[caption caption="Kompasiana, Rumah Saya Menulis (dok:Kompasiana.com)"]
Pramudya Ananta Toer mengatakan bahwa orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk pengabdian. Terinspirasi dari quote ini, saya mulai menuangkan pemikiran sederhana saya di blog Kompasiana tahun 2012.
Bagi saya urusan belakangan jika tulisan saya redaksinya sudah bagus atau apakah sudah enak dibaca. Yang jelas saya menulis-nulis sesuka hati. Beruntung kalau ada yang singgah untuk membacanya.
Seiring dengan waktu, saya mulai merasakan manfaat ngeblog di pertengahan tahun 2014 seperti mendapat kesempatan menjadi kontributor di beberapa majalah, buku dan dijadikan bahan referensi skripsi. Ini berkat pelatihan yang saya ikuti dimana saya belajar tentang cara menulis yang baik.
Dari blog, saya juga mendapat teman baru dari berbagai latar belakang mulai dari pelajar, mahasiswa, dosen, peneliti, karyawan swasta, pegawai negeri sipil, pejabat publik. Teman-teman ini pada akhirnya banyak membantu saya untuk berkembang dan berpikir lebih jauh. Kata Jamil, banyaknya teman yang kamu punya jadi penanda kesuksesanmu sebagai seorang individu. Punya teman dengan berbagai latar belakang membuktikan bahwa kamu adalah pribadi yang mudah menyesuaikan diri. Karakter dan sifat yang kamu punya pastilah menyenangkan sehingga banyak orang yang bisa menerima kehadiranmu. Tanpa kamu sadari, jaringan koneksi yang kita punya justru bisa melancarkan jalan karir dan kehidupanmu.
[caption caption="Menemukan Teman Lewat Blog "]
4.Mengoleksi Buku
[caption caption="Beberapa Buku Yang Menjadi Koleksi Perpustakaan Pribadiku"]
Salah satu hal yang bisa menunjang nilai jual adalah memperkaya wawasan lewat kebiasaan membaca. Saya mengutip tulisan dari blog teman yang menuliskan bahwa membaca tidak hanya membuatmu jadi orang yang lebih cerdas dan berpandangan luas, ia juga bisa jadi beka untuk menghadapi berbagai permasalahan hidup kedepan. Orang yang gemar membaca secara tidak langsung sudah belajar soal hidup dari lembar-lembar buku yang dilahapnya. Jangan cuma baca bahan kuliah, isi juga waktumu dengan membaca berbagai bahan bacaan lain yang kamu gemari. Masa-masa masih jadi mahasiswa adalah waktu yang paling tepat untuk mengembangkan kapasitas otak lewat bahan bacaan berkualitas
Saya sadar bahwa ada baiknya menyisihkan sebagian uang yang saya miliki sebagai dana cadangan untuk berinvestasi dalam menambah softskill yang kelak berguna dalam menunjang karir ke depan. Hal ini termasuk berinvestasi dengan membeli buku-buku bacaan yang bermutu.
Saat ini saya mempunyai 300 lebih koleksi buku yang terdiri dari berbagai macam mulai dari buku yang sesuai latar belakang pendidikan saya yaitu perkapalan dan kemaritiman, buku yang membahas kewirausahaan, motivasi, biografi, budaya, jurnalistik hingga buku tentang gaya hidup. Membaca buku membuka sedikit demi sedikit cakrawala pengetahuan dan hal ini membantu dalam membangun dialog dengan berbagai macam topik pembicaraan yang dilakukan orang-orang dari berbagai latar belakang profesi.Â