Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Serentetan Nada Optimis dan Pesimis Orang Papua terhadap Divestasi 51 Persen Saham Freeport

25 Juli 2018   22:30 Diperbarui: 15 Oktober 2018   16:00 1806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Areal Tambang Terbuka PT Freeport Indonesia di Grasberg, Timika, Papua | Kompas/B Josie Susilo Hardianto

Topik mengenai Freeport kembali menjadi pembicaraan hangat setelah McMoran Inc dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) , PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan Rio Tinto resmi menekan perjanjian awal atau Heads of Agreement (HoA). 

Hal ini pun membawa kebahagiaan  tersendiri bagi masyarakat Indonesia karena setelah melalui proses yang berjalan selama 3,5 tahun, kepemilikan saham Inalum di Freeport telah disepakati menjadi 51% dimana sebelumnya, saham pemerintah di Freeport hanya di kisaran 9,36%.

Saya melihat respon teman-teman di luar Papua tergolong heboh menyambut positif langkah pemerintah ini. Lalu bagaimana respon teman-teman  di Papua sendiri? 

Saya perhatikan ada yang menyambut dengan optimis dan ada juga yang pesimis. Agak menarik sih melihat respon orang Papua mengingat merekalah pemilik tanah yang saat ini "ditumpangi" perusahaan tambang emas terbesar di dunia itu.

Dok:Seword.Com
Dok:Seword.Com
Jika dianalogikan, Orang Papua adalah pemilik hak ulayat atas segala penggunaan lahan di Bumi Cendrawasih, pihak Freeport Indonesia sebagai pihak penyewa lahan sedangkan pemerintah bertindak sebagai pengawas yang  mencermati langkah PTFI apakah sesuai dengan prosedur dan regulasi yang sudah disepakati bersama.

Melihat kasus ini, saya sebagai anak muda yang  sudah ber- KTP Mimika, Papua, maka sudah sapatutnya sebagai penduduk Papua punya tanggung jawab moril untuk memperhatikan apa yang terjadi di daerahnya. Pandangan yang saya paparkan ini murni dari apa yang saya lihat, apa yang saya dengar dan apa yang saya rasakan.

Penulis Bersama Tokoh-Tokoh Timika di Iklan Freeport. Dok:Pribadi
Penulis Bersama Tokoh-Tokoh Timika di Iklan Freeport. Dok:Pribadi
Emang sih tahun lalu saya sempat dipilih PTFI sebagai salah satu bintang iklan TV-nya  untuk memberikan pandangan secara independen terhadap keberadaan PTFI di Indonesia. Tapi bukan berarti rasa idealisme saya berkurang, saya akan tetap independen dalam memberikan pernyataan saya pribadi.

Divestasi saham 51 % yang ditetapkan PTFI dan pemerintah Indonesia memunculkan berbagai persepsi Orang Papua. Ada yang nadanya optimis dan ada juga yang pesimis menanggapinya. Berikut saya sajikan opini-opini masyarakat di Bumi Cendrawasih.

Opini Optimis  

Dok:romawiki.org
Dok:romawiki.org

Mengembalikan Wibawa Indonesia

Seorang warganet mengatakan bahwa akuisisi saham Freeport bukan cuman soal ekonomis semata, tapi negara mengembalikan wibawanya yang telah diberangus selama 50 tahun lamanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun