Mohon tunggu...
Heri Purwanto
Heri Purwanto Mohon Tunggu... -

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jadilah Konsumen Cerdas di Era Digital

11 September 2018   21:12 Diperbarui: 11 September 2018   21:47 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apabila pihak penjual memberitahu bahwa produk yang kita pesan sudah habis biasanya pihak penjual akan menawarkan penggantian produk, perhatikan produk pengganti apakah sesuai dengan keinginan kamu atau tidak, jika tidak sesuai barulah ajukan opsi pengembalian dana.

Jika pihak penjual tidak memiliki opsi penggantian produk (ini yang saya alami) dan penjual memohon konsumen untuk mengajukan pengembalian dana, saran saya jangan mengajukan pengembalian dana karena jika kita yang mengajukan berarti kita yang harus membatalkan pesanan kita sendiri, padahal itu bukan sesuatu yang kita inginkan.

Pada e-commerce semacam Shope* jika penjual tidak dapat mengirimkan pesanan sampai batas waktu tertentu maka pesanan akan terbatalkan melalui sistem. Dan dana kamu secara sistem pula akan segera dikembalikan dan masuk ke Shope* Pay.

Jika kita menuruti saran penjual untuk mengajukan pengembalian dana yang terbaca oleh sistem Shope* bahwa itu adalah murni keinginan kita, maka biarkanlah sistem yang bekerja tidak perlu khawatir karena dana kita tetap terparkir di rekening Shope* dan tidak akan disalurkan ke rekening penjual jika pesanannya belum selesai.

Dengan membiarkan sistem yang bekerja secara tidak langsung kita sudah menghukum pihak penjual karena dengan gagal pick up tentunya akan menurunkan rating serta poin toko tersebut dan apabila terakumulasi (membatalkan pesanan secara sepihak maupun terbatalkan oleh sistem) tidak menutup kemungkinan pihak e-commerce akan  menghapus subsidi ongkir bahkan menonaktifkan akun penjual tersebut karena sudah mengganggu ekosistem belanja online yang menyenangkan dan nyaman.

Terakhir, apabila kita tidak puas dengan pelayanan pihak penjual jangan lupa untuk melaporkannya pada fitur Laporkan Pengguna agar menjadi evaluasi bersama serta jangan sungkan untuk berkomunikasi dengan pihak e-commerce tersebut dalam hal ini yaitu Tim Shope*, mereka akan memfasilitasi kendala yang terjadi.

Jadi berbelanja online pada toko terkenal dengan merk terkenal sekalipun dan pada platform e-commerce manapun, selaku konsumen bersiaplah untuk mengalami kekecewaan karena masih banyak brand terkenal yang belum siap untuk terjun didalam persaingan bisnis secara online.

Kebanyakan dari mereka hanya latah ikutan online shopping experience tanpa paham bahwa lini bisnis ini tidak hanya memindahkan toko ke dalam sebuah website/aplikasi milik pihak ketiga tetapi perlu perhatian khusus dan kecakapan antar tim internal sehingga kesalahan teknis dapat di minimalisir demi tercapainya pengalaman berbelanja online yang menyenangkan serta nyaman. Masih kapok untuk berbelanja online? Hayo segera hunting barang impian..

  1. Konsumen Belanja Online Banyak yang Kecewa, republika.co.id

  2. Kunci Utama Berbelanja Online di Era Digital, joecandra

*terkait pengalaman saya tersebut, akhirnya pihak penjual memberikan  kompensasi berupa voucher senilai Rp.25.000,. dan sudah saya sampaikan  rasa terima kasih saya atas apresiasinya dan saya tegaskan bahwa voucher  tsb tidak akan saya gunakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun