Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Ragam 10 Ukiran Toraja dan Makna Filosofinya

15 Februari 2015   23:13 Diperbarui: 4 April 2017   18:27 77599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_369077" align="alignnone" width="600" caption="Ukiran-Ukiran Toraja"][/caption]

Tana Toraja tak hanya memiliki ritual budaya dan pemandangan alam yang luar biasa indahnya tetapi juga memiliki sejumlah kekayaan seni rupa. Salah satunya yaitu ukiran. Kita bisa menjumpai beragam ukiran/seni pahat ini di rumah adat Toraja (Tongkonan) atau juga beberapa hiasan dinding.

[caption id="attachment_369084" align="aligncenter" width="300" caption="Ukiran pada Rumah Tongkonan (dok:wisataterbaikindonesia.blogspot.com)"]

14239900781605533938
14239900781605533938
[/caption]

Setahu penulis ada 67 jenisukiran Toraja. Setiap ukiran ini mempunyai makna tersendiri. Penulis memilih 10 ukiran yang menurutnya sarat akan makna yaitu

1.Ukiran Pa'tedong

[caption id="attachment_369078" align="aligncenter" width="280" caption="Pa"]

1423988278444645504
1423988278444645504
[/caption]

Dari 67 jenis ukiran Toraja, ukiran inilah yang paling sering digunakan. Ukiran ini biasa terlihat di dinding kantor pemerintahan,digunakan sebagai hiasan dlm buku panduan MP3EI, bungkus kopi bubuk, pernah juga terlihat sebagai hiasan dinding di beberapa sinetron,(mungkin ada krunya orang Toraja).Namun, tahukan Anda apa makna filosofi yang terkandung pada ukiran ini.

Pa’ tedong berasal dari kata Tedong yang dalam bahasa Toraja berarti kerbau. Ukiran ini menyerupai bagian muka seekor kerbau. Di Toraja, kerbau adalah binatang peliharaan yang utama dan sangat disayangi.Bagi masyarakat Toraja, kerbau punya fungsi ganda yaitu sebagai emas kawin, sebagai hewan pengolah sawah, alat transaksi dalam jual beli masyarakat Toraja, sebagai korban persembahan kepada dewa atau leluhur dan lain-lain.

Makna filosofi dari ukiran ini yaitu:

1.Lambang kesejahteraan bagi masyarakat Toraja

2.Lambang kemakmuran dan lambang kehidupan orang Toraja dimana rumpun keluarga diharapkan dapat menternakkan kerbau.

2.Ukiran Pa'kapu' Baka

[caption id="attachment_369079" align="aligncenter" width="350" caption="Ukiran Pa"]

1423988423356052589
1423988423356052589
[/caption]

Pa’kapu Baka artinya ukiran yang menyerupaisimpulan-simpulan penutup bakul dimana bakul sering digunakan orang Toraja sebagai tempat menyimpan harta benda. Makna filosofi dari ukiran ini yaitu sebagai tanda harapan agar keluarga senantiasa hidup rukun, damai sejahtera, bersatu padu bagaikan harta benda yang tersimpan dengan aman dalam sebuah bakul

3.Ukiran Pa'salaqbi' Dibungai

[caption id="attachment_369080" align="aligncenter" width="294" caption=" Ukiran Paqsalaqbiq Dibungai(dok:beritasastrabudaya.blogspot.com)"]

1423988573721332879
1423988573721332879
[/caption]

Salaqbi' bisa berarti pagar atau penghalang.Ukiran ini bermakna bahwamenurut kepercayaan orang Toraja, salaqbi' adalah benda untuk melindungi keluarga dari hal –hal negatif seperti niat jahat seseorang ataukah penyakit . Diharapkan agar manusia bisa menjaga diriatau mencari pengetahuan untuk bisa mempertahankan diri dalam mengaruhi kehidupan yang begitu banyak cobaan

4.Ukiran Pa'dadu

[caption id="attachment_369125" align="aligncenter" width="331" caption=""]

14240072051547088004
14240072051547088004
[/caption]

Dahulu kala, permainan Dadu adalah sejenis judi yang digemari oleh hampir sebagian masyarakat. Adapun makna dari ukiran ini yaitu sebagai peringatan kepada anak cucu agar jangan bermain dadu atau judi karena permainan ini sangat berbahaya.

5.Ukiran Pa'lamban Lalan

[caption id="attachment_369082" align="aligncenter" width="267" caption=" Ukiran Paqlamban Lalan (dok:stopmenghayalpost.blogspot.com)"]

1423989269538815084
1423989269538815084
[/caption]

Ukiran ini terdiri dari dua suku kata yaitu Lamban yang artinya menyeberangi dan Lalan yang berarti jalanan. Makna yang terkandung dalam ukiran ini yaitu sebagai nasehat agar kita jangan mencampuri perkara atau urusan orang lain bila kita tak diharapkan untuk membelanya ataukah masalah tersebut tak ada sangkut pautnya dengan kita sendiri

6. Ukiran Pa'ara' Dena' I



1423989763994965713
1423989763994965713

Ukiran ini menyerupai bulu dada pada burung pipit. Dalam mitos orang Toraja, burung Pipit dianggap sebagai hewan yang tidak jujur dan sebagai hewan perusak tanaman padi. Makna ukiran ini yaitu supaya manusia menempuh kehidupan dengan sikap dan pendirian yang jujur.

7. Ukiran Pa'kangkung

[caption id="attachment_369088" align="aligncenter" width="199" caption=" "]

14239913541436340536
14239913541436340536
[/caption]

Ukiran ini menyerupai pucuk daun kangkung. Makna filosofinya yaitu agar manusia membaktikan dirinya tidak hanya bagi diri sendiri tetapi buat orang-orang di sekitarnya. Diharapkan pula agar keluarga sehat dan murah rejeki seperti sayur kangkung yang tumbuh subur.

8. Ukiran Pa'barana' I

[caption id="attachment_369085" align="aligncenter" width="298" caption="Ukiran Paqbaranaq I (dok:aranpelaut.blogspot.com)"]

14239904131444101491
14239904131444101491
[/caption]

Ukiran ini berasal dari kata Baranaq yang artinya pohon beringin. Makna ukirannya yaitu agar keturunan dapat memperoleh rejeki dan berkembang seperti halnya pohon beringi yang selalu tumbuh dengan lebatnya dan juga diharapkan nantinya muncul keturunan yang bisa menjadi pemimpin dan melindungi rakyat umum.

9. Ukiran Ne' Limbongan

[caption id="attachment_369086" align="aligncenter" width="320" caption=" "]

1423990573289873363
1423990573289873363
[/caption]

Limbongan berarti sumber mata air yang tidak pernah kering yang dapat memberi penghidupan segar kepada alam dan manusia. Ukirannya melambangkan bahwa orang Toraja bertekad memperoleh rezeki dari empat penjuru mata angin bagaikan mata air yang bersatu dalam danau dan memberi kebahagiaan bagi anak cucu kelak.

10. Ukiran Pa'tanduk Re'pe

1423990752847013788
1423990752847013788

Ukiran ini menyerupai tanduk kerbau. Ukiran ini ditempatkan di segala sisi rumah adat Toraja sebagai kenang-kenangan kepada kerbau dimana kerbau dipandang sebagai simbol status sosial dalam masyarakat. Ukiran ini berarti sebagai tanda perjuangan hidup agar dapat menemukan ketentraman dalam hasil jerih payah dan juga dalam menemukan harta yang berharga seperti nilaikerbau bagi masyarakat Toraja.

Semoga artikel ini mampu menambah pengetahuan anda tentang kebudayaan yang ada di daerah asalku, Tana Toraja.

Referensi : Toraja In Carvings’s karya J.S Sande

Salam budaya dari mahasiswa  Universitas Hasanuddin asal Tana Toraja, Heriyanto Rantelino

Facebook: Heriyanto Rantelino
Twitter
: @Ryan_Nebula
No Kontak :085242441580

1423713003795892719
1423713003795892719

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun