[caption caption="inilah 9 Spektrum involusi revolusioner sonder mengandalkan Pemerintah, DPR atao Parpol yang sedang mengalami pembusukan"]
Bila pembaca sepaham, inilah langkah-langkah “Gerilya Budaya” di wilayah 90% dunia “bawah sadar” manusia sebagaimana dilukiskan oleh Freud, dan memang inilah yang bisa kita lakukan secara swadiri sepenuhnya (sebagai kontribusi setiap individu) tanpa harus menunggu kepedulian pemerintah, Parpol dan DPR/DPRD yang tengah mengalami kebutaan (myopis budaya). Dengan mengambil pelajaran kegagalan “revolusi Budaya” dari berbagai tempat seperti China dan Rusia, misanya mari perhatian kita berikan kepada beberapa point ini secara berurutan sebelum kita coba mengulang gerakkan moral reformasi tahap 2, sehingga pada saatnya kita dapat mengisi keberhasilan refrmasi tahap 2 ini dengan kompetensi dan kualitas integritas sumber daya yang layak yaitu mulai dari.....
- Pemberdayaan keluarga dan penguatan kelembagaan keluarga
- Pemberdayaan “bottom up” para Agent of Change seperti Guru melalui organisasi profesinya (PGRI), dengan dinamika retrospeksinya yang berkelanjutan.
- Revitalisasi tokoh masyarakat (pemimpin informal) sebagai ganti ketidakefektifan Birokrasi & partai politik
- Penguatan Ormas & keagamaan
- Penguatan pemuda yang pada masa orde baru telah berhasil “dilumpuhkan” lewat penerapan konsep Normalisasi Kehidupan Kampus yang penuh tipuan tujuan
- Produksi isu-isu perlawanan budaya dengan “Energi Lawan”
- Penguatan & penyusupan sekolah via berbagai komite pendidikan
- Penguatan media alternatif dan komunitas
- Membentuk gerakkan swadesi ala India, sebagai alternatif wadah pemuda untuk mengisi kekosongan peran Parpol
- Mobilisasi para cendekiawan yang tercerahkan sebagai penggerak masyarakat
[1] Al Amin (manusia yang jujur) adalah sebutan untuk karakter rasul Muhammad
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H