Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Serentetan Nada Optimis dan Pesimis Orang Papua terhadap Divestasi 51 Persen Saham Freeport

25 Juli 2018   22:30 Diperbarui: 15 Oktober 2018   16:00 1806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang masyarakat Papua mengatakan percuma saja menerapkan hal ini ibarat orang lepas kepala dan tahan di ekor yang saya ditafsirkan bahwa seolah-olah divestasi 51 % ini digembor-gemborkan untuk kemaslatan umat tapi dalam pelaksanaannya akan ditahan oleh kroni-kroni yang munafik untuk kepentingan diri sendiri. Oleh karena itu disarankan agar KPK begitu intens mengaudit masalah ini biar semua transparan dan tidak ada kecurigaan.

Keuntungan Pihak Tertentu

Nilai uang yang didapat memang keliatan sangat besar dan dalam pernyataannya akan digunakan bagi masyarakat asli Papua. Tapi dalam pelaksanaannya kemungkinan akan dinikmati oleh orang orang tertentu. Kayaknya divestasi ini semata-mata hanya untuk kepentingan Jakarta dan Inalum serta PT. Freeport MacMoran.

Sementara Papua dan Papua Barat hanya mendapat tetesan terakhir dari bagi hasil pihak di Jakarta dan Inalum Tapi kami percaya akan karma dimana alam ini suatu saat akan menganas dan marah sehingga orang orang yang berbohong yang tega menjual sumberdaya alam secara brutal akan terkena karma yang merupakan bagian dari hukuman Allah karena tega menipu umat Tuhan. Untuk itu dalam penerapannya nanti, dibawah pengawasan orang-orang yang bekerja dengan hati tulus dan sikap jujur.

PENUTUP

Dok: adibsusilasiraj.blogspot.com
Dok: adibsusilasiraj.blogspot.com

Divestasi saham 51 % meninggalkan pekerjaan rumah bagi pemerintah Indonesia dan Pihak PTFI kepada masyarakat Papua. Bagaimana melakukan sosialisasi pola skema divestasi ini dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh orang-orang di Pulau Cendrawasih agar bisa menghindari pemikiran-pemikiran yang sesat. 

Mereka harus diberikan pemahaman bahwa mereka mendapat bagian yang sepantasnya untuk mengembangkan daerahnya agar bisa keluar dari jurang ketertinggalan dan keterpurukan.

Orang bilang Tanah Papua adalah tanah surga. Hal ini benar adanya karena melihat kekayaan alam baik berupa bahan tambang mineralnya maupun flora dan faunanya. Tetua-tetua Papua mengatakan siapa yg bekerja takut akan Tuhan maka hidupnya akan diberkati turun temurun, tetapi ingat berkat dan kutuk datang dari diri sendiri. Hanya orang jujur yang perjalanannya akan diberkati dan perlu waspada dengan karma.

Urusan dengan karma itu berat adanya karena berhubungan langsung dengan Tuhan. Jika main-main dengan urusan tipu menipu maka karma yang mengerikan itu akan segera menghampiri. Oleh karena itu diharapkan dalam penerapannya divestasi saham yang nilainya sangat besar dibawah pengawasan orang yang tulus dan jujur sehingga dikawal secara transparan yang pada akhirnya membawa kemakmuran bagi masyarakat Papua.

Penulis:
Heriyanto Rantelino, Anak Muda Timika Papua/Staf Dinas Perhubungan Mimika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun