Mohon tunggu...
Heristama Putra
Heristama Putra Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen Prodi Arsitektur

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemahaman Proses Produksi Budidaya Ikan Nila dan Ikan Lele Untuk Peningkatan Jiwa Enterpreunership Warga

3 Juni 2024   10:00 Diperbarui: 3 Juni 2024   10:34 10010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peningkatan usaha di era globalisasi saat ini terus mengalami kemajuan yang semakin cepat dengan persaingan yang kian banyak. Dalam proses untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari diperlukan semangat juang yang tinggi terlebih kepada orang yang sudah memasuki masa pension atau tidak bekerja lagi. 

Penghasilan bukan hanya sebagai active income yang dapat setiap waktu diperoleh melalui usaha dan bekerja sepanjang waktu namun juga dapat dihasilkan melalui passive income. Jenis pendapatan ini menjadi perlu bagi sebagian orang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 

Memiliki jiwa enterpreunership dengan membuka lapangan usaha bagi orang lain dapat memberikan penambahan pemasukan baik bagi kita sebagai seorang enterpreuner dan karyawan sebagai pekerja. Sehingga banyak warga masyarakat yang beralih menjadi seorang wirasawasta dengan berbagai jenis usaha yang dibuka dengan harapan peluang usaha yang lebih besar dan mampu meningkatkan jiwa semangat menjadi seorang enterpreuner.

Tim pengabdian, 2024
Tim pengabdian, 2024

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan Perumahan Babatan Pilang RT. 002 berangkat dari permasalahan warga (problem solving) yang menginginkan adanya pelatihan untuk meningkatkan dan menumbuhkan semangat enterpreunership. 

Secara garis besar banyak warga masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut sudah tergolong sebagai pensiunan atau tidak bekerja lagi. Persaingan bisnis di sekitar tempat tinggal warga semakin banyak dimana jenis usaha yang didirikan yakni membuka toko kelontong di area teras dari masing-masing rumah.

 Sehingga perlu adanya penyuluhan dalam bentuk pemberian edukasi dalam menciptakan usaha sendiri untuk menjadi seorang wiraswasta agar tidak memiliki jenis usaha yang sama di satu lingkungan yang sama. Hal ini dimaksudkan untuk tidak menciptakan persaingan usaha yang sama dan menjadi bentuk usaha baru dilingkungan Perumahan Babatan Pilang RT. 002.

Tim pengabdian, 2024
Tim pengabdian, 2024

Melalui pembudidayaan ikan nila dan ikan lele diharapkan mampu memberikan bentuk usaha lain dalam menumbuhkan jiwa enterpreuneship. Bentuk kegiatan awal yang dilakukan melalui metode penyuluhan ini dengan mempersiapkan segala sarana dan prasarana kelengkapan untuk beternak ikan mulai dari media berupa kolam, filter air hingga pembelian bibit ikan nila dan ikan lele.

 Lokasi kegiatan dilakukan di area taman RT. 002 yang dimana dapat dijangkau oleh seluruh warga masyarakat sekitar. Kolam ikan yang disiapkan ada 2 jenis yaitu kolam ikan yang permanen dengan dibangun dan terbuat dari dinding batu bata dan kolam ikan fiber/plastik yang kemudian ditutup menggunakan kain terpal. 

Untuk mengurangi kebocoran air dari kedua jenis kolam tersebut dilakukan proses pelapisan water proofing pada area dasar masing-masing kolam. Kolam ikan fiber memiliki ukuran dengan diameter 3,00 meter dengan tinggi 1,20 meter dan kolam ikan dinding bata memiliki ukuran 2,00 x 3,00 meter dengan tinggi 80 cm. Dengan ukuran sebesar itu dimaksudkan dapat menampung ikan dalam jumlah banyak. Terdapat juga kolam yang difungsikan untuk pembibitan dengan cara memisahkan dari habitat ikan-ikan lainnya.

Tim pengabdian, 2024
Tim pengabdian, 2024

Pembudidayaan ikan lele dan ikan nila juga melibatkan warga masyarakat sekitar serta para pekerja lapangan dalam proses pembangunannya. Sehingga adanya kerja sama secara gotong royong dapat meningkatkan jiwa sosial antar warga. Selain penempatan dan pembuatan kolam ikan juga dilakukan pembuatan sistem filter air yang berfungsi untuk menjernihkan air dan memproduksi oksigen dalam air. Untuk usia panen ikan lele sendiri membutuhkan waktu sekitar 3-4 bulan sementara untuk masa panen ikan nila membutuhkan waktu 4-6 bulan. 

Semua proses panen tersebut juga diperhitungkan dari cara dan jenis makanan yang diberikan ke ikan. Semakin baik jenis makanan yang diberikan akan lebih cepat dan baik hasil panen yang dihasilkan. Dalam proses pembudidayaan ini diberlakukan sistem piket mingguan untuk memberi makan ikan dan proses kuras kolam agar tetap terjaga kebersihannya. Proses pengurasan kolam ikan dapat dilakukan dalam kurun waktu 1 kali dalam 1 bulan.

Tim pengabdian, 2024
Tim pengabdian, 2024

Semua proses pembudidayaan ikan nila dan ikan lele dapat diterapkan oleh warga masyarakat sekitar di halaman atau pekarangan masing-masing rumah dalam skala yang disesuaikan dengan luasannya bila ingin menjadi seorang pengusaha dalam jenis ternak ikan. Jiwa enterpreunership ditumbuhkan dalam semangat untuk memperoleh penghasilan baik secara pasif maupun aktif dan juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga masyarakat yang ada disekitarnya.

Tim pengabdian, 2024
Tim pengabdian, 2024

Enterpreunership membuka peluang usaha yang sangat besar bagi warga yang tinggal di Perumahan Babatan Pilang RT. 002 untuk dapat membantu sesama warga sekitar yang membutuhkan pekerjaan. Disamping itu dengan menjadi seorang enterpreuner mampu memberikan pendapatan tambahan baik itu sebagai passive income atau active income. 

Besarnya inflasi yang terjadi hampir di seluruh negara di dunia membuat perilaku manusia harus berubah, aktif dalam membuka usaha menjadi sebuah peluang yang sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Nilai pengeluaran yang semakin besar menuntut pendapatan juga harus seimbang sebagai pengahasilan setiap bulannya.

Tim pengabdian, 2024
Tim pengabdian, 2024

Proses menjadi seorang enterpreuner banyak cara dan juga bermacam-macam bentuk usahanya. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di Perumahan Babatan Pilang RT. 002, setelah dilakukan proses pembibitan budidaya ikan nila dan ikan lele dilanjutkan pula dengan kegiatan pembuatan dan produksi keripik ikan.

Pada tahap proses produksi keripik ikan perlu ditunggu untuk masa panennya sesuai dengan jenis ikan. Kemudian diambil ikan yang sudah layak panen dengan kondisi yang sehat dan dilanjutkan tahap pembersihan sisik pada kulit ikan. Setelah proses pembersihan sisik kulit ikan selesai dilanjutkan pada pemisahan bagian-bagian ikan dimana yang akan dipakai yaitu kulit dan daging ikan. 

Lalu dilanjutkan pada penggorengan ikan hingga kering dan apabila sudah sampai pada tingkat kematangan dan kering yang sesuai, daging dan kulit ikan kemudian ditiriskan. Dalam tahap pentirisan tersebut dilakukan pemisahan dan pemilihan antara daging dan kulit ikan karena kedua bagian ikan tersebut akan menjadi dua jenis produksi yang berbeda. 

Dimana hasil yang akan diproduksi oleh warga bersama dengan tim pengabdian kepada masyarakat adalah keripik ikan dan keripik kulit ikan. Sebagai tahap akhir dari proses produksi ini dilakukan pengemasan yang rapi dengan menggunakan plastik klip dan pembuatan logo produksi sebagai hasil UMKM warga.

Tim pengabdian, 2024
Tim pengabdian, 2024

Selanjutnya dilakukan proses pemasaran yang dilakukan oleh warga bersama tim pengabdian kepada masyarakat agar hasil produksi keripik ikan dapat terjual dengan baik. Pemasaran dilakukan dengan cara menjual dari rumah ke rumah (door to door), menjajakan di depan rumah salah satu warga dan pada saat pertemuan dalam tingkat RW atau kegiatan perumahan. 

Dalam sistem produksi yang dihasilkan warga diberikan pula edukasi terkait target pencapaian penjualan agar pendapatan dapat lebih besar dibandingkan pengeluaran. Pengeluaran disini dihitung mulai dari proses pembelian bibit ikan, pembudidayaan dalam pemberian makan ikan, peralatan dan kelengkapan pengemasan untuk produksi keripik ikan. 

Selain itu juga perlu dilakukan pencatatan sebagai penghasilan uang kas RT.002 yang nantinya dapat digunakan untuk seluruh aktivitas kegiatan bersama warga. Warga juga dapat belajar bagaimana cara memproduksi dan urutan proses yang benar dalam memproduksi keripik ikan sehingga dapat dijual dalam jumlah yang banyak. 

Hasil produksi keripik daging dan kulit ikan nantinya dapat diajukan sebagai kegiatan UMKM sehingga kedepan legalitas dari hasil produksi ini dapat diajukan. Langkah lanjutan yang dapat dilakukan yaitu dengan mendaftarkan nama dan logo barang dari keripik ikan serta membuat pengetesan kelayakan kesehatan melalui BPOM. 

Dengan dilakukan uji verifikasi tersebut diharapkan dapat diproduksi dan dijual dalam jumlah lebih banyak sehingga dapat menyerap tenaga kerja lebih besar lagi. Harapan lainnya yaitu wilayah Perumahan Babatan Pilang khususnya di RT. 002 dapat menjadi sentra industri untuk produksi makanan ringan (keripik daging dan kulit ikan) dengan berbahan dasar ikan nila dan ikan lele.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun