"Tapi kucing kita dulu tidak secantik itu Pa, kok sekarang berubah saat dipiara orang lain. Kenapa tidak kita saja yang membuatnya cantik dulu Pa?"
"Halah, bagaimana pun saya tidak terima. Itu kucing kita. Kita harus dapatkan kembali kucing itu. Tidak berhak keluarga itu mengaku-ngaku kucing kita sebagai miliknya. Enak saja. Kita adalah pemilik yang sah. Kalau perlu kita ke pengadilan untuk mendapatkan hak kepemilikan kembali." Johan memperlihatkan emosinya agar istrinya turut mendukung mendapatkan kepemilikan kucing itu kembali.
Sayangnya, kucing itu sudah pindah tangan dan mendapat sertifikasi. Kucing itu sudah menjadi warga kucing di negeri tetangga. Malaysia.
"Sudahlah pa, semuanya sudah berlalu. Kita masih bisa memelihara kucing-kucing lain yang juga tidak terawat." hibur istrinya.
Johan kini merenungi nasibnya, baru ia merasa menyesal dan berdosa telah menyakiti Tortor, nama kucing itu. Penyesalanlah yang tersisa. Baru disadarinya selama ini ia memiliki sesuatu yang sangat berharga. Tapi ia terlambat menyadarinya setelah semuanya pergi dan kucing itu mendapatkan kasih sayang dari orang-orang yang mencintainya.
Seringkali perasaan memiliki timbul setelah orang lain merebutnya dari sisi kita dengan cinta.
*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H