Mengabaikan pertanyaan yang sama darinya. Bergegas pergi. Meninggalkan dia yang berdiri termangu.

Ternyata....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun