"Perpustakaan mana yang paling besar di dunia ?" Bagi kita yang sering berselancar di internet sebagian tentu akan menjawab "Google". Tentu banyak hal yang bisa kita lakukan apabila berada di sebuah perpustakaan besar.
Barangkali tidak ada pembaca Kompasiana yang tidak mengenal Google. Mesin pencari di internet yang sangat terkenal itu hampir selalu menduduki rangking teratas selain media sosial facebook di alexa.com , atau di google trend-nya milik google sendiri sebagai situs yang sering diakses oleh pengguna internet. Ini menggambarkan betapa mesin Google sudah menjadi alat yang tak terpisahkan bagi pengguna komputer di seluruh dunia.
Tapi, mungkin banyak yang belum atau baru menyadari bahwa mesin ini sesungguhnya memiliki banyak potensi dan manfaat yang dapat kita ambil di samping tentunya hal-hal negatif jika kita salah menggunakannya. Penulis akan mencoba menuliskan tentang sisi positifnya saja apabila kita mau menggunakannya secara efisien.
Dengan sifatnya yang bisa melakukan pencarian dengan cepat dan dengan tingkat ketersediaan informasi yang luar biasa, ada peluang yang dapat dimanfaatkan untuk belajar. Belajar apa saja sesuai dengan minat kita. Bersama google kita seolah-olah memiliki seorang dosen atau pengajar yang bernama Google, dan saking cantiknya kadang di dalamnya penuh godaan-godaan sehingga penulis menyebutnya Ms. Google ( Nona Google bahasa Indonesianya ). Ms. Google ini begitu cantik dan seksi, sehingga kita harus pandai-pandai mengelolanya, memanfaatkan kecantikannya untuk kebutuhan kita. Kalo tidak, kita bisa tersesat tanpa kontrol di hutan rimba informasi.
Ms. Google bisa kita jadikan dosen yang mau mengajari kita kapan dan di mana pun, selama 24 jam asalkan kita punya sambungan modem dan pulsa sebagai uang kuliahnya. Atau bagi pekerja malah tanpa biaya kuliah karena disupport oleh fasilitas kantor.
Nah, saya punya teman yang punya cerita. Kebetulan teman saya itu ahli IT (Information Technology ) dengan spesialis Administrator Jaringan, dan bekerja di sebuah perusahaan telekomunikasi. Kemampuan skillnya luar biasa, dan dia mengatakan bahwa kemampuannya mengatasi banyak permasalahan di dunia jaringan komputer lebih banyak didapatkan dari pencarian langsung lewat search engine, dan search engine yang paling sering digunakan adalah Ms. Google. Dia tak terlampau khawatir jika ada masalah yang memerlukan pemecahan, asalkan di dekatnya ada laptop dengan koneksi internet.
Nah, untuk menjadikan Ms. Google sebagai dosen kita yang cantik dan baik hati juga tidak sombong, tentunya ada cara dan teknik pencariannya. Kalau tidak, salah-salah kita bisa tersesat di rimba belantara dunia maya, dan kadang lupa tujuan kita sebenarnya.
Selama ini mungkin kita melakukan pencarian di google dengan metode standard, memasukkan beberapa kata lalu menekan tombol enter dan kita disediakan beribu-ribu informasi yang harus kita pilih dan sortir lagi, karena kadang hasil pencariannya tak sesuai yang kita inginkan.
Ada baiknya saya coba kutipkan contoh-contoh pencarian secara efektif dengan Ms. Google yang saya ambil dari tulisannya mas Romi Satria Wahono, sebagai berikut :
Fitur Pencarian Dasar Dengan Google
AND: Mencari informasi yang mengandung kedua kata yang dicari. Bisa menggunakan salah satu dari tiga alternatif berikut:
ukiran jepara
ukiran AND jepara
ukiran+jepara
OR: Mencari informasi yang mengandung salah satu dari kedua kata. Bisa menggunakan salah satu dari dua alternatif berikut:
tahu OR tempe
tahu | tempe
FRASE: Mencari informasi yang mengandung frase yang dicari dengan menggunakan tanda “”. Contoh:
“perangkat lunak”
NOT: Hasil pencarian mengandung kata yang di depan, tapi tidak yang dibelakang minus (-). Contoh di bawah akan mencari informasi yang mengandung kata ikan tapi bukan bandeng.
ikan -bandeng
SINONIM (~): Mencari kata beserta sinonim-sinonimnya. Contoh di bawah akan membawa hasil pencarian: kendaraan (car) dan sinonim-sinonimnya.
~car
ASTERIK (*): Karakter pengganti kata. Dari contoh di bawah, hasil yang didapat bisa: ayam bakar pedas, ayam goreng pedas, ayam masak pedas, dsb
ayam * pedas
TANDA TITIK (.): Karakter pengganti huruf, angka dan karakter tunggal. Dari contoh di bawah, hasil yang didapat bisa: kopi, koki, kodi, dsb.
ko.i
CASE INSENSITIVE: Pencarian di Google menganggap kapital dan bukan kapital sebagai sesuatu yang sama. Jadi, romi satria wahono, Romi Satria Wahono, atau RoMi SaTrIA waHoNo akan membawa hasil pencarian yang sama
PENGABAIAN KATA: Google mengabaikan keyword berupa karakter tunggal dan kata-kata berikut: a, about, an, and, are, as, at, b, by, from, how, i , in, is, it, of, on, or, that, the, this, to, we, what, when, where, which, with. Apabila kita masih tetap menginginkan pencarian kata tersebut, bisa dengan menggunakan karakter + di depan kata yang dicari (contoh: Star Wars Episode +I), atau bisa juga dengan menganggapnya sebagai frase (contoh: “Star Wars Episode I”)
I’M FEELING LUCKY: Akan membawa kita langsung menuju ke hasil pencarian pertama dari query kita.
Untuk lebih lengkapnya silahkan klik link-nya mas Romi SW. Dengan fitur-fitur ini tentu harapan kita tak akan lagi kebanjiran dan tenggelam di lautan informasi di dunia maya. Dan tentunya Ms. Google bisa menjadi dosen kita yang cantik, dan benar-benar bisa menolong kita menjadi ahli meskipun dengan belajar secara autodidak.
Dan untuk menulis di Kompasiana pun, pastinya kitasering memanfaatkan Google untuk mencari referensi-referensi yang bisa menguatkan tulisan kita. Maka, Ms. Google pun berperan juga dalam mencetak para Kompasioner yang siapa tahu kelak menjadi penulis besar.
Akhirnya, saya ucapkan selamat belajar bersama dosen cantik Ms. Google.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H