Mohon tunggu...
Tarigan Sibero
Tarigan Sibero Mohon Tunggu... Pilot - Pensiunan yang masih gemar menulis

Lulusan AAU-64 | Pecinta Berat C130 Hercules | Penulis Buku 50Tahun Hercules | Pernah bekerja sebagai Quality Control and Assurance di sebuah Sekolah Penerbang

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Maskapai sebagai Perusahaan yang Kompleks

1 Mei 2022   06:57 Diperbarui: 1 Mei 2022   07:33 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Pesawat (foto: Khusen Rustamov/pixabay.com)

Ujung tombak sebuah maskapai penerbangan angkutan udara niaga adalah profesi operasi penerbangan dimana semua aktivitas dalam penyelenggaraannya dilakukan secara professional -- hal mana seyogyanya diikuti pula oleh seluruh SDM yang menduduki kursi manajemen yaitu  professional dalam bidang tugasnya masing-masing, disiplin, penuh rasa tanggung jawab serta memiliki kualitas kejujuran yang tinggi dalam artian selalu bekerja dengan  sikap tegas dan lugas, berpegang teguh kepada kebijakan-kebijakan perusahaan, serta tunduk kepada segala peraturan dan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku.

Namun demikian, betapa sempurnanya pun peraturan dan ketentuan-ketentuan yang diberlakukan dalam maskapai, betapa ketatnya pun pengawasan yang dilakukan ada saja celah yang bisa dimanfaatkan oleh oknum manajemen tertentu demi kepentingan pribadi, apalagi kalau mendapat tekanan ataupun intervensi dari pihak/kelompok lain yang berkepentingan.

Seperti kalau kita amati, celah untuk melakukan pelanggaran ataupun penyimpangan terjadi pada saat maskapai menjalankan program pengadaan pesawat terbang ataupun peralatan aeronautika lainnya.  

Celah yang ditempuh biasanya dalam bentuk mark up yang terlalu tinggi maupun salah pilih sasaran pengadaan karena tidak sesuai dengan yang dibutuhkan, yang kadang-kadang dapat mengakibatkan maskapai hampir terperosok kedalam jurang kebangkrutan.

Nasib baik bagi maskapai BUMN, yang setiap mengalami masalah finansil, selalu mendapat suntikan nutrisi dari pemerintah,  tetapi bagaimana nasib maskapai swasta yang segalanya harus ditanggung dan dijalankan secara mandiri ?, oleh sebab itu tidak ada jalan, selain mewujudkan kualitas SDM manajemen yang benar-benar mumpuni.

Seperti telah disinggung diatas bahwa pengadaan SDM bagi masakapai pada umumnya berasal dari maskapai lain ataupun dari hasil rekrutmen dari eksternal (non karir).  

Masalah profesionalisme barangkali tidak dapat diragukan lagi dari  SDM tersebut, namun bagaimana dengan masalah disiplin, tanggung jawab dan sikap kejujuran. Karenanya bagi SDM kategori seperti itu perlu diberikan pembinaan secara berlanjut, dalam hal :

Disiplin.  Memberikan ceramah-ceramah tentang disiplin, kepemimpinan dan pengetahuan manajerial dari pihak/instansi yang kompeten, sehingga disiplin dianggap sebagai suatu kebutuhan hidup

Tanggung jawab.  Seperti hal disiplin, rasa tanggung jawab perlu ditanamkan, dengan memberikan latihan-latihan penugasan yang berkaitan dengan tanggung jawab.

Kejujuran.  Memberikan ceramah-ceramah tentang norma-norma agama dan kehidupan bermasyarakat sehingga sifat-sifat kejujuran mengkristal dalam kehidupan mereka

Pimpinan maskapai hendaknya meningkatkan kualitas interaksi dengan mereka, sehingga merasa diperhatikan, dihargai, dan dibutuhkan oleh maskapai. Dengan demikian mereka akan semakin mencintai maskapai serta menganggap sudah menjadi bagian dari maskapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun