Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal 27 Tokoh Inspiratif dari Toraja, Sulawesi Selatan

18 Desember 2014   13:03 Diperbarui: 28 Juli 2022   09:22 33758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tana Toraja (shutterstock via kompas.com)

Tana toraja dikenal sebagai salah satu tujuan destinasi favorit di Indonesia. Di daerah ini, kita akan menjumpai berbagai objek pariwisata, ritual budaya yang unik dan berbalutkan nuansa mistis, kuliner yang maknyoss, dan hasil pertanian terutama kopi Toraja yang menjadi komoditas unggulan.

Tak hanya itu, kualitas sumberdaya manusia dari daerah kelahiran Pongtiku ini tak boleh dipandang sebelah mata. Muncul figur-figur yang mumpuni yang mampu mencetak prestasi berskala nasional maupun internasional. Mengingat puncak Lovely Desember tahun 2014 ini jatuh pada tanggal 27 Desember maka penulis memilih 27 tokoh inspirasional dari bumi Lakipadada ini. Sosok yang dipaparkan berasal dari berbagai latar belakang mulai dari akademisi, kalangangan militer, politisi,pengusaha, hingga artis. Adapun tokoh-tokoh tersebut antara lain:

1. Frederik Batong

 Pria kelahiran 12 februari 1958 ini dikenal sebagai salah satu pemilik taksi Lima muda yang beroperasi di kota Makassar.Beliau pernah duduk sebagai anggota MPR RI tahun 1999-2004, ketua umum Ikatan keluarga Toraja se Jabodetabek tahun 2004-2007, ketua Kopartemen Pertanian Kamar Dagang Indonesia (KADIN) 1988-1993,Ketua bidang mutu dan Produksi Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) tahun 1997-2001, wakil ketua pemuda Pancasila dan tahun 2014 ini menjabat sebagai Ketua Ikatan Keluarga Toraja Se Indonesia.dan lain -lain

Pria lulusan SMAN 1 Rantepao ini telah mengikuti berbagai kegiatan baik berskala nasional maupun internasional seperti delegasi dagang Indonesia ke Eropa Timur Tahun 1996,delegasi Indonesia ke Taiwan tahun 1996 untuk mengamati pertanian dan organisasi petani di negara ini,delegasi AEKI pusat mengikuti Speialty Coffee Conference di Amerika serikat tahun 1996 dan masih banyak lagi kegiatan beliau.

2. Litha Brent

Siapa yang tak mengenal bus Litha and Co. Yah,itu adalah salah satu perusahaan milik pak Litha Brent. Salah satu pemegang saham taksi Lima Muda ini juga punya usaha eksportir kopi dan kakao yang telah menembus pasar internasional. Lelaki tamatan SMA Katolik Makale ini tercatat pernah duduk di bangku Dewan Perwakilan Daerah RI mewakili daerah Sulsel.

3. Rama Widi

Putra pertama dari Bapak Mathius Salempang ini membawa nama harum Indonesia di ajang Internasional. Dia adalah pemain harpa pria pertama di Indonesia. Dia pernah menjadi musisi pertama Indonesia yang bermain di gedung Opera Vienna dalam acara Vienna Jazz Festival, menjadi soloist dengan Symphonia Vienna, ikut dalam Tour Europe bersama Zoltan Kodaly World Youth Orchestra, finalis Kompetisi Internasional di Munich Jerman dan di United Kingdom.

4. Jacobus Mayong Padang

 Nama Jacobus Kamarlo Mayong Padang atau biasa disapa Bung Kobu adalah salah satu putera terbaik yang dimiliki oleh rakyat Sulawesi Selatan. Alumnus SMA Makale Tana Toraja dan Fisipol Universitas Hasanuddin ini pernah menjadi anggota DPRD Kota Makassar , Anggota DPR RI 1999-2004 dan 2004-2009, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPR RI 2004-2009 dan dipercaya Ibu Megawati sebagai Wakil Sekjen DPP Partai PDIP. Beliau juga pernah berkarir di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan mencicipi indahnya dunia jurnalis di Harian Pedoman Rakyat dan harian Suara Pembaruan.

 Selama menjadi anggota DPR, berbagai hal nyentrik dilakukannya seperti pernah menolak ikut dalam kunjungan keluar negeri dengan alasan kegiatan itu tak pantas dilakukan karena Indonesia dalam keadaan krisis, menyerahkan kembali ke negara rapelan operasional sejumlah 50 juta dan melakukan aksi mogok makan di gedung DPR hingga akhirnya masuk rumah sakit saat ia menentang kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM dan masih banyak lagi

 5. Christina M Rantetana

Siapa yang tak kenal sosok srikandi tangguh asal Tana Toraja ini. Wanita tamatan SMA Katolik Makale ini dikenal sebagai wanita pertama di Indonesia yang menjabat sebagai jenderal wanita pertama di TNI Angkatan Laut.Beliau juga dikenal sebagai orang yang haus ilmu.Dia meraih gelar B,Sc di akademi perawat Depkes Banta-Bantaeng Makassar,gelar SKM dari fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia dan gelar Master ( MPH) dari Tulane University ,Amerika Serikat, dan Sekolah di Staf Komando Angkatan Laut Australia . Selain itu beliau pernah menjabat sebagai anggota DPR RI, Komandan Kesaktriaan Kowal CND,Jakarta ( 1992-1995), Direktur Sekolah Kesehatan TNI Angkatan Laut, Jakarta (1995-1996) dan masih banyak lagi

6. Matheus Salempang

Lulusan terbaik AKABRI 1981, September 2010 saat menjadi KAPOLDA Kalimantan Timur, ia berhasil menyelesaikan pertikaian antar etnis di Tarakan hanya dalam 3 hari. Sebuah prestasi yang luar biasa dan menjadi catatan sejarah dalam Kepolisian Republik Indonesia sebagai penyelesaian konflik tercepat. Di bawah kepemimpinannya sebagai KAPOLDA Kalimantan Timur, POLRI berhasil mengembalikan pengungsi 40.100 jiwa ke rumah masing-masing. Tahun 2006/2007, ia juga berhasil mengungkap kasus pertanahan. Sejumlah prestasi telah ditorehkan, pada umumnya kasus-kasus besar yang ditangani Polri selalu dipercaya menjadi ketua tim.

***

Irjend Pol (purn) Matius Salempang Lahir di Palopo Sulawesi Selatan 9 Juni 1953, Ayahnya bernama Johan Salempang sedangkan ibunya bernama Dina Indan. Ia adalah anak ke 3 dari 9 bersaudara, 4 diantaranya adalah anak angkat. Masa kecilnya dihabiskan disebuah desa yang bernama Mala’kiri sebelah utara kota Rantepao Toraja Utara. Ia pernah mengenyam pendidikan di SD Katolik Mala’kiri, naik kelas 4 pindah ke SD Katolik Rantepao dan lulus tahun 1964. Setelah lulus di SD Katolik Rantepao, ia melanjutkan pendidikannya di SMP Katolik Rantepao lulus tahun 1967 lalu masuk di Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Rantepao lulus tahun 1970.

BINTANG PELAJAR

Semenjak duduk di bangku Sekolah Dasar, Matius sudah menunjukkan kepiawaiannya, Ia mampu menjadi bintang pelajar dan mengalahkan rekan-rekan palajar lainnya. Era tahun 60 an hingga 70 an adalah era dimana Toraja memasuki zaman keemasan dalam bidang pendidikan, begitu banyak orang tua dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Tengah menitipkan anaknya untuk menimba ilmu di Toraja.

Di masa itu, Matius sudah berhasil menjadi juara satu dalam berbagai jenjang pendidikan. Ayahnya pernah bercerita kepada Matius bahwa waktu mengenyam pendidikan di SPG, semua guru-guru nya mengatakan bahwa Matius merupakan siswa yang paling cerdas dan pintar dan ada keinginan Yayasan Pedidikan Kristen Toraja (YPKT) ingin menyekolahkan dan akan memberikan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. Saat dinyatakan lulus di SPG bukan Matius yang diberangkatkan melainkan orang lain.

MENJADI POLISI PANGKAT BAREDA 

Begitu ayahnya mengetahui bahwa bukan Matius yang diberangkatkan, ayahnya kecewa, ia pun di arahkan masuk sekolah pendeta, sempat mendaftar di STT Rantepao dan dinyatakan lulus. Memang Matius tidak ditakdirkan menjadi seorang pendeta, ia lebih memilih berangkat ke Makassar ketimbang kuliah di STT. 

Tahun 1971, ia masuk menjadi polisi dengan pangkat satu strep, BAREDA (Bhayangkara Dua). Dari semua yang dinyatakan lulus polisi, mereka di test lagi untuk sekolah khusus di Bandung masalah perhubungan (Markoni) , Matius mendapat nilai terbaik dari semua yang ikut test. Tahun 1972 setelah menyelesaikan sekolahnya 9 bulan, ia kembali ke Makassar menjadi polisi biasa selama 5 tahun.

DARI BAREDA MENJADI JENDERAL

Ini yang tidak dimiliki oleh putra Toraja lainnya, Matius Salempang adalah tipikal orang yang tidak pernah puas dan pasrah dengan apa yang dijalaninya. Ia berpikir tidak mungkin hidupnya begini-gini terus. Sambil menjadi polisi, dengan biaya sendiri ia kuliah di IKIP Makassar sekarang UNM mengambil jurusan spesifik Hukum, bersamaan dengan itu ia juga kembali sekolah sore di SMA Amanagappa mengambil jurusan ilmu pasti (PAS).

Bagi orang lain mungkin berpikir bahwa apa yang dijalani Matius adalah sebuah perbuatan yang konyol, bayangkan saja dalam waktu yang bersamaan, ia melakukann 3 kegiatan yaitu kerja menjadi seorang polisi, sekolah SMA dan kuliah. Bagi Matius memang ini pekerjaan yang cukup melelahkan dan menguras banyak tenaga, untuk mencapai sebuah tujuan dan cita-cita harus membutuhkan sebuah pengorbanan dan tidak boleh instan.

Kuliah di IKIP dari tahun 1972-1976, SMA di Amanagappa tahun 1972-1975. Semua berjalan baik dan lancar, setelah lulus SMA dan mendapat gelar sarjana muda, ia beberapa kali ikut test AKABRI Polisi, namun gagal. Tahun 1975 pernah lulus test AKABRI Angkatan Darat, begitu mau diberangkatkan, KAPOLDA tidak mengijinkan, lagi-lagi Matius gagal. Ia tidak pernah putus asa.

Tahun 1977 kembali ikut test dan dinyatakan lulus AKABRI polisi, kali ini KAPOLDA mengijinkan. Pada saat naik ke tingkat 2, dari 385 siswa cuma 45 orang yang dinyatakan lulus murni naik kelas, salah satunya adalah Matius Salempang. Naik ke tingkat 3, Matius dinyatakan peringkat 1, naik tingkat 4 juga dinyatakan peringkat 1, dan begitu lulus tahun 1981 di nyatakan lulusan AKABRI Polisi terbaik. 

Di sekolah AKABRI, Matius juga di angkat menjadi komandan resimen taruna polisi sekaligus menjadi ketua dewan pimpinan korps taruna. Suatu kebanggaan tersendiri menjadi ketua komandan taruna AD, AL, AU dan Polisi. Setelah dinyatakan lulus , Matius Salempang ditempatkan di Jakarta, saat itu pangkat letnan satu. 

MEWAKILI INDONESIA PENDIDIKAN KE LUAR NEGERI

Sebagai perwira yang berprestasi, Matius Salempang sering mewakili Indonesia ke luar negeri untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. Saat berpangkat Mayor, tahun 1994, ia ke Jepang sekolah reserse. Di sana Matius Salempang diberikan tugas menyelidiki organize crime. Indonesia saat itu belum ada yang semacam organize crime, Lagi-lagi ia menyelesaikan pendidikannya dengan baik.

Tahun 2004, Matius Salempang mengikuti pelatihan di Inggris khusus anti teror senjata NUBIKA (nuklir biologi kimia), saat itu hampir semua negara eropa mengirimkan perwakilannya. Kemudian Tahun 2007 saat itu masih ia berpangkat Kombes, Matius mengikuti pelatihan anti teror di Wasington DC Amerika Serikat, turut hadir dalam pelatihan tersebut perwakilan Jaksa dan Mahkama Agung Republik Indonesia.

MENJADI KAPOLDA

Rabu, 04 Februari 2009, Kapolri Jenderal Pol. Bambang Hendarso Danuri di Mabes Polri, memimpin acara serah terima empat Kapolda. Salah satunya adalah Irjen Pol. Matius Salempang diangkat menjadi Kapolda Sulawesi Selatan menggantikan Irjen Pol. Sisno Adiwinoto. Saat menjadi Kapolda Sulawesi Selatan, dilaksanakan pemilihan umum dan pemilihan Presiden, ia berhasil menjadikan Sulawesi Selatan menjadi daerah yang aman. Meskipun hanya 6 bulan menjadi Kapolda Sulawesi Selatan, sejumlah prestasi telah di torehkan, ia berhasil membongkar beberapa kasus narkoba yang melibatnya beberapa oknum polisi, ia mencatat telah memecat 8 oknum polisi yang terbukti memakai dan mengedarkan narkotika sepanjang tahun 2009. Ia adalah Kapolda yang sangat tegas dan tidak pernah kompromi terhadap bawahannya.

Ia juga berhasil membangun komunikasi baik dengan mahasiswa yang ada dimakassar, terbukti selama menjabat Kapolda tidak ada kerusuhan, Matius menempatkan dirinya sebagai mitra mahasiswa dalam menjaga keamanan, ia turun langsung dan berdialog dengan mahasiswa di kampus masig-masing.

Saat menjabat Kapolda Kalimanta timur, dibawah kepemimpinannya, prestasi luar biasa ditorehkan Polisi Republik Indonesia. Ketika terjadi kerusuhan antar etnis di Tarakan, ia berhasil menyelesaikan pertikaian hanya dalam 3 hari. Matius mengatakan kuncinya cuma satu, dialog dan tidak boleh ada kekerasan, dalam dialog ia menempatkan diri sama dan sejajar dengan mereka. Sebuah prestasi yang luar biasa dan menjadi catatan sejarah dalam Kepolisian Republik Indonesia sebagai penyelesaian konflik tercepat. POLRI berhasil mengembalikan pengungsi 40.100 jiwa ke rumah masing-masing. Lewat telekonferens dengan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudoyono, Matius menjelaskan kota Tarakan telah aman.

MEMBONGKAR KASUS MAFIA PAJAK GAYUS TAMBUNAN

Tahun 2010, saat itu ia masih menjabat Kapolda Kalimantan Timur, ia menjadi ketua tim independen kasus mafia hukum Polri. ia ditugaskan oleh negara membongkar kasus besar yang melibatkan beberapa petinggi Direktorat pajak, POLRI, Hakim dan Jaksa.

Hanya dalam 4 bulan, kasus mafia pajak gayus tambunan terungkap semua. Selain Gayus Tambunan yang ditangkap, ada beberap pegawai direktorat pajak termasuk direktur pajak dicopot dan diperiksa. Beberapa petinggi polri, hakim dan jaksa juga dicopot dari jabatannya dan diperiksa.

Setelah kasus mafia pajak berhasil dibongkar oleh tim independen, tim ini dibubarkan dan kasus diserahkan ke Bareskrim Polri untuk ditindak lanjuti.

PENSIUN DARI KEPOLISIAN 

Setelah menjabat Kapolda Kalimantan Timur, 14 Maret 2011, Matius Salempang dilantik menjadi Wakil Kepala Bareskrim oleh Kapolri Jenderal Pol. Timur Pradopo, ia menjabat Wakil Kepala Bareskrim Polri hingga 04 Juli 2011, setelah itu dimutasi menjadi Pati Mabes Polri dalam rangka pensiun.
Matius Salempeng digantikan oleh Bekto Suprapto Kapolda Papua.

JENJANG KARIER

- Kapoltabes Semarang;
- Kapolres Jakarta Pusat;
- Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro jaya;
- Wadir II Bareskrim;
- Wadir I Bareskrim;
- Kepala Biro Analis Mabes Polri 2008;
- Staff Ahli KAPOLRI 2008;
- Kapolda Sulselbar 2009;
- Kapolda Kalimantan Timur 2009-2011;
- Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri 2011.

(Referensi dari Belo Tarran)

7. Panca Rudolf Sarunggu

Berbagai usaha yang beliau geluti telah melanglang buana hingga ke kancah internasional. Misalnya saja usaha yang yang dinamainya bulanmadu.com yaitu usaha yang menyediakan paket romantis dan perjalanan dengan berbagai tujuan wisata.Pria ini pula punya segudang aktivitas seperti senior manager Indo.com,business development anager, Kempinski Hotel Plaza Jakarta,sales dan marketing manager Hotel Aryaduta, dan  RajaMICE.com.

8. Romie Oktovianus Bura

Beliau adalah salah satu perancang sayap pesawat Airbus A380 yang pernah tercatat dalam sejarah sebagai pesawat penumpang terbesar di dunia dengan desaim interior dan ekstrior yang sangat futuristik. Gelar B.Sc diraihnya dari universitas Manchester Institute Of Science and Technology, dan gelar Ph.D nya diraih dari University of Southampton United Kingdom. Beliau juga tergabung dalam American Institute of Auronautics and Astronautics dan juga dalam Royal AERONAUTICAL Society, London dan masih banyak lagi.

9. Tandi Roma Andi Lolo

Tokoh yang satu ini dijuluki sosok yang serba bisa karena kiprahnya bukan hanya di dunia akademisi tapi juga di bidang pemerintahan. Guru besar Universitas Hasanuddin ini merupakan mantan Bupati Tana Toraja periode jabatan 1989-1995. Meraih gelar doktornya di University of Queensland , Australia. Prestasinya sebagai dosen Teladan Nasional dan juga sebagai duta Indonesia di Festival Bunga Internasional di Amerika Serikat tahun 1991 yang membuat Indonesia mendapat piala Isabella Coleman Trophy karena dinilai kendaraan hias yang ditampilkan paling harmonis dan serasi penataannya. Sebagai kenangan dari kegiatan ini, Pak TR. Andi Lolo mendirikan monumen Pasadena yang kala itu dibangun di bekas pasar Makale. Pernah juga diangkat Menteri Pendidikan sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Kedutaan Port Moresby, Papua New Guinea lalu tiga tahun berikutnya menjadi Kepala Bidang/Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Belanda.

10.Victor Datuan Batara

Pria tamatan SMA Neg 276 Kasimpo ini dikenal sebagai sosok yang tegas, ramah dan cerdas.Beliau pernah menjabat sebagai Kabagmin Polres Luwuk Bangai (1997) ,Waka Polres Buol Toli-Toli,Kepala Bagian Hukum Polda Sulteng dan Kepala bidang Humas Polda Sulteng

 11. Stanislaus Sandarupa

Separuh hidupnya didedikasikan untuk meneliti kebudayaan Toraja terutama yang menyangkut ungkapan yang digunakan dalam upacara adat sehingga beliau mendapat julukan sebagai juru kunci budaya Toraja. Ketekunannya di bidang budaya Toraja membuatnya berhasil meraih beasiswa Fulbright dari Pemerintah Amerika Serikat di Linguistik University of Chicago, beasiswa Toyota Foundation Jepang dan dariFord Foundation yang menawarinya ikut program doktoral di University of Chicago.

Pernah mengelola rumah makan Arumpala, usaha Perjalanan wisata yang diberi nama Torindo Tours yang dikelolanya khusus melayani kelompok akademisi atau wisatawan peminat budaya suku yang berdiam di dataran tinggi Sulsel itu. Pada tahun 2008, ia terlibat dalam dua proyek stasiun televisi asing, yakni FOX Television dan BBC Television yang memasukkan Aluk Todolo dalam program 80 Faiths Around The Worlds.

12. Jonathan Para’pak

Rektor Universitas Pelita Harapan ini pernah diberi tantangan oleh Soeharto untuk membesarkan Indosat untuk mengusai dunia melalui telekomunikasi Di tangannya, Indosat mengalami kemajuan pesat dan meraih laba sebesar 100 milyar pada 1985 dengan omset 146 milyar. Mantan Direktur Utama Indosat ini pada 1991 diangkat menjadi Sekjen Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi (Parpostel). 12 Juli 1942 di Desa La’bo, Toraja. Ia ikut merintis pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut ASEAN, Sistem Komunikasi Kabel Laut ke Timur Tengah, Eropa dan Australia. berbagai pertemuan dan konferensi internasional, seperti di International Telecommunication Union (ITU), di Intelsat (International Satellite System), Inmarsat (International Maritime Satellite System). Ketua Dewan Penasehat Program S2 Telekomunikasi Universitas Indonesia. Terpilih oleh ITT Quality Council (calon-calon dari seluruh dunia) untuk menerima Ring of Quality 1976 sebagai penghargaan (Prestasi yang sungat menonjol). Beliau juga meraih penghargaan Setya Lencana Pengabdian Indosat 20 tahun tahun 1989 , Setya Lencana Pembangunan oleh Negara RI pada tahun 1985, Satya Lencana Dwidya Sistha-Lemhannas 1990,Dianugerahi Bintang Jasa Utama 17 Agsutus 1992 dan Penghargaan Pembina Koperasi 1996.

13. Henriette Tabita Lebang 

 Henriette Tabita Lebang adalah wanita pertama yang menjabat sebagai ketua Persatuan Gereja Indonesia. Wanita kelahiran Ujung Pandang, 11 Oktober 1952 menikah tidak asing lagi di lingkungan gerakan oikoumene nasional, regional dan internasional. Sejak Agustus 2010 hingga kini, dia menjabat sebagai General Secretary (Sekjen) Christian Conference of Asia(CCA) – atas rekomendasi Gereja Toraja dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).

Dalam Sidang Raya ke-10 World Council of Churches, WCC (Dewan Gereja-gereja se-Dunia) di Busan, Korea Selatan, 2013, Pdt. Ery menjadi utusan Gereja Toraja, dan terpilih sebagai anggota Central Committee dan Executive Committee dari lembaga oikoumenis global ini untuk periode pelayanan 2013-2021. Pdt Ery memiliki latarbelakang pendidikan Sarjana Muda Teologi dari Sekolah Tinggi Teologi Jakarta (1975), Sarjana Teologi dari Sekolah Tinggi Teologi Jakarta (1977), Master of Arts on Christian Education, PSCE, Richmond, Virginia, USA (1987), dan Doctor of Education, Presbyterian School of Christian Education, PSCE, Richmond, Virginia, USA (1991).

14. Kamasean Yoce Matthews atau Sean Indonesia Idol

Sean membawa kehebohan di tengah masyarakat Toraja. Bagaimana tidak, dia berhasil menjadi juara dua ajang pencarian bakat bernyanyi. Ini adalah salah satu prestasi besar yang pernah ditorehkan salah satu pemudi Toraja dalam suatu ajang pencarian bakat nasional di televisi. Perempuan campuran Batak-Toraja ini kelahiran Juni 1995 ini mampu membawakan berbagai jenis genre musik seperti Pop, R&B, urban pop, soul, dance-pop. Selain itu kepiawaiannya dalam memainkan alat musik gitar dan piano menjadi poin plus darinya. Dahulu, Sean pernah menjadi finalis Akademi Fantasi Indoesiar Junior. Sekarang bintang Iklan aplikasi We Chat ini sedang menimba ilmu di salah satu sekolah musik di Australia.

15. Tarsis Kodrat

Warga Toraja di rentang tahun 1995-2000 pasti tak lupa dengan sosok beliau. Gaya nyentriknya sewaktu menjadi bupati Toraja menjadi kenangan tersendiri bagi masyarakat. PNS yang suka bolos dan para pembuang hajat di sungai takut berhadapan dengannya. Saat itu beliau memberlakukan peraturan bahwa jika ada PNS yang kedapatan membolos, akan ditangkap dan diantar ke kantornya masing-masing sedangkan bagi pembuang hajat di sungai siap-siap mendapat lemparan batu jika kedapatan mencemari sungai. Sebelum menjabat sebagai bupati, beliau pernah menjadi pengamat militer sekaligus pimpinan Kontingen Garuda XIV/2 former Yugoslavia ke Bosnia.

16. Junus Bunga Lebang

Selain berprofesi sebagai seorang pendeta, beliau juga adalah seorang budayawan Toraja. Beliau bergelut dalam mempelajari adat istiadat Toraja, nilai-nilai moral maupun pengenalan sejarah Orang Toraja.Beliau telah menerbitkan berbagai buku diantaranya Karume-Karume Toraja, Londe-Londena Toraya, Samparan Pa’kadanna Toraya dan Ulelean Parena Toraya dan masih banyak lagi.

17. David Pajung

 Sejak muda, beliau tercatat aktif dalam berbagai kegiatan organisasi diantaranya menjadi ketua PP GMKI periode 2000-2002, Wakil Sekjen DPP KNPI, Pengurus Pusat Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia periode 2004-2009. Pria kelahiran Makassar 12 Maret 1971 ini juga pernah menjabat sebagai direktur PT. Cipayung Bhakti Nusantara. Beliau juga terkadang menempatkan waktunya menjadi pembicara dalam berbagai kegiatan terutama kegiatan kepemudaan.

18. Bobby Sangka

Ada yang tahu PT Metrocom? Pasti yang berkecimpung dalam dunia teknologi informasi tak asing lagi mendengar perusahaan ini dimana perusahaan ini bergerak dalam bisnis solusi dan konsultan di bidang teknologi informasi (IT Solution dan IT Consultant). Pria tamatan Universitas Computer Science America ini dikenal sebagai sosok pengusaha yang usahanya tak jauh-jauh dari bidang teknologi semisal PT Metrocom Global Solusi, PT Metrocom Global Sistem dan Metrocom Mitra Solusi

19.Markus Nari

Beliau adalah salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) masa periode 2014-2019. Alumni Universitas Hasanuddin ini merupakan salah satu dari puluhan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan yang memulai karir dari anggota sampai menduduki kursi ketua DPRD. Beliau juga memiliki Yayasan yang diberi nama Markus Nari Center yang mencetuskan program akselerasi pendidikan Siswa Toraja menuju PTN terbaik Indonesia. Dahulu beliau juga pernah berkiprah sebagai site manager nasional di PT. Asindo Setiatama, Site Manager, Direktur Teknik CV. Karya Lingga dan Komisaris PT. Bragas Cipta

 20. Belo Tarran

Sineas muda berbakat ini mendapat penghargaan Eagle Award Metro TV sebagai karya film dokumenter terbaik versi penonton dengan judul Mutiara Pesisir Pantai. Berbagai pengalaman organisasi telah dijalaninya antara lain wakil ketua PPGT Jemaat Biringkanaya dan Presiden BEM Stimik Dipanegara tahun 2006-2007. Alumni SMK Negeri 1 Makale ini punya kepedulian tinggi pada budaya Toraja dan juga pada masyarakat yang termarginalkan. Bentuk keprihatinannya dituangkan dengan membuat film-film dokumenter secara sukarela dan membagikannya ke masyarakat dengan tujuan agar masyarakat sadar dan turut peduli pada orang-orang disekitarnya.

21.Tino Saroenggallo

 Alumni Universitas Indonesia ini adalah seorang aktor, penulis naskah dan juga produser film. Sebagai pemain film, beliau pernah tampil dalam film Petualangan Sherina, Arisan, Pesan dari Surga, Dunia Mereka, Quickie Express, Tri Mas Getir, MBA, Jagad X Code,Pintu Terlarang. Kabayan jadi Milyuner dam Rayya: Cahaya di Atas Cahaya, Beliau pernah mendapat penghargaan dalam Asia Pasific Film Festifal ke 47 di Seoul, Korea dan piala Citra untuk kategori Film Dokumenter Terbaik dalam Festifal Film Indonesia. Selain itu suami dari Dyah Ayu ini telah menerbitkan dua buah buku yaitu Ayah Anak Beda Warna! Anak Toraja Kota Menggugat dan Dongeng Sebuah Produksi Film: Dari Sudut Pandang Manager Produksi.

22. Benyamin Bura

Pria kelahiran Makale, 18 September 1962 ini pernah menjabat sebagai anggota DPD RI dari Provinsi Sulawesi Selatan dan juga Mantan Inspektur Pembinaan Sumber Daya Inspektorat Jenderal TNI A punya pangkat terakhir Laksamana Pertama. LuluSAN Angkatan Akademi Laut ini pernah menjadi perwira di sejumlah kapal perang seperti KRI Yos Sudarso, Komandan Kapal Perang KRI Multatuli, Direktur Sekolah Artiteri hingga menjadi Direktur Pendidikan Akademi Angkatan Laut.

23. Sostenis Sampeliling

 Putra pasangan Benjamin Sampeliling dan Maria S Lintin boleh dikata orang yang punya pengetahuan luas, Dia adalah doktor lingkungan hidup dan doktor teologi. Gelar doktor lingkungan hidup dari Institut Pertanian Bogor Program Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan bidanh kebijakan dan manajemen Lingkungan dan gelar teologinya ( Ph.D) diraih pada Profesi bidang Pastoral Konseling STT IKAT kerjasama Babtis Theological Seminary di Singapore. Beliau juga tak jemu-jemu melakukan berbagai penelitian dengan melakukan studi banding tentang Pembangunan Kota Berwawasan Lingkungan di berbagai negara semisal Kota Ho Chi Mint, Kuala Lumpur dan Singapore. Beliau dijuluki sebagian orang sebagai the Next Ridwan Kamil dan Danny Pomanto karena sama-sama punya perhatian penting pada pembangunan kota berwasan lingkungan.

24. Alfred T Palembangan

Beliau pernah mewakili Indonesia pada komite keamanan Internasional PBB,New York,USA tahun 1984 -1985.Selain itu pria alumni Sma Katolik Rantepao ini pernah menjabat sebagai kepala seksi Amerika Selatan II, DIREKTORAT Jenderal Politik Departemen Luar negeri tahun 1988-1991, menjabat kepala sub bidang politik penerangan dan sosial budaya Kedutaan Santiago,Chili 1991-1996 ,kepala bidang politik penerangan dan sosial Budaya kedutaan besar RI Buenos Aires,Argentina tahun 1999-2003 , direktur Amerika selatan dan Karibia,Departeman luar negeri RI dan masih banyak lagi. – Sekretaris Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri, Alfred Palembangan

 25. Yusuf Rombe

 Nama Yusuf Rombe dikenal sebagai salah satu pengusaha asal Toraja yang sukses mengembangkan usahanya di daerah perantauan. Beliau dikenal sebagai orang jujur, ramah dan bertanggung jawab sehingga berbagai proyek besar dibebankan kepadanya. Owner PT Kurnia Jaya Karya ini pernah menangani berbagai proyek besar seperti proyek pembangunan drainase dan bangunan dengan total nilai belasan milyaran rupiah, mengerjakan 6 paket proyek bandara pembangunan dermaga baja, pembangunan jalan baja dan bangunan di Asmat, proyek pemadatan, pengaspalan dan pembangunan terminal Bandara Kokonao. Tahun 2011 beliau mendapat kepercayaan mengerjakan 7 paket proyek kelanjutan di Asmat senilai 45 miliar , proyek bandara di Timika,dermaga kokonao, proyek di Yahukimo dan Bandara Kamanaf di Serui dan masih banyak lagi proyek prestisius yang dikerjakannya.

 26. Yunus Kadir

 Yunus Kadir dikenak sebagai tokoh muslim Toraja dan salah satu pengusaha Kondang Sulawesi Selatan yang banyak dikenang karena kedermawanannya yang tulus dan tanpa pamrih. Presiden Direktir Gasing Group menggeluti berbagai usaha mulai dari hasil bumi, pertambangan,perhotelan hingga pelayaran. Adapun perusahaan yang beliau miliki antara lain PT Cinta Karya, Pt Sultra Raya Tambang. Dia sosok pebisnis pribumi yang berkiprah internasional. Ekspor hasil tambang nikelnya menembus pasar China.

 27. Ophir Sumule

 Pria berambut putih ini dikenal sebagai sosok yang ramah dan bersahaja. Beliau pernah berkiprah dalam Sistem Jaringan Produksi Deputi Sistem Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional Kementrian Negara Riset dan Teknologi, Kepala Bidang Perkembangan Asisten Deputi Jaringan Iptek Pusat dan Daerah Kementerian Riset dan Teknologi Kementerian Riset dan Teknologi BPPT Jakarta. Beliau tak jemu-jemu mengajak berbagai stakeholder untuk fokus bersama sama mengembangkan sebuah komoditas dan mendorong birokrasi untuk melibatkan akademisi dan dunia usaha dalam perencanaan program terutama dalam mengembangkan dunia pertanian,peternakan dan berbagai hal berguna bagi masyarakat. Saat ini lebih dikenal sebagai  pakar pertanian dan pemerhati lingkungan

TAMBAHAN (Update September 2015)

Selain 27 tokoh Toraja diatas, ada beberapa figur yang menurut penulis adalah sosok yang memberikan inspirasi lainnya yaitu

Frans Karangan

Figur ini adalah pejuang Toraja pada zaman pergolakan  pemberontakan setelah kemerdekaan yang terjadi di Sulawesi Selatan. Usai menumpas gerakan pemberontakan, Batalion 758 pimpinan Frans Karangan dijadikan Battalion Raider Indonesia Timur dgn sebutan Batalion 700/RIT pada tahun 1963. Pada tahun 28 Maret 1967 Batalion 700/RIT berdasarkan SK Panglima ABRI ditetapkan menjadi Batalion Infanteri Lintas Udara 700 BS

 2. Mgr John Liku Ada'

Pak John Liku Ada adalah putera pertama dari Toraja yang menjadi uskup. Beliau  diangkat menjadi Uskup Auxiliaris pada 11 Oktober  1991. Disusul penunjukan sebagai  Uskup Agung, 11 November 1994Pastor John Liku diangkat menjadi Uskup Auxiliaris pada 11 Oktober  1991. Disusul penunjukan sebagai  Uskup Agung, 11 November 1994.

3. Laksamana Rudolf Kasenda

Laksamana Rudolf Kasenda pernah menjadi Kepala Staf Angkatan Laut Republik Indonesia. Beliau lahir di Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, 15 Mei 1934 – Bapaknya Manado, Ibunya Toraja dari Basse Sangtempe). Lulus sekolah rakyat (SD) dan SMP di Rantepao, kemudian melanjutkan SLA di Makassar lulus tahun 1952, ia merupakan Lulusan terbaik Akademi Angkata Laut tahun 1955.

Suami dari Tilly Sumolang ini pernah mengikuti pendidikan kemiliteran di dalamdan luar negeri, antara lain: Long ND Course di India (1961-1962), Destroyer Course(1963-1964), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut/Seskoal (1970-1971), serta pendidikan Senior Defence Management Course (1976) di Amerika Serikat.

KARIER:
1. Perwira pada beberapa kapal (1955-1960);
2. Komandan Pangkalan Angkatan Laut Palembang (1960-1961);
3. Komandan Pelabuhan Manado (1964-1966);
4. Kepala Staf Angkatan Laut Wilayah X (1966-1968);
5. Komandan Sukandron Perusak TNI-AL (1968-1973);
6. Asisten Operasi pada Departemen Pertahanan (1973-1976);
7. Wakil Asisten Operasi Markas Besar Angkatan Laut (1976-1978);
8. Panglima Armada (1981-1985);
9. Deputi Logistik Kepala Staf Angkatan Laut (1985-1986);
10. Kepala Staf Angkatan Laut (1986-1989);
11. Duta Besar Indonesia untuk Republik Korea (1990-1993);
12. Wakil Ketua Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (1996-2010);
13. Ketua Asosiasi Logam Mulia Indonesia (1995-2010);
14. Ketua Umum PB PORLASI (1981-1985);
15. Chairman Businesman and Diplomats Association in Republic of Korea (1992-1993);

PENGHARGAAN:
1. Honorary Chairman Korea Hwarang-Do Association;
2. Medali Mahaputtra Adipradana, Kesetiaan XXIV Tahun, G.O.MIV, G.O.M VII, Sapta Marga, Satya Dharma, Penegak, Seroja;
3. Bintang Daryah Kebesaran Kepahlawanan (From Malaysian Armed Forces);
4. The Legion of Merit (From United States of America);
5. Nish-Imtiaz (From Pakistan);
6. Medal From French;
7. Medal From Thailand;
8. Medal From Holland;
9. Medal From Brunei Darussalam;
10. Medal From Republic of Korea.

Demikianlah  tokoh inspirasi dari Tana Toraja. Hal ini membuktikan bahwa selain unggul dalam bidang budaya dan pariwisata, ternyata Toraja mampu mencetak figur-figur yang mumpuni dan memberikan kontribusi bagi Indonesia.  Sesungguhnya masih banyak lagi tokoh inspiratif lainnya seperti Bert Tallulembang, Herman Opy Sanda, Frans Bararuallo, Kalatiku Paembonan, Ismerda Lebang, Frans Rupang, John Tonglo,Yohanis Bassang, Ishak P Lambe', Bernaldus LT, Etha Rimba Paembonan, Agustinus Parinding, Luther Kombong, Alfred Anggui, Jonathan Pasodung, Edie Rante Tasak, Cornel Ivan Guling, Tomi Lebang, Frederik Lande, Theo Matasak dan lain-lain, namun akan dibahas di lain kesempatan.

Salam perubahan dari mahasiswa Universitas Hasanuddin asal Rantepao,Toraja Utara

REFERENSI

Buku Profil Pemuda Toraja 2006

Berkeringat dan Tersenyum karya Sili Suli

TokohIndonesia.com

PGI. Com

Sp. Beritasatu,com

Salammatahari.com

jaringangin1.blogspot

keuskupan.blogspot.co.id

Belo Tarran

Dll

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun