Mohon tunggu...
Herjanjam
Herjanjam Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Wisata Inklusi, Wisata yang Memadukan Keterbatasan dengan Kerelaan Berbagi

9 Juli 2018   12:50 Diperbarui: 11 Juli 2018   07:51 2571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang pengguna kursi roda bersama wisatawan non-disabilitas tengah menyusuri bebatuan di Pantai Penyabong, Desa Batu Lubang Padang Kandis, Membalong. Foto: Dok. Permata Tour Belitung & CIP CIP Community

Dia berharap, wisata alam yang dilakukan disabilitas membuka hati keluarga disabilitas, khususnya dan masyarakat supaya tergerak memberi kesempatan yang sama dalam hal pemenuhan kebutuhan rekreasi. 

Menurut Linda, tidak sedikit penyandang disabilitas karna keterbatasannya tidak mampu beraktivitas di luar rumah, apalagi berwisata, karena dinilai hanya menjadi beban atau merepotkan keluarga.

Dibantu wisatawan non-disabilitas 

Seorang pengguna kursi roda bersama wisatawan non-disabilitas tengah menyusuri bebatuan di Pantai Penyabong, Desa Batu Lubang Padang Kandis, Membalong. Foto: Dok. Permata Tour Belitung & CIP CIP Community
Seorang pengguna kursi roda bersama wisatawan non-disabilitas tengah menyusuri bebatuan di Pantai Penyabong, Desa Batu Lubang Padang Kandis, Membalong. Foto: Dok. Permata Tour Belitung & CIP CIP Community
Kegembiraan berpetualang menikmati wisata alam tercermin dari kebersamaan yang terpancarkan dari raut wajah penyandang disabilitas. Saat menyusuri Goa Kelayang di Desa Keciput, Kecamatan Sijuk, Belitung, dibantu wisatawan non-disabilitas (relawan) dan pemandu wisata Adi Irawan yang akrab disapa Komeng, mereka berhasil menjejaki bebatuan besar yang terhampar di sepanjang mulut goa hingga mencapai tujuan. Linda sendiri meyakini tidak ada yang tidak bisa dilakukan disabilitas sepanjang medannya memungkinkan untuk dilalui.

Demikian juga ketika melintasi dermaga di Pelabuhan Tanjung Ru, Tanjungpandan menuju Pulau Leebong, tampak wisatawan non-disabilitas seperti Sani, Floren, Natasya, Andrew, Grace, menggandeng penyandang tunanetra melintasi dramaga sepanjang 400 meter itu. 

Sedangkan relawan lainnya yakni Budi, Sugi, Ivan, Agung dibantu Adi Irawan tampak membantu penyandang kursi roda menyusuri dermaga. Tak ketinggalan pula Lim Seng Koan yang akrab disapa Pak Lim kendati sudah berusia 70-an sesekali membantu penyandang tunanetra.

Lima hari empat malam sungguh menjadi pengalaman yang berkesan bagi penyandang disabilitas. Sebelumnya mereka sempat khawatir hanya akan membebani wisatawan non-disabilitas. 

Namun mewakili relawan, Andrew dan Sugi mengatakan, mereka merasa senang bisa melakukan perjalanan wisata bersama penyandang disabilitas. "Kami tidak merasa terbeban, karenanya tidak perlu ada rasa canggung atau punya pikiran merepotkan. Kami sama sekali tidak direpotkan," ujar Sugi. 

Sedangkan Andrew menambahkan, dengan adanya wisata bersama ini, ia juga belajar banyak dari semangat para disabilitas dalam menjalani kehidupan, termasuk mensyukuri anugerah yang Tuhan berikan. "Kami belajar banyak di sini, belajar  dari mereka yang selalu bersyukur kendati memiliki keterbatasan," imbuhnya. Dalam perjalanan itu pula, Pak Lim pun berbela rasa dengan penyandang disabilitas. "Memang saya suka berwisata. Tapi kali ini berbeda, kali ini lebih spesial karena kami melakukannya dengan teman-teman disabilitas," kata Pak Lim.

Wisata alam di Belitung juga diwarnai dengan wisata kuliner dengan menikmati aneka hidangan serba makanan laut (seafood). Beberapa restoran ternama menjadi tempat persinggahan wisatawan, termasuk mencicipi kopi, es doger, dan penganan lainnya. Sebelum kembali ke Jakarta, wisatawan mampir ke sebuah toko oleh-oleh untuk membeli suvenir dan makanan khas Belitung.

Plesiran ke Pulau Belitung makin lengkap ketika Wakil Bupati Belitung terpilih Isyak Meirobie menerima kehadiran wisatawan di restonya. Dalam pertemuan itu Isyak menyampaikan dukungannya terhadap hak penyandang disabilitas untuk berwisata."Pulau Belitung terbuka bagi siapa pun termasuk penyandang disabilitas. Saya mendukung dan mengapresiasi semangat disabilitas untuk berwisata di Pulau Belitung," tutur Isyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun